Libur Tahun Baru, Kota Bandung Ramai Dikunjungi Wisatawan

Waspada penyebaran COVID-19 varian Omicron

Bandung, IDN Times - Wisatawan masih membanjiri kawasan wisata di Kota Bandung pada akhir pekan awal tahun 2022. Mereka memadati beberapa titik salah satunya di Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.

Dari pantauan IDN Times, hingga pukul 14.00 WIB wisatawan berjejal menikmati pelataran Gedung Merdeka. Mereka menikmati akhir pekan dengan selfie dan swafoto.

Salah satu wisatawan, Marzuki mengatakan, dia datang ke Bandung untuk berakhir pekan di tahun baru. Datang bersama keluarga, Marzuki sudah berada tiga hari di Bandung.

"Jalan-jalan sekitar Bandung aja, pas datang ke Lembang terus ke sekitar Dago. Nah ini hari terakhir main di sekitar kota saja," ujarnya, Minggu (2/1/2022).

Pria asal Jakarta ini menyebut Kota Bandung menjadi daerah yang dipilih karena dekat dengan Ibu Kota dan banyak tempat wisata bisa disambangi.

1. Kebun binatang jadi pilihan berakhir pekan

Libur Tahun Baru, Kota Bandung Ramai Dikunjungi WisatawanIlustrasi kebun binatang

Di tempat wisata lainnya, kunjungan masyarakat ke Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga) di awal 2022 juga mengalami peningkatan. Kenaikan kunjungan ini mencapai 50 persen dibandingkan hari sebelumnya atau saat libur Natal 2021, lalu.

Humas Bazoga Sulhan Syafii mengatakan, pengunjung di Bazoga sudah lebih dari 4.000 orang dari pagi hingga siang tadi. Jumlah itu, menurutnya mengalami tren peningkatan.

"Kalau dibandingkan kemarin, hari ini tuh kalau dilihat tadi pukul 13.00 sudah terjual sekitar 3.000 (tiket) yang keluar. Nah, pas 25 Desember hari Sabtu sama kaya hari ini, (total) itu 4.000-an kurang sedikit," ujar Sulhan.

2. Pengawasan di kawasan wisata tetap dilakukan secara ketat

Libur Tahun Baru, Kota Bandung Ramai Dikunjungi WisatawanPetugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 kepada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (21/12/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Satgas COVID-19 meningkatkan pengawasan destinasi pariwisata di sejumlah daerah. Pemeriksaan kesehatan kepada pengunjung pun dilakukan secara acak.

Ketua Divisi Pariwisata, Telekomunikasi dan Transportasi Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, upaya merupakan upaya antisipasi penyebaran virus COVID-19 dan mencegah lonjakan wisatawan saat libur Natal dan tahun baru (nataru).

Dedi memastikan telah menyebar tim ke delapan wilayah yang menjadi lokasi primadona bagi masyarakat yang ingin berlibur saat musim liburan.

Selain prootokol kesehatan, yang menjadi salah satu penekanan untuk pengelola wisata adalah pemberlakuan dan memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi sebagai screening awal kondisi kesehatan pengunjung.

Kemudian, pihaknya melakukan pengetesan antigen di beberapa titik destinasi. Tes antigen tersebut dibagi dalam dua, pertama dilakukan secara acak dan lainnya ditujukan untuk pengunjung yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi serta tidak bisa menunjukkan hasil vaksinasi.

Beberapa titik yang dipilih untuk pengetesan adalah Taman Safari dan Pantai Pangandaran. Dari ratusan tes, sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif COVID-19.

"Kalau soal protokol kesehatan memang sudah baik. Nah aplikasi PeduliLindungi dan pengetesan COVID-19 juga kami lakukan. Sejauh ini belum ada yang positif," kata dia.

3. Masyarkaat diimbau waspada kasus Omicron

Libur Tahun Baru, Kota Bandung Ramai Dikunjungi Wisatawanilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Indonesia perlu waspada terhadap datangnya gelombang ketiga COVID-19. Sebab, kasus harian COVID-19 di India sudah mulai menunjukkan kenaikan.  Stasiun berita CNN, Sabtu 1 Januari 2022 melaporkan, dalam kurun waktu 24 jam India mengumumkan 22.775 kasus baru. Data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan India itu menunjukkan, kota-kota dengan penduduk yang padat seperti Ibu Kota New Delhi hingga kota pusat finansial seperti Mumbai dan Kolkata di bagian timur, mulai mengalami kenaikan tajam kasus COVID-19. 

Biasanya, India melaporkan rata-rata 10 ribu kasus harian COVID-19. Para ahli kesehatan khawatir lonjakan kasus kali ini dipicu varian Omicron yang juga telah masuk ke India. 

Sebagai contoh, di bagian timur negara bagian Bengal Barat, dalam kurun waktu 24 jam, kasus harian melonjak hingga 3.450. Sementara, di Kolkata ada 1.950 kasus baru. Sejauh ini, otoritas setempat telah menemukan 16 kasus COVID-19 merupakan Omicron. 

Indonesia harus mulai meningkatkan kewaspadaan karena situasi tsunami Delta yang terjadi di India juga pernah terjadi di Tanah Air. Pada Juli 2021 lalu, setidaknya sekitar 95 ribu orang meninggal di gelombang kedua COVID-19. 

Direktur Layanan Kesehatan Kemenkes India Ajoy Chakrobarty mengatakan, ia sudah mulai melakukan rapat dengan pengelola rumah sakit swasta. Ia ingin memastikan semua fasilitas kesehatan sudah siap dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19. 

Baca Juga: Hotel Penuh! Wisatawan Tumplek di Kota Bandung Rayakan Tahun Baru

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya