Kasus COVID-19 Meningkat, Berkah Bagi Perajin Peti Mati di Sumedang 

Banyak pesanan peti dari pihak rumah sakit

Sumedang, IDN Times - Pandemik virus corona (COVID-19) saat ini menjadi hal yang menjengkelkan bagi banyak pihak. Virus ini sangat cepat menyebar dan membahayakan mereka yang tertular khususnya orang lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.

Meski demikian, di tengah pandemik COVID-19 masih ada pihak yang justru mendapat berkah. Salah satunya adalah perajin peti jenazah yang ada di Kabupaten Sumedang.

Salah satunya Yusup Supriatna (45). Seorang perajin peti jenazah asal Dusun Sukajadi RT02/03, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang berhasil meraup rezeki di tengah pandemik virus corona. Dia mengaku, pesanan peti meningkat karena memang banyak korban meninggal dunia akibat virus ini.

"Pemesanan peti khusus bagi jenazah yang terjangkit COVID-19 mengalami lonjakan yang signifikan. Peningkatannya mencapai 70 persen dari biasanya," kata Yusup, Selasa (5/5).

1. Sehari bisa menjual dua peti jenazah

Kasus COVID-19 Meningkat, Berkah Bagi Perajin Peti Mati di Sumedang Dok.IDN Times/Istimewa

Yana menuturkan, sebelum tren persebaran COVID-19, pesanan peti jenazah terbilang sedikit. Per pekan hanya mampu menjual satu sampai dua peti saja tergantung permintaan. 

"Saat kasus COVID-19 ini, permintaannya cukup melonjak, sekarang dalam sehari bisa terjual minimal dua peti,"ucapnya.

Dengan meningkatnya permintaan peti jenazah, Yusuf, terpaksa harus menambah jumlah karyawan untuk bisa memproduksi peti jenazah sesuai dengan pesanan.

"Biasanya pekerja cuma dua orang, namun kini pesanan meningkat pesat jadi karyawannya ditambah menjadi empat orang," kata dia.

2. Harga satu peti jenazah bisa mencapai Rp2,5 juta

Kasus COVID-19 Meningkat, Berkah Bagi Perajin Peti Mati di Sumedang Dok.IDN Times/Istimewa

Peti mati berbahan partikel tersebut saat ini masuk dalam kebutuhan mendesak. Terlebih, ujar dia, saat ini banyak korban COVID-19 ataupun penyakit lainnya yang dimakamkan menggunakan peti jenazah. Meski demikian ada perbedaan antara peti jenazah positif COVID-19 dengan yang bukan.

"Perbedaannya pada pelapis dalam. Peti buat yang terpapar COVID-19 dilapisi plastik rep dan haganya pun tidak jauh beda, harganya hanya Rp2,5 juta,"ujarnya.

3. Permintaan datang dari pihak rumah sakit

Kasus COVID-19 Meningkat, Berkah Bagi Perajin Peti Mati di Sumedang IDN Times/Debbie Sutrisno

Yusuf menyebut, sejauh ini sudah ada permintaan peti jenazah untuk stok rumah sakit di Kota Bandung, di antaranya Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan RS Santo Yusup.

"Alhamdulillah, merebaknya virus corona ini permintaannya cukup melonjak,"kata dia.

Baca Juga: Ada 54 TPU di Jabar Disiapkan untuk Memakamkan Jenazah COVID-19 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya