Lagu Halo-halo Bandung Diduga Dijiplak Lagu Kanak TV dari Malaysia 

Perdebatan lagu hingga budaya Indonesia-Malaysia sering ada

Bandung, IDN Times - Sebuah kanal YouTube dengan konten berbahasa Melayu Malaysia, Lagu Kanak TV, viral jadi perbincangangan netizen Indonesia. Sebab, dalam akun tersebut terdapat lagu Helo Kuala Lumpur yang dianggap sangat mirip dengan lagu Halo-Halo Bandung.

1. Liriknya sangat mirip

Lagu Halo-halo Bandung Diduga Dijiplak Lagu Kanak TV dari Malaysia Tangakapan layar Youtube

Dari pengecekan yang dilakukan IDN Times, lagu Helo Kuala Lumpur hanya mengubah kata sapaan dan beberapa kata dari lirik asli Halo-Halo Bandung yang selama ini dikenal sebagai karya Ismail Marzuki.

Ini lirik lagu Helo Kuala Lumpur:

"Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan

Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan

Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu,

sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali"

Sementara itu, Halo-Halo Bandung memiliki kata sapaan "beta" untuk mengganti "saya" dan mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.

Ini lirik lagu Halo-halo Bandung

"Halo-halo Bandung, Ibu kota Periangan

Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan

Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau,

sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali

 

2. Lagu ini terdapat dalam dua tayangan berbeda

Lagu Halo-halo Bandung Diduga Dijiplak Lagu Kanak TV dari Malaysia Tangkapan layar Youtube

Lagu bertajuk Helo Kuala Lumpur yang diunggah kanal YouTube tersebut muncul dalam dua kali penayangan. Pertama pada 30 Juni 2018 yang digabung dengan lagu anak-anak lainnya. Unggahan kedua pada  27 Mei 2020 yang hanya menyajikan lagu Helo Kuala Lumpur saja. Video kedua ini pula yang kemudian menjadi perbincangan di media sosial baik Twitter maupun Instagram.

 

3. Ini sejarah di balik lagu Halo-halo Bandung

Lagu Halo-halo Bandung Diduga Dijiplak Lagu Kanak TV dari Malaysia Monumen Bandung Lautan Api (bandung.go.id)

Mengutip informasi dari Humas Pemkot Bandung, lirik lagu Halo-Halo Bandung berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. 

Sayangnya, tak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan kota kembang ini. 

Kemudian, pihak pejuang Indonesia membalas dengan sengaja membakar rumah dan gedung di penjuru wilayah selatan kota Bandung sebelum mereka meninggalkan kota pada 24 Maret 1946. Peristiwa ini pun dikenal sebagai Bandung Lautan Api . 

Ismail dan istrinya pun kembali ke Kota Batavia. Namun kenangan indah selama menetap di Bandung selalu melekat dalam ingatannya. 

Hal tersebut mendorongnya untuk menciptakan lagu berbahasa Sunda dengan judul "Hallo Bandung". Tak hanya itu, ia juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, "Bandung Selatan di Waktu Malam" dan "Saputangan dari Bandung Selatan".  

Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu "Hallo Bandung" menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan. 

Segera setelahnya, lagu Halo Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah 

Meski lagu tentang tanah Sunda, kita akan menemukan kata "beta" dalam lirik lagu tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kata "beta" dalam lagu ini diambil dari bahasa daerah Ambon, Maluku, yang berarti "saya". Namun, ada pula yang mengatakan "beta" berasal dari bahasa Melayu.

Baca Juga: Biografi WR Supratman sang Jurnalis dan Pencipta Lagu Indonesia Raya

Baca Juga: 9 Lagu Romantis Ciptaan Ismail Marzuki, Indah Tak Lekang oleh Waktu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya