Keseruan Nonton Bareng Film Qorin di Kota Bandung

Film ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan anak muda

Bandung, IDN Times - Teriakan penonton tak henti bersautan di studio enam Bioskop Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung selama penayangan film Qorin yang berlansung selama 108 menit, Minggu (11/12/2022).

Dengan latar belakang sebuah pesantren di Jawa Barat, film horor Qorin menceritakan seorang santri pesantren Rodiatul Jannah, yakni Zahra (Zulfa Maharani) yang dikenal sebagai ketua angkatan dan murid teladan. Zahra yang sangat patuh tak pernah menolak perintah ustaznya, Jaelani (Omar Daniel), bahkan ketika ia dan teman-temannya diminta untuk melakukan ritual membahayakan.

Yolanda (Aghniny Haque) seorang santri baru, merasa aneh dengan ritual itu hingga akhirnya menemukan rahasia kelam dari pesantren tersebut. Ritual aneh yang terlaksana, membuat banyak santri mengalami kerasukan, hingga akhirnya harus melawan teror Jin Qorin mereka masing-masing. 

Film ini sukses mengacak-acak emosi penonton, berkat konflik yang dihadirkan dibalut visual dan sound effect yang menggelegar. Isu mengenai perempuan yang diangkat dalam Qorin pun berhasil menggugah para penonton khususnya perempuan untuk berani speak up.

1. Penonton tergugah dengan adanya film Qorin

Keseruan Nonton Bareng Film Qorin di Kota BandungSalah satu scene yang ada di film Qorin (youtube.com/CINEMA 21)

Dini, salah satu penonton Qorin menilai film ini sangat menginspirasi. Selain menikmati keseruan film bergenre horor, dia pun mendapat pemahaman baru mengenai keberanian perempuan untuk mau berbicara ketika mendapat perlakukan tidak menyenangkan di lingkungannya.

"Banyak isu yang bisa diambil dari film ini. Seperti kita yang harus berani speak up kalau ada masalah, termasuk kalau ada pelecehan seksual yang menimpa kita," kata Dini.

Seperti dalam film, lanjut Dini, kita juga harus lebih terbuka terhadap teman khususnya sahabat ketika ada dari mereka yang menjadi pendiam karena masalah tertentu. Karena bisa saja mereka mengalami pelecehan yang sulit diceritakan pada orang lain.

"Intinya ajak teman juga kalau mengalami itu (pelecehan) harus berani bicara," kata Dini.

2. Ada pesan moral bisa diambil setelah keluar dari ruang bioskop

Keseruan Nonton Bareng Film Qorin di Kota BandungPoster resmi film Qorin. (Dok. IDN Media)

Hal senada disampaikan Asri. Menurutnya, selama ini masih belum banyak film bergenre horor yang mempunyai nilai tambah bagi penonton. Biasanya film horor hanya memperlihatkan hantu atau hal menakutkan lainnya.

Namun, dengan menonton film Qorin dia bisa mendapat pengetahuan baru khususnya keberanian perempuan untuk berbicara ketika mendapatkan pelecehan termasuk di lingkungan pendidikan.

"Film ini sangat menginspirasi. Jadi gak cuman deg-degan karena lihat horornya saja, tapi ada ilmu yang bisa kita dapat setelah selesai nonton," ujar Asri.

3. Film Qorin sangat erat dengan kondisi di kehidupan masyarakat

Keseruan Nonton Bareng Film Qorin di Kota BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Zulfa Maharani mengatakan, film Qorin memang berbeda dengan film horor lainnya yang ada di Indonesia. Film ini tidak sekadar menampilkan ketakutan akan sosok hantu yang kerap dibalut jump scare.

Banyak isu yang coba para pemain suarakan dan dianggap penting. "Makanya ini harus banget ditonton oleh masyarakat," kata dia,

Hal serupa disampaikan pemain Qorin lainnya, Ridwan Raoull. Qorin menjadi sebuah film yang ceritanya amat lekat dengan masyarakat. Bukan hanya tentang horor, tapi film ini juga menyajikan mengenai persaudaraan hingga persahabatan antarsiswi di sebuah lembaga pendidikan.

"Juga tentang keberanian menyuarakan. Kita harus berani melakukan hal benar walau dalam kondisi tidak baik," kata dia.

Baca Juga: 9 Ide OOTD Travelling ala Omar Daniel, Pemeran Ustaz Jaelani di Qorin

Baca Juga: 7 Film Indonesia Tayang di Bioskop Desember 2022, Ada Qorin!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya