Labkes Jabar Bisa Tes Sample Swab COVID-19 Sampai 1.400 per Hari

Alat PCR yang dibeli diharap bisa mempercepat pemetaan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah melakukan pengadaan alat polymerase chain reaction (PCR) atau alat tes swab untuk COVID-19. Alat ini dibeli secara impor dan bukan bantuan dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berli Hamdani menuturkan, pengadaan alat ini diharap bisa mempercepat pemetaan penyebaran virus corona di Jabar. Sebab, selama ini alat yang ada di laboratorium kesehatan daerah hanya mampu melakukan pemeriksaan untuk 120 sample per hari.

"Dengan adanya mesin baru ini dan mesin ekstrasi kita bisa mencapai 1.400 sample swab per hari," ujar Berli dalam konferensi pers, Kamis (9/4).

1. Menanti tambahan alat PCR dari pemerintah pusat

Labkes Jabar Bisa Tes Sample Swab COVID-19 Sampai 1.400 per HariKardus berisi bantuan alat diagnosa "Polymerase chain reaction" (PCR) (ANTARA/HO-KBRI Seoul)

Berli menuturkan, jumlah pengetesan swab per hari nantinya bisa kembali bertambah saat alat PCR yang akan didistribusikan pemerintah pusat tiba. Alat PCR tersebut digadang-gadang dibeli dari salah satu negara di Eropa, Swiss.

"Kita berharap semua alat ini bisa menghilangkan bottle neck yang terjadi pada saat ekstrasi," ujarnya.

2. 121 orang klaster GBI Lembang mulai melakukan tes swab COVID-19

Labkes Jabar Bisa Tes Sample Swab COVID-19 Sampai 1.400 per HariIlustrasi peserta mengikuti rapid test. (istimewa)

Pemprov Jabar mulai melakukan tes swab kepada 121 orang yang ikut dalam acara keagamaan GBI di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Sebab dari hasil rapid test atau tes cepat yang sudah dijalankan, mereka teridikasi positif terpapar virus corona (COVID-19).

“Untuk klaster GBI yang beberapa hari lalu dengan rapid test hampir sepertiganya positif, itu kemudian dilanjutkan dengan PCR atau swab. Insya Allah mulai Rabu sampai Jumat ini terus dilakukan. Mudah-mudahan Jumat bisa selesai (tes) swab-nya,” ujar
Sekretaris yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad, saat konferensi pers, Rabu (8/4) sore.

3. Ada 826 warga yang terindikasi positif setelah jalani rapid test

Labkes Jabar Bisa Tes Sample Swab COVID-19 Sampai 1.400 per HariPixabay/mohamed_hassan

Dia menuturkan, sebanyak 826 warga Jawa Barat (Jabar) terindikasi positif COVID-19 berdasarkan 22.119 rapid diagnostic test (RDT). Jumlah tersebut berpotensi berubah mengingat Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menyebar 63.120 RDT ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan. Artinya, masih ada sekitar 41 ribu RDT yang belum dilaporkan hasilnya.

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, menurut Daud, Pemprov Jabar juga menggelar tes kepada ulama, kiai, ustaz, dan ustazah di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yang hasilnya negatif.

“Minggu ini masih akan berlanjut terutama untuk pesantran-pesantren di zona merah. Kita masih terus mendata pesantren mana yang akan diperiksa,” katanya.

4. Tes cepat akan dimasifkan

Labkes Jabar Bisa Tes Sample Swab COVID-19 Sampai 1.400 per HariIDN Times/Debbie Sutrisno

Pelaksanaan RDT COVID-19 secara masif sendiri bertujuan untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran. Hasil tes masif akan menjadi landasan Pemda Provinsi Jabar dalam mengambil keputusan.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 366 orang, meninggal dunia 35 orang. Sementara jumlah PDP 1.899, selesai pengawasan 634 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.265 orang. Untuk ODP sebanyak 25.455 orang, selesai pemantauan sebanyak 8.204 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 17.251 orang.

Baca Juga: Rapid Test Tidak Cukup Akurat, Pemerintah Perbanyak PCR

Baca Juga: Ini Beda Pemeriksaan Rapid Test dengan PCR yang Dilakukan Pemerintah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya