Kapolrestabes Tegaskan Tak Ada Pemberlakuan Jam Malam di Kota Bandung 

Menurut kalian perlu gak ada jam malam? 

Bandung, IDN Times - Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya memastikan tidak ada kebijakan jam malam di wilayah Kota Bandung. Polrestabes Bandung hanya akan melakukan penyekatan sejumlah ruas jalan pada malam hari untuk mengantisipasi kerumunan dan mencegah penularan virus corona. 

"Jadi kalau di Kota Bandung ini tidak ada jam malam," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Rabu (9/9).

Ulung menambahkan, penutupan ruas jalan di Bandung dilakukan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB usai diberlakukan. Ruas jalan ditutup setiap pukul 21.00 WIB hingga 06.00 WIB. Adapun ruas jalan yang dimaksud seperti Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, dan Jalan Dago.

1. Saat malam akan ada penyisiran di sejumlah akses jalan

Kapolrestabes Tegaskan Tak Ada Pemberlakuan Jam Malam di Kota Bandung Sumber Lain

Menurut Ulung, ruas jalan itu ditutup setelah masyarakat selesai beraktivitas. Setelah dilakukan penutupan ruas jalan, petugas kepolisian bersama instansi terkait pun melakukan penyisiran untuk membubarkan kerumunan secara persuasif.

"Kami melakukan tutup jalan jam 9 malam di tempat keramaian yang berpotensi jalan-jalan protokol yang menimbulkan keramaian seperti di Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga dan Dago," ucap dia.

2. Ridwan Kamil justru inginkan ada jam malam

Kapolrestabes Tegaskan Tak Ada Pemberlakuan Jam Malam di Kota Bandung IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai ada perkembangan baik di daerah yang menerapkan jam malam dalam menekan angka kasus COVID-19, seperti di Kota Bogor dan Depok. Selain jam malam pembatasan sosial berskala mikro (PKBM) pun dinilai efektif menurunkan angka penyebaran virus.

Berkaca dari hasil positif ini, Emil berwacana untuk menerapkan sistem serupa ketika ada daerah di Jabar yang angka kasus COVID-19-nya naik. Namun, dia belum merinci daerah mana saja yang sekarang alami hal tersebut.

“Gugus Tugas Jabar merekomendasikan kepada tempat yang kenaikannya tinggi melakukan pola yang sama,” kata dia saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Rabu (9/9/2020).

3. Kenaikan kasus di Jabar efek domino dari penyebaran di tempat kerja dan keluarga

Kapolrestabes Tegaskan Tak Ada Pemberlakuan Jam Malam di Kota Bandung Warga di RT 2 RW 4 Kelurahan Mlipak, Kelurahan Wonosobo menjalani tes usap (swab) COVID-19 massal di halaman SD Negeri 1 Mlipak, Jumat (21/8/2020). Foto: Istimewa.

Di sisi lain, secara umum ada kecenderungan kasus sebaran virus corona di Jawa Barat alami naik turun. Namun, saat ini trennya sedang naik karena ada klaster keluarga yang sedang diteliti.

Sementara itu, klaster industri yang sempat muncul sudah mulai bisa dikendalikan karena ada penguatan kesepahaman dengan cara mengawasi pekerja sepulang dari tempat kerja.

Hasil kesimpulan pekan lalu, penerapan protokol kesehatan sudah dijalankan sangat ketat. Penyebaran virus diduga terjadi saat pekerja hendak pergi kerja atau selepas pulang kerja.

"Untuk mengatasinya, para pekerja di kawasan industri wajib mengisi catatan kegiatan yang dilakukan sepulang kerja," ujar Emil.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Naik, Pemkot Bandung Siap Terapkan PSBM

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya