Kuliah di Bandung, Ini Biaya Pendidikan yang Harus Disiapkan

Uang kuliah tunggal di kampus sekarang terbilang mahal

Bandung, IDN Times - Biaya pendidikan di Indonesia setiap tahunnya terus naik, tidak terkecuali di sejumlah kota pendidikan seperti Bandung. Kenaikan biaya tersebut saat ini mulai dikeluhkan orang tua yang hendak memasukkan anaknya ke perguruan tinggi. Persoalan uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal bahkan sempat menimbulkan gelombang demonstrasi.

Di Bandung, terdapat banyak perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) yang menjadi tujuan para anak muda untuk melanjutkan jenjang pendidikan dalam perkuliahan. Kampus negeri seperti Univesitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Univesitas Telkom, Universitas Parahyangan, hingga Universitas Maranatha menjadi sejumlah perguruan tinggi yang banyak diminati calon mahasiswa.

Namun, setiap kampus ini memiliki nominal biaya kuliah yang berbeda-beda, dari yang paling murah hingga terbilang mahal. Lantas berapa dana yang harus disiapkan orang tua untuk memasukkan anaknya ke perguruan tinggi di Bandung?

1. UKT PTN di Bandung berkisar dari Rp0 hingga Rp24 juta

Kuliah di Bandung, Ini Biaya Pendidikan yang Harus DisiapkanFasilitas kampus UNPAD (unpad.ac.id)

Dari data yang dihimpun IDN Times, UKT di sejumlah PTN di Kota Bandung memiliki perbedaan tergantung kampus dan jurusan. Di Kampus ITB, UKT kelompok I untuk seleksi nasional berbasis tes (SNBT) maupun seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) yaitu Rp0 atau gratis. Mengutip laman itb.ac.id, nominal UKT di kampus ITB dibagi menjadi lima kelompok yaitu UKT1 hingga UKT5 untuk fakultas/sekolah SMB dan non-SBM.

Adapun biaya UKT5 termahal diperuntukan pada mahasiswa yang masuk ke sekolah bisnis dan manajemen (SBM), yaitu Rp20 juta. Sedangkan non-SMB untuk UKT5 sebesar Rp12,5 juta.

Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa Direktorat Pendidikan ITB, Irvan Christiawan, S.T. membenarkan mengenai besaran UKT tersebut. "Informasi ini diterbitkan sesuai dengan peraturan Rektor ITB," singkat Irvan saat dihubungi, Kamis (10/8/2023).

Sementara itu, dari laman pmb.upi.edu, terdapat delapan kelompok dalam pembayaran UKT. Untuk kelompok 1 diwajibkan membayar UKT sebesar Rp500 ribu untuk seluruh jurusan. UKT paling mahal di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dikenakan untuk mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan IPA (International Program On Science Education), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan biaya mencapai Rp8.190.000

Di kampus Unpad, biaya uang kuliah tunggal atau UKT Unpad terbagi menjadi delapam kelompok. Untuk kelompok satu dan dua di seluruh fakultas yaitu Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sedangkan, untuk kelompok tiga hingga delapan dimulai dari Rp2 juta hingga paling mahal Rp24 juta.

UKT tertinggi dari kelompok tiga hingga delapan yaitu pada Fakultas Kedokteran. Kemudian disusul dengan Kedokteran gigi, Farmasi, Teknik geologi, Keperawatan, dan Psikologi.

2. Biaya kuliah di kampus swasta lebih mahal

Kuliah di Bandung, Ini Biaya Pendidikan yang Harus DisiapkanUniversitas Kristen Maranatha (dok. google/Jeffrie Pandana)

Meski biaya kuliah di kampus negeri sudah termasuk mahal, uang yang dibutuhkan untuk pendidikan di kampus swasta jauh lebih tinggi, khususnya kampus-kampus ternama. Salah satu PTS di Bandung yang biayanya dianggap mahal adalah Unpar dan Maranatha.

Di Marantha biaya uang kuliah per semester berkisar dari jutaan hingga puluhan juta. Untuk masa pendidikan 2023/2024 biaya paling murah ada di jurusan teknik informatika sebesar Rp 6.375.000. Sementara biaya paling mahal dipegang oleh jurusan pendidikan dokter mencapai Rp49,5 juta.

Bagi mahasiswa baru, uang semester pertama ini belum mencakupi seluruh nominal yang harus dibayar, karena masih ada pembiayaan lainnya seperti uang pangkal, biaya kesehatan, hingga biaya pengenalan kampus dan jaket almamater.

Kampus swasta lain di Kota Bandung yang biayanya cukup tinggi adalah Universitas Parahyangan (Unpar). Perguruan tinggi ini memiliki 17 program studi termasuk D-III Manajemen Perusahaan.

Untuk biaya masuk kampus ini, calon mahasiswa harus menyiapkan paling murah Rp13,3 juta untuk biaya awal, sumbangan solidaritas, dan kuliah semester pertama di program studi D-III. Sementara untuk strata satu (S1), biaya paling murah ada di program studi fisika dengan nominal Rp26,3 juta. Dan untuk pembiayaan tertinggi di kampus ini dipegang oleh program studi arsitektu dengan Rp53,8 juta.

Kampus lainnya yang juga menjadi rujukan untuk menuntut ilmu adalah Telkom University. Mengutip laman telkomuniversity.ac.id, Telkom University memilki beberapa komponen biaya perkuliahan untuk setiap prgram studi, yaitu UP3 (Uang Partisipasi Penyelenggaraan Pendidikan) adalah uang pembangunan. UP3 hanya dibayarkan 1 kali di awal pendaftaran. Kemudian ada biaya SDP2 (Sumbangan Dana Pengembangan Pendidikan Reguler) adalah uang sumbangan. SDP2 hanya dibayarkan 1 kali di awal pendaftaran. SDP2 dibedakan berdasarkan jalur seleksi yang diikuti, yaitu

- Jalur Reguler, seluruh jalur seleksi yang dibuka selain jalur USM

- Jalur USM, jalur khusus Undangan Seleksi Mitra

Terakhir ada BPP (Biaya Penyelenggaraan Pendidikan) adalah biaya pendidikan yang dibayarkan setiap semester selama perkuliahan

Biaya UP3 di kampus Telkom paling murah Rp3,5 juta dan termahal Rp20 juta untuk kelas internasional. Sedangkan biaya SDP2 berkisar antara Rp3 juta hingga Rp38 juta tergantung jurusan.

Untuk uang yang harus dibayarkan per semester di kampus ini Rp8 juta hingga Rp18 juta untuk kelas internasional. Nominal itu bisa lebih murah ketika mahasiswa mengambil jurusan D-III.

3. Kampus harus bisa mencari pendanaan di luar mahasiswa

Kuliah di Bandung, Ini Biaya Pendidikan yang Harus DisiapkanIlustrasi/Kampus MDP Buat Aplikasi Mengantre Vaksinasi Cegah Kerumunan (IDN Times/Dok. Kampus MDP)

Pengamat Kebijakan Pendidikan sekaligus Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menuturkan, persoalan kenaikan UKT yang terjadi di perguruan tinggi seharusnya bisa ditahan oleh pemerintah. Khususnya di PTN, UKT yang terus naik akan memberatkan orang tua dan itu bisa berdampak pada minimnya akses pendidikan bagi anak muda yang baru menyelesaikan sekolah menengah pertama/kejuruan.

Pemerintah seharusnya mampu mengontrol agar ada patokan khusus di perguruan tinggi agar UKT tidak mahal dan terjangkau masyarakat. Cecep menyebut bahwa selama ini pemerintah sudah memberikan subsidi kepada perguruan tinggi agar besaran uang kuliah tidak begitu mahal. Namun, dengan banyaknya protes dari mahasiswa atau orang tua mengenai mahalnya uang perkuliahan, artinya dana subsidi tersebut tidak berdampak besar.

"Kita prihatin dengan biaya pendidikan yang terus naik dan makin mahal. Seharusnya kalau pemerintah menyebut kesejahteraan baik, ya biaya kuliah semestinya bisa lebih murah," kata Cecep saat dihubungi.

Dengan kondisi di mana pemerintah tidak bisa banyak mensubsidi secara langsung uang kuliah mahasiswa, kampus seharusnya bisa mencari pendanaan lain di luar menaikkan UKT atau uang pangkal. Misalnya, kampus harus mampu menghasilkan penelitian yang kemudian bisa dijadikan hak cipta dan mampu menghasilkan pendapatan.

Selain itu bisa menjalin kerja sama baik pemerintah atau swasta sehingga ada aliran dana masuk yang kemudian bisa mensubsidi kebutuhan perguruan tinggi menutup kekurangan pemasukan dari mahasiswa. Artinya kampus harus lebih kreatif mencari pendanaan dari luar ketimbang meminta pada mahasiswa.

Untuk memberikan kesemapatan kepada mahasiswa bisa menyelesaikan perkuliahan di tengah biaya UKT yang tinggi, kampus dan pemerintah harus berkolaborasi memberikan lebih banyak beasiswa baik secara penuh atau potongan harga. Harapannya mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu pun bisa mendapatkan pendidikan setinggi mungkin.

"Sekarang beasiswa memang sudah ada, tapi jumlahnya tidak banyak. Nah mengakalinya itu harus ada subsidi lebih banyak kepada mereka (mahasiswa) untuk uang kuliahnya," kata dia.

Cara yang lain bisa dengan melakukan subsidi silang antara mahasiswa dari keluarga mampu kepada mahasiswa kurang mampu. Dengan demikian, jumlah mahasiswa terbantu kian banyak.

4. Kuliah di Politeknik bisa jadi pilihan

Kuliah di Bandung, Ini Biaya Pendidikan yang Harus Disiapkanilustrasi mahasiswa (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selain berkuliah di unversitas negeri atau kampus swasta, calon mahasiswa bisa mencari alternatif lain untuk jenjang pendidikan tinggi di sebuah politeknik di bawah sebuah kementerian atau lembaga. Artinya kampus-kampus tersebut masuk dalam kategori PTN.

Biaya yang dibutuhkan untuk kuliah di politeknik negeri pun tidak terlalu mahal dibandingkan dengan PTS. Di Bandung salah satu politeknik di bawah kementerian adalah Politeknik STTT Bandung yang merupakan naungan Kementerian Perindustrian.

Koordinator Pengembangan Karir dan Tracer Study Politeknik STTT Bandung, Abdurrohman, S.S.T., M.Tr.T menuturkan bahwa perguruan tinggi vokasi tidak kalah menjanjikan dalam urusan perkuliahan. Terlebih untuk mereka yang memang siap langsung bekerja setelah berkuliah bisa masuk ke perguruan tinggi seperti ini.

"Terdapat ratusan perusahaan yang setiap tahunnya membutuhkan tenaga kerja melebihi jumlah lulusan menjadikan lulusan Politeknik STTT bandung selalu terserap di lapangan kerja," kata Abdur saat dihubungi.

Jika berbicara lulusan, lanjut Abdur, dengan pola pendidikan dual sistem mahasiswa dibiasakan melakukan praktik menyerupai dunia industri, ditambah dengan skema kerja industri selama dua semeseter dan sertifikasi kompetensi sesuai level bidang menjadikan lulusan politeknik siap untuk bekerja dan mengembangkan industri

Dari segi pemahaman pengetahuan dasar dan pengembangan keilmuan mahasiswa politeknik terbiasa berfikir analis dan kritis serta didorong untuk selalu berinovasi melalui praktikum yang komprehensif.

Untuk ukuran kampus teknik dan terapan dengan aktifitas praktikum yang padat, biaya pendidikan (spp) di Politeknik STTT Bandung hanya Rp5 juta per semester, sehingga dengan besaran seperti itu menjadikan politeknik sttt bandung menjadi kampus dengan biaya pendidikan yang relatif murah. Pada awal masuk penerimaan mahasiswa baru tidak dipungut biaya uang pangkal, bangunan, maupun sumbangan yang lain

Dalam periode saat ini dimana jumlah pengangguran terdidik pada level sarjana tidaklah sedikit menjadikan kita harus pandai dan bijak memilih kampus sebagai gerbang menuju dunia kerja. Melihat realita yang ada politeknik seharusnya bisa menjadi pilihan terbaik bagi calon mahasiswa yang memiliki orientasi ke depan di mana setelah lulus kuliah bisa mendapatkan pekerjaan.

"Dengan kekhususan bidang, konsep pendidikan yang link and match dengan industri, juga kebutuhan industri yang cukup tinggi seharusnya politeknik mulain menjadi pilihan yang menarik bagi calon mahasiswa," kata dia.

Baca Juga: Orientasi Kampus pada Pembangunan Gedung, Bikin Biaya Kuliah Mahal

Baca Juga: 8 Meme Kocak Ketika Harus Bayar UKT, Bikin Dompet Ketar-ketir

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya