KH Muhyidin, Pejuang dari Subang yang Diusung Jadi Pahlawan Nasional

Mereka ada pejuang tanpa gelar pahlawan

Bandung, IDN Times - Sosok pejuang yang turut serta dalam upaya memerdekakan Indonesia memang banyak. Namun, mereka yang konsisten dan memberi dampak besar dalam perebutan kemerdekaan tak semua bisa melakukannya.

Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terdapat sosok KH Muhyidin yang merupakan salah satu pejuang dan dianggap sosok berpengaruh dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Sejauh ini tak banyak dari luar Subang dan Jawa Barat yang mengenal sosok ini. literasi tentang KH Muhyidin pun sangat minim. Alhasil sejarah kepahlawannya sulit ditelusuri.

Meski demikian, di sejumlah kalangan sejarawan Jawa Barat, sosok KH Muhyidin cukup dikenal. Musababnya, dia adalah salah satu pemimpin yang ikut serta melakukan penyerangan kepada Sekutu di Bandung Utara pada masa penjajahan.

Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Nina Herlina Lubis, yang ikut dalam seminar tersebut, mengatakan bahwa KH Muhyidin ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan. "Tidak hanya bergabung dengan Hizbullah, KH Muhyidin pun menjadikan pesantren Pagelaran I (Tanjung Siang) sebagai markas pelatihan dan penggemblengan mental bagi para pejuang Hizbullah," kata Nina dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.

Nina menuturkan, dengan banyaknya catatan sejarah, seminar dan kajian para sejarawan bisa mengangkat KH Muhyidin sebagai pahlawan nasional dari kalangan ulama.

1. Pendiri sejumlah pondok pesantren

KH Muhyidin, Pejuang dari Subang yang Diusung Jadi Pahlawan NasionalIlustrasi santri tengah melakukan tadarus di Masjid Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Sementara itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang, menilai KH Muhyidin atau dikenal dengan Mama Pagelaran merupakan tokoh ulama yang istiqamah melakukan dakwah Islam dengan mendirikan beberapa pesantren di Kabupaten Subang, Sumedang, Purwakarta dan sekitarnya.

KH Muchyidin sepanjang 1879 sampai 1973 telah berhasil memupuk semangat para pejuang sehingga kemerdekaan Republik Indonesia tetap tegak hingga sekarang.

Ketua PCNU Kabupaten Subang, KH Satibi mengatakan, berdasarkan catatan sejarah yang dia dapat, KH Muhyidin melakukan pengabdian yang luar biasa terhadap bangsa ini melalui pengorbanan dan perjuangannya dalam membela tanah air dengan melakukan perlawanan terhadap penjajahan bahkan akibat dari perjuangan itu pada 1939 ia pernah ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan ditahan di penjara Sukamiskin Bandung.

"Pada masa revolusi kemerdekaan KH Muhyidin membentuk dan memimpin pasukan Hizbullah Jawa Barat yang berpusat di pesantren yang ia dirikan yakni Pesantren Pagelaran yang berlokasi di Kecamatan Cisalak, Subang," kata Satibi dikutip dari nu.or.id.

Melalui pesantren merangkap maskas tersebut KH. Muhyidin membina mental spiritual dan fisik pejuang hizbullah dalam memerangi Belanda, beliau telah berjuang sepanjang hidupnya, perjuangannya melebihi sebagai seorang ulama yang perjuangannya berdampak nasional.

2. Memimpin langsung pertempuran dengan NICA

KH Muhyidin, Pejuang dari Subang yang Diusung Jadi Pahlawan NasionalFoto ilustrasi peperangan. allthatinteresting

Menurut Satibi, salah satu bentuk perjuangan lain KH Muhyidin yakni ketika tentara NICA atau Nederlands Indie Civil Administration datang ke tanah air pada 1946 dan berniat ingin kembali menjajah NKRI, dengan semangat nasionalismenya KH Muhyidin memimpin langsung pertempuran melawan pasukan NICA di Jawa Barat khususnya di daerah Ciater, Isola, dan Cijawura.

Tak hanya itu, setahun berikutnya yakni pada 1947, dia juga ikut meredam pemberontakan yang dilakukan DI/TII atas pemerintahan Republik Indonesia. KH Muhyidin dengan tegas bersikap menolak keberadaan DI/TII.

Sayangnya, justru terdapat sejumlah murid KH Muhyidin di Hizbullah yang masuk dalam gerombolan pimpinan Kartosuwiryo itu. Kondisi ini merugikan KH Muhyidin karena dia dianggap masuk ke gerombolan DI/TII dan pasukan TNI pun mencurigainya menjadi salah satu pemberontak.

Melihat kecurigaan dan khawatir ditanggap TNI, KH Muhyidin dan pengikutnya kemudian lari dan mengungsi ke Kabupaten Sumedang.

3. KH Muhyidin dianggap memenuhi kriteria untuk diabadikan sebagai pahlawan nasional

KH Muhyidin, Pejuang dari Subang yang Diusung Jadi Pahlawan NasionalDok.IDN Times/Istimewa

Berbagai pihak saat ini telah berupaya mengajukan nama KH Muhyidin sebagai salah satu pahlawan nasional yang diabadikan namanya. Pemkab Subang dan Pemprov Jabar pun beberapa kali melakukan pertemuan untuk memabahas usulan ini.

Berdasarkan hasil laporan tim TP2GD bahwa KH. Muhyidin memenuhi kriteria sebagai pahlawan nasional, yaitu :

1. KH. Muhyidin warga negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan telah melebihi tugas yang diembannya.

2. Perjuangan yang dilakukan KH. Muhyisin memiliki jangkauan luas serta berdampak secara nasional.

3. Memiliki konsistensi jida dan semangat kebangsaan/nasionalisme tinggi.

4. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi, dan

5. Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela.

6. Dengan memperhatikan tersebutm Wakil bupati Subang mendukung penuh proses pengusulan alm. KH. Muhyidin serbagai pahlawan nasional dan berharap pemerintah Republik Indonesia menganugrahi gelar pahlawan kepada alm. KH. Muhyidin.

Sudah pantaskan KH Muhyidin menyandang sebagai gelar pahlawan?

Baca Juga: Konsisten Berjuang, Ini Alasan Abdoel Moeis Hassan Layak Jadi Pahlawan

Baca Juga: 4 Pahlawan Indonesia dari Negeri Penjajah

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya