Eks Kapolsek Garut Dukung 01, BPD Jabar: Wasit Jangan Ikut Main Bola

Kejadian ini justru bisa menggerus suara

Bandung, IDN Times - Pemberitaan mengenai seorang Kapolsek di Garut yang diminta menggalang suara untuk pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 01 ramai di linimassa. Kejadian ini disebut tidak etis karena seharusnya aparat keamanan sekelas polisi wajib netral dalam pemilihan umum (pemilu).

Sekretaris Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat (Jabar) Haru Suandharu mengatakan, sebagai anggota kepolisian, mereka seharusnya menjaga netralitas pemilu. Jangan sampai keamanan pemilu ternodai karena ada oknum yang justru merusak keamanan tersebut.

"Saya kira bahaya kalau wasit sampai main bola. Kami sangat berharap agar demokrasi bangsa ini tidak tercoreng. Wasit tetap menjadi wasit," ujarnya usai sebuah diskusi di Kota Bandung, Senin (1/4).

1. Kalau lawan menang secara jujur kita legowo

Eks Kapolsek Garut Dukung 01, BPD Jabar: Wasit Jangan Ikut Main Bolagoogle

Haru menuturkan, dalam Pemilu Indonesia seharusnya semua pihak bersikap demokratif. Pesta lima tahun sekali ini baiknya tidak dikotori dengan berbagai cara untuk memenangkan salah satu calon, termasuk dengan mendorong polisi memobilisasi massa agar memilih calon tertentu.

Dia mengatakan, selama ini calon presiden Prabowo Subianto telah mengatakan bahwa dia siap kalah dalam pemilihan presiden tahun ini. Asalkan kekalahan yang didapat memang murni karena mayoritas masyarakat memilih pesaingnya.

"Kita akan terima asal kan memang jujur, adil, dan semua bisa dipatuhi. Ini sangat penting, jangan sampai kecurangan menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat," ujarnya.

2. BPD akan pantau aktivitas seperti ini

Eks Kapolsek Garut Dukung 01, BPD Jabar: Wasit Jangan Ikut Main BolaIDN Times/istimewa

Haru memastikan sejauh ini pihaknya terus melakukan pemantauan terkait dengan kampanye hitam maupun aktivitas lain seperti penyalahgunaan wewenang aparatur sipil negara (ASN). Beberapa temuan bahkan sudah dilaporkan agar mampu diidentifikasi lebih lanjut oleh yang berwenang.

"Kita akan pantau terus dan kalau sudah cukup bukti pasti kita laporkan," ujarnya.

Di sisi lain, Haru mengkritisi sikap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang aktif dalam berkampanye dan tidak pernah cuti. Haru menimbau Ridwan Kamil untuk tidak aktif berkampanye dan fokus sebagai pejabat pemerintah daerah.

"Kalau jadi kepala daerah sudah urus rakyat saja, Kalau kampanye yuk cuti bareng sama saya kita kampanye. Kalau perlu kita debat antartim kampanye," paparnya.

3. PDIP Jabar sayangkan kejadian ini

Eks Kapolsek Garut Dukung 01, BPD Jabar: Wasit Jangan Ikut Main BolaInstagram/@jokowi

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, M Budiana sepakat bahwa aparat negara seperti TNI, POLRI dan ASN harus netral dalam penyelenggaraan pemilu. Kejadian tersebut bahkan diklaim tidak memberikan dampak positif bagi pasangan Jokowi-Amin.

"Kami sayangkan kalau ada aparat yang berpihak kepada Paslon mana pun, bukan artinya kami bergembira," ujar Budiana.

Dia menilai, isu tersebut malah bisa berdampak buruk terhadap suara dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin. Budiana pun menyanggah bahwa tim pemenangan pasangan 01 menggiring aparat negara agar mendukung kemenangan Jokowi-Ma'aruf Amin.

Menurutnya, sejauh ini PDIP Jawa Barat mendukung pengawasan intensif terkait netralitas aparat negara melalui institusi hukum di masing-masing aparat, seperti Propam di Kepolisian dan Inspektorat dalam ASN.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya