Khawatir Faskes Kolaps, Oded Sebut COVID-19 di Bandung Masih Aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial membenarkan bahwa kasus COVID-19 mengalami kenaikan di Kota Bandung. Hal itu dilihat dari naiknya angka Bed Occupancy Rate (BOR) di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Meski demikian, Oded membantah bahwa fasilitas kesehatan di Bandung sudah kolaps saat ini. Menurutnya, fasilitas penanganan COVID-19 di Kota Bandung masih terkendali. Apalagi, lanjut Oded, masih banyak ruang-ruang isolasi mandiri di tingkat kewilayahan yang belum dimanfaatkan dengan maksimal.
"Di Kota Bandung memang ada kenaikan, terutama BOR ya, tapi masih dalam batas terkendali," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Senin (7/6/2021).
Pernyataan ini berbeda dengan Wakil Wali Kota Yana Mulyana yang mengkhawatirkan terjadinya kolaps di fasilitas kesehatan atas kenaikan kasus COVID-19 pascalibur Lebaran dan hari besar lainnya.
1. Fasilitas isolasi mandiri di Bandung belum penuh
Selain fasilitas kesehatan di rumah sakit, beberapa tempat untuk menangani pasien terpapar virus corona seperti rumah isolasi mandiri pun jumlahnya masih cukup.
"Fasilitas masih memadai, terutama di wilayah juga sudah ada, 19 kecamatan itu masih pada kosong, yang 11 (kecamatan) belum ada, mudah-mudahan bisa disilang nanti penanganannya," ujarnya.
2. Pengendalian COVID-19 di Bandung masih baik
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan bahwa kondisi COVID-19 masih terkendali di Kota Bandung. Menurutnya, informasi yang mengatakan bahwa kondisi Kota Bandung masuk dalam kategori yang mengerikan adalah tidak benar.
"Inilah angka-angka yang selalu berdinamika, dinamis nanti akan jadi bahan pertimbangan, kalau saya sih kewaspadaan harus tetapi berdasarkan data Kota Bandung tidak masuk kategori mengerikan, saya tidak melihat itu," katanya.
Meski demikain, dia membenarkan bahwa ada lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bandung. Menurutnya, saat ini tingkat hunian di fasilitas kesehatan mencapai 79 persen.
"Sekarang BOR kita di angka 79 memang dulu kita pernah di angka 93 persen dan memang sekarang ada tren menaik artinya itu yang bergejala bertambah," ungkapnya.
3. Rumah sakit diimbau menambah tempat tidur pasien COVID-19
Ema menegaskan, dia telah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk berkoordinasi kepada seluruh pihak Rumah Sakit (RS). Hal itu dilakukan untuk keperluan penambahan ruang-ruang penanganan pasien Covid-19.
Selain itu, lanjut Ema, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada aparat kewilayahan untuk memaksimalkan ruang-ruang isolasi mandiri.
"Saya minta kepala dinas kesehatan untuk mengkoordinasikan kepada seluruh kepala RS untuk persiapan menambah tempat tidur, di kecamatan dimaksimal ruang isoman (isolasi mandiri) terutama untuk masyarakat yang OTG (orang tanpa gejala)," ujar Ema.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Bandung Terus Naik, Waspada Fasilitas Kesehatan Kolaps!