Kronologi 2 Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir saat Camping 

Mereka sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak tertolong

Bandung, IDN Times - Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), Mitzelion Rayi Adimastya Putra (Mitzel) mahasiswa FTG angkatan 2021 dan Bangkit Alyuda Prasetyo (Bangkit) mahasiswa FTG angkatan 2022, meninggal dunia karena tersambar
petir saat tengah berkemah di daerah Batu Kuda, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024).

Pihak kampus Unpad pun turut berduka atas kejadian yang menewaskan dua mahasiswanya. Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Cipta Endyana menuturkan, dari informasi kedua rekan yang ikut dalam kegiatan, Azisya, menceritaka bahwa mereka tiba di Batu Kuda pada pukul 17.00 WIB.

Sesampai disana para mahasiswa istirahat terlebih dahulu sampai pukul 18.00 WIB, pada saat perjalanan menuju camp cuaca tidak cerah dan tidak juga mendung, sesampai di tempat camp langsung mendirikan camp, menyalakan api agar dapat menghangatkan badan dan membuat makanan.

Tidak lama dari itu hujan mulai turun, khawatir keselamatan Mitzel dan beberapa temannya mengambil keputusan untuk segera bergerak semua ke camp di bawah (Batukuda), di saat akan melakukan pergerakan mengambil alat, langit terang dan petir menyambar hingga api unggun yang ada pada camp tersebut padam, Mitzel dan Bangkit sudah terbaring.

Sedangkan Adinda juga tiba - tiba menjerit karena merasakan kakinya tersambar petir. Mahasiswa yang masih berada di lokasi langsung segera mencari pertolongan ke bawah dan diperjalanan bertemu dengan teman-teman yang akan naik titik kemah.

1. Sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong

Kronologi 2 Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir saat Camping Ilustrasi jenazah

Setelah sampai ke basecamp bawah (Batukuda) pihak basecamp membawa tandu untuk mengevakuasi para korban, selama menunggu itu ada tim yang berusaha melakukan CPR untuk pertolongan pertama. Setelah kejadian tersebut teman-temannya langsung membawa ketiga korban tersebut ke Rumah Sakit AMC.

"Setibanya di rumah sakit Mitzel dan Bangkit sudah meninggal sedangkan Adinda mendapatkan perawatan secara intensif," kata Cipta dari informasi yang didapat melalui siaran pers, Minggu (25/2/2024).

2. Jenazah disemayamkan di kampung halamannya

Kronologi 2 Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir saat Camping Universitas Padjajaran (unpad.ac.id)

Pada Sabtu sekitar pukul 02.00 WIB, Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Alumni FTG, Reza Moh. Ganjar, mendapatkan kabar insiden ini kemudian berkoordinasi beberapa dosen yang terdiri atas Adi Hardyono, ST., MT., Faisal Helmi, ST., MT, Nur Khoirullah St., MT, Katon, ST., MT, serta Dr. SC. Yoga Andriana Senjaya, M.Sc, berangkat menuju Rumah Sakit AMC.

Tidak lama kemudian keluarga dari ananda Mitzel datang ke rumah sakit. Pada pukul 07.00 WIB jenazah ananda Mitzel di semayamkan di FTG Unpad yang disambut oleh Direktur Kemahasiswaan Unpad, Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T., Dekan FTG, Prof. Ir. Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana , M.Sc., Ph.D. dan para pengelola Fakultas, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan FTG Unpad.

Penghormatan terakhir yang dilakukan oleh para civitas akademika FTG Unpad dilakukan yang dipimpin oleh Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan dan Alumni. Kemudian selesai acara pelepasan jenazah ananda Mitzel, pihak keluarga membawa jenazah menuju tempat tinggalnya di Cibubur untuk di makamkan.

Sementara jenazah ananda Bangkit pada pukul 09.00 WIB disholatkan terlebih dahulu oleh para civitas FTG Unpad di Masjid Raya Unpad, kemudian di semayamkan di FTG Unpad sambil menunggu jadwal keberangkatan ke Padang yang telah dikoordinasikan antara FTG Unpad dan mitra Rumah Sakit AMC.

Pada pukul 20.00 WIB jenazah diberangkatkan menuju Bandara Soekarno Hatta bersama dengan keluarga dan wakil dari FTG Unpad untuk penerbangan pada hari Minggu pukul 07.00 WIB.

"Kami mengingatkan semua orang akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan di alam terbuka dan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca," kata dia.

3. BMKG sebut ada empat kali sambaran petir di kawasan Batu Kuda

Kronologi 2 Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir saat Camping ilustrasi sambaran petir (pixabay.com/RENE RAUSCHENBERGER)

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan, BMKG mendeteksi ada empat kali sambaran petir di sekitar kawasan Bumi Perkemahan Batu Kuda pada Jumat malam lalu.

“Dari hasil analisis citra radar dan lighting di Bumi Perkemahan Batu Kuda, pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.22 WIB, diamati ada empat kali terjadi petir di wilayah kejadian, yang berjarak kurang satu kilometer,” kata Rahayu dalam keterangan resminya.

Dilaporkan terdeteksi petir sekitar pukul 20.24 WIB di barat laut dari lokasi dan sekitar pukul 20.30 WIB terdeteksi petir di wilayah timur dari lokasi kejadian dengan radius lingkaran merah satu kilometer. Terdeteksi juga petir sekitar pukul 20.48 WIB di barat laut dari lokasi. Kemudian pada pukul 20.54 WIB terdeteksi petir yang tertangkap radar berjarak satu kilometer dari lokasi.

Rahayu menjelaskan, petir terjadi akibat adanya awan konvektif tipe kumulonimbus dengan nilai satuan dbZ 30-40 pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 21.10 WIB. 

BMKG pun mengimbau masyarakat waspada akan potensi munculnya petir. Ia mengimbau masyarakat masuk ke dalam rumah atau ruangan ketika mendengar suara guntur. Masyarakat diimbau tidak berlindung di bawah pohon karena petir dapat melompat ke tubuh dari pohon.

Warga juga diimbau menjauhi tiang listrik, menara, dan lainnya yang dapat tersambar petir. Selain itu, menjauhi lapangan, sawah, dan taman karena petir mencari tanah untuk melepaskan energi.

Baca Juga: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir-Angin di Lebak dan Serang

Baca Juga: Kenapa di Indonesia Tidak Bisa Terjadi Tornado? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya