KEHATI, GIF, dan HSBC Janjikan Bantuan untuk Revitaliasi DAS Citarum

Citarum harus diwariskan dengan baik jangan dikotori

Bandung, IDN Times - Yayasan KEHATI melakukan kolaborasi dengan Green Initiative Foundation (GIF) dan PT Bank HSBC Indonesia untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat dan pabrik yang ada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Pendampingan ini selaras dengan program Citarum Harum yang diinisiasi pemerintah sejak 2018.

Direktur utama yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan, Citarum merupakan sumber daya alam yang melimpah karena banyak kehidupan bisa tumbuh karena keberadaannya. Namun, keberadaan Citarum saat ini menjadi ironi dengan kondisinya yang memprihatinkan. Sampah domestik dan limbah dari industri yang masuk ke sungai ini membuat kondisi Citarum hancur.

Untuk mengembalikan kembali keasrian Citarum, yayasan KEHATI berupaya merangkul sejumlah komunitas dan penggiat lingkungan yang ada untuk bersama-sama beraksi melakukan edukasi kepada masyarakat dan industri. Edukasi tersebut terkait dengan tata cara mengolah limbah baik domestik maupun dari pabrik agar tidak mencemari Citarum degan volume besar seperti sekarang.

"Kami mendorong pemanfaatan Citarum untuk berbagai aktivitas, tidak ada yang melarang. Tapi pemakaian Citarum secara optimal harus dilakukan dengan adil dan berkelanjutan," ujar Riki dalam sebuah seminar bertajuk Kolaborasi Lintas Sektoral Untuk Mendukung Percepatan Pemulihan DAS Citarum, Selasa (19/11).

1. Citarum merupakan ciptaan Tuhan yang harus diwariskan ke generasi selanjutnya dengan baik

KEHATI, GIF, dan HSBC Janjikan Bantuan untuk Revitaliasi DAS CitarumIDN Times/Debbie Sutrisno

Riki mengatakan, saat ini pengotoran DAS Citarum sudah terlalu berlebihan. Tingginya limbah domestik mulai dari plastik, tinja, hingga barang-barang besar, ditambah dengan limbah beracun dari sisa pengolahan pabrik membuat sungai ini kritis.

Padahal, Sungai Citarum adalah ciptaan Tuhan yang sudah semestinya dijaga secara seksama. Apalagi sungai merupakan sumber daya alam yang tidak akan dinikmati masyarakat sekarang, tapi bisa puluhan sampai ratusan tahun ke depan untuk generasi mendatang.

"Maka Citarum harus dikelola secara berkelanjutan karena itu akan diwariskan. Tapi sekarang kita justru menciderainya," papar Riki.

2. Akademisi dan komunitas jadi kunci revitalisasi Citarum

KEHATI, GIF, dan HSBC Janjikan Bantuan untuk Revitaliasi DAS CitarumIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, perwakilan dari Green Initiative Indonesia (GIF) Ferry HS mengatakan, untuk merevitalisasi kondisi Citarum pihaknya lebih mengutamakan pendekatan kepada para akademisi dan komunitas yang ada di sekitar sungai. Selama ini banyak praktisi dan komunitas yang sudah mengabdikan dirinya untuk perbaikan Sungai Citarum. Pun dengan pabrik yang berupaya serupa.

Namun, hal keinginan dalam memperbaiki Citarum memang tidak bisa selesai dalam waktu cepat. Terlebih tantangan setiap orang termasuk pabrik berbeda-beda untuk mengurangi limbah masuk ke Citarum.

"Nah program ini akan coba memfasilitasi elemen terkait dalam kapasitasnya masing-masing untuk menghadapi tantangan tersebut," papar Ferry.

Di sisi lain, kerja sama yang dijalin antara tiga pihak ini juga akan memberikan penghargaan kepada individu atau komunitas yang berhasil menjalankan praktik usaha ramah lingkungan.

Sementara pembentukan forum komunikasi bertujuan agar para pelaku usaha dapat saling berbagi tentang praktik terbaik pengelolaan limbah usaha.

3. Perusahaan perbankan pun harus turun ikut memperbaiki Citarum

KEHATI, GIF, dan HSBC Janjikan Bantuan untuk Revitaliasi DAS CitarumDok.IDN Times/Istimewa

Head of Coorporate Sustainability HSBC Nuni Sutyoko mengatakan, sebagai perusahaan perbankan pihaknya juga mempunyai tanggung jawab membantu industri dan masyarakat untuk memperbaiki kondisi Sungai Citarum melalui pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR). Meski tidak berkaitan langsung dengan DAS Citarum, tapi perusahaan perbankan pun memang harus konsen dalam persoalan lingkungan termasuk sumber daya alam seperti ketersediaan air bersih.

"Kami ingin bersama-sama mengembalikan (keasrian) Citarum," kata Nuni.

Menurutnya, HSBC pun berusaha menggandeng para pelaku industri yang ada di sekitar Citarum. Selama ini banyak pihak yang menyebut industri adalah salah satu penyebab limbah di sungai ini menumpuk. Bekerjasama dengan berbagai pihak, HSBC ingin membantu dalam waste management agar semakin baik.

4. Tak ingin buka-bukaan terkait anggaran CSR untuk Citarum

KEHATI, GIF, dan HSBC Janjikan Bantuan untuk Revitaliasi DAS Citarumpexels.com/@rawpixel

Ketika disingung mengenai anggaran yang dipersiapkan untuk membantu revitalisasi Sungai Citarum, Nuni enggan membeberkannya. Dia menyebut bahwa bantuan dari HSBC lebih dilihat dari dampak atas kerja sama yang dilakukan bersama sejumlah pihak.

"Kami tidak ingin keluarkan (nominal CSR), karena yang penting ini manfaat yang dirasakan," papar Nuni.

Untuk luasan dan apa yang akan dikerjakan bagi masyarakat, HSBC menyerahkan seluruhnya pada Yayasan KEHATI dan GIF. Mereka yang nanti memastikan masyarakat bisa merasakan manfaat dari bantuan tersebut.

Baca Juga: Mengunjungi Sanghyang Kenit, Kesegaran di Balik Aliran Citarum Purba

Baca Juga: Terowongan Nanjung Hampir Selesai, Banjir Citarum Terminimalisir

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya