Konversi Motor BBM ke Listrik Hanya Butuh Rp9 Juta

Kalian siap dengan perubahan ekosistem ini?

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajak masyarakat untuk mengubah kendaraan sepeda motor dari yang berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik (elektrik). Perubahan ini diharap bisa mengurangi pencemaran lingkungan yang selama ini terjadi dari kendaraan dengan BBM.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat ini baru ada sekitar 1.500 kendaraan listrik baik motor maupun mobil yang digunakan masyarakat Jabar. Jumlah tersebut masih harus ditingkatkan demi mengurangi kemacetan dan emisi karbon.

"Ini juga sebagai upaya kita ikut serta program Net Zero Emission 2050. Di rentang itu kita target hidup dengan teknologi ramah lingkungan bisa tercapai," kata Emil ditemui di Kantor Bank Indonesia, Minggu (25/6/2023).

Menurutnya, peggunaan kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan. Kendaraan ini tidak bising saat dipakai. Kemudian tidak ada polusi dan hemat biaya bahan bakar.

1. Tak usah beli baru, bisa dengan ganti mesin motor

Konversi Motor BBM ke Listrik Hanya Butuh Rp9 JutaIDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, pemerintah saat ini telah memberikan subsidi kepada masyasrakat untuk memperolah kendaraan listrik. Tidak selalu dengan membeli kendaraan baru, masyarakat bisa mendapatkan subsidi tersebut dengan mengkonversi yang sudah ada dengan mesin kendaraan listrik.

Saat ini sejumlah bengkel di Kota Bandung dan Jawa Barat pun sudah membuka pesanan agar masyarakat bisa langsung mengkonversi kendaraannya.

"Jadi bengkel-bengkel itu sudah ada dan teruji lah. Nah ini tolong dimanfaatkan," kata Emil.

Dari informasi yang dihimpun, konversi motor di bawa 150 cc membutuhkan dana sekitar Rp9 juta hingga Rp10 juta. Sementara untuk kendaraan di atas 150 cc bisa lebih dari nominal tersebut.

2. Penggunaan motor listrik berdampak para perbaikan ekonomi Indonesia

Konversi Motor BBM ke Listrik Hanya Butuh Rp9 JutaIDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, perubahan pola konsumsi kendaraan dari BBM ke listrik bisa berdampak pada perekonomian nasional. Dia menyebut selama ini pemerintah harus mengeluarkan dana besar untuk impor BBM. Dengan konversi kendaraan maka uang yang selama ini dipakai impor BBM bisa digunakan keperluan lain seperti pembangunan infrastruktur.

Ketersediaan listrik di dalam negeri pun bisa semakin besar kapasitasnya dengan pembangunan pembangkit listrik ramah lingkungan dengan memaksimalkan air, angin, hingga panel surya.

"Itu (konversi kendaraan) bisa mengurangi dollar juga, neraca lebih aman, stabilitas nilai tukar juga bakal lebih baik," ujarnya.

Di sisi lain, dengan sektor bisnis ini yang kian berkembang akan banyak mendorong pelaku usaha dan meningkatkan lowongan pekerjaan baru.

3. Kendaraan listrik lebih hemat bahan bakar

Konversi Motor BBM ke Listrik Hanya Butuh Rp9 Juta

Sementara itu, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Gigih Udi Utomo menuturkan, pemerintah menargetkan ada 50 ribu kendaraan yang bisa dikonversi pada 2023. Biaya konversi tersebut bevariasi harganya bisa dari Rp7 juta tergantung baterai dan kondisi kendaraan.

Penggunaan motor listrik pun dipastikan lebih hemat ketimbang motor dengan bahan bakar minyak. Dari hitung-hitungan pemakai, kata Gigih, kendaraan bisa ini hemat hingga Rp300 ribu per bulan.

Di sisi lain, kendaraan listrik pun berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca. "Kalau dari hitungan ini bisa mengurangi sekitar 47 persen CO2 yang dari pertalite ke konsumsi listrik.

Baca Juga: Perbedaan STNK Motor Listrik dan Motor Bensin

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya