Kota Cimahi, Depok, Bogor, dan Kabupaten Bekasi Zona Merah COVID-19!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Angka kemunculan kasus baru COVID-19 di Provinsi Jawa Barat masih tinggi. Pada Minggu(13/9/2020), data penambahan kasus baru pasien positif COVID-19 mencapai 157 orang. Sejak kasus pertama muncul hingga saat ini total warga Jabar yang terpapar virus corona sudah mencapai 14.338 orang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dari data terakhir ada empat kabupaten/kota yang sekarang posisinya masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19.
"Minggu ini zona merahnya (sebaran COVID-19) ada empat, yaitu Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Cimahi," kata Emil dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Senin (14/9/2020).
1. Bodebek memang paling banyak menyumbang angka kasus baru di Jabar
Emil menyebutkan, angka penyebaran COVID-19 memang mayoritas terjadi di Bodebek yang bersinggungan langsung dengan DKI Jakarta yang dari awal menjadi epicentrum penyebaran. Sedikitnya dari angka 14.338 kasus di Jabar 60 persen berasal dari Bodebek.
"Itulah kenapa koordinasi ini diperlukan (antardaerah)," kata dia.
2. Pengetasan secara PCR di Jabar tembus 314 ribu
Menurut Emil, peningkatan data kasus di Jabar bisa juga dikarenakan masifnya pengetesan yang dilakukan. Sejauh ini Pemprov Jabar sudah berhasil melakukan tes PCR mencapai 314 ribu.
Angka ini terus dipebanyak karena targetnya mencapai angka 500 ribu atau satu persen dari total jumlah penduduk. "Saat ini baru Cimahi yang sudah memenuhi standar WHO," ungkap Emi.
Namun, karena testing dand hasilnya banyak positif, Cimahi kemudian jadi zona merah penyebaran COVID-19. Kondisi ini dianggap tak masalah asalkan pemerintah kota bisa lebih waspada dan mendisiplinkan masyarakatnya dalam penerapan protokol kesehatan
3. Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Jabar masih rendah
Di sisi lain, Emil kurang senang dengan angka kesembuhan pasien di Jabar. Sejauh ini angkanya masih berkisar antara 51 persen sampai 53 persen. Idealnya kesembuhan berada di angka 70 persen.
Pemprov Jabar masih berupaya mencari cara agar angka kesembuhan ini bisa naik dengan mencari obat yang baik, terapi, hingga metodologi kesembuhan bagi pasien tersebut.
"Sehingga pasien yang positif bisa dilakukan penyembuhan secepatnya," kata dia.
4. Tingkat kematian di Jabar kecil
Sementara itu, tingkat kematian berdasarkan data yang ada patut diapresiasi karena cukup kecil. Hanya ada 2,4 persen jumlah kematian di Jabar.
Berdasarkan data aplikasi Pikobar Jabar, Senin (14/9/2020), jumlah orang meninggal karena virus ini mencapai 299. Jumlah ini naik lima orang dibandingkan hari sebelumnya
"udah-mudahan berita baiknya yang meninggal sedikit tapi berita buruknya yang sembuhnya agak lambat. Ini yang harus kita perbaiki dalam epidemiologi di Jawa Barat," paparnya.