Kapolda Jabar Imbau Aparat Tak Main Hakim Sendiri Amankan Pemilu 2019
IDN Times/Debbie Sutrisno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, mengimbau agar seluruh aparat keamanan mulai dari kepolisian maupun TNI tidak main hakim sendiri ketika ada oknum yang membuat keresahan dalam pemilihan umum (Pemilu). Tugas aparat hanya mengamankan jalannya proses Pemilu 2019. Jika ada oknum tertentu yang meresahkan atau membuat kekacauan mereka harus diadili secara hukum.
"Kedepankan tindakan hukum. Jangan ingin menang sendiri," ujar Agung dalam Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2019, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (22/3).
1. Berbeda pilihan wajar, kedamaian harus diutamakan
IDN Times/Debbie SutrisnoAgung menuturkan, semua komponen bangsa mulai dari masyarakat hingga aparat pemerintahan termasuk TNI dan Polri pasti menginginkan pemilu yang damai dan berjalan sesuai demokrasi. Perbedaan pilihan dalam setiap pemilu merupakan hal wajar karena pribadi orang memiliki keinginan yang berbeda-beda terhadap siapa yang akan memimpin.
Namun, kata Agung, pelaksanaan pemilu 17 April 2019, nanti jangan sampai menimbulkan kekacauan. Sebab pemulihan pasca keributan itu yang justru akan memakan waktu.
"Mari kita bersama menjaga kedamaian, kerukunan, dan kesejahteraan," ujar Agung.
2. Jangan biarkan Pemilu di Jabar berantakan
IDN Times/Debbie SutrisnoMenurut Agung, dari pengalaman yang ada selama Pemilu beberapa waktu lalu, Provinsi Jawa Barat (Jabar) selalu memperlihatkan hasil positif. Artinya, sejauh ini tidak ada kekacauan berarti. Dengan sejarah yang baik, maka seluruh komponen panitia pemilu bersama pemerintah daerah dan aparat keamanan harus mampu menciptakan hal serupa.
Kekompakan yang terlihat dari apel kali ini seharusnya menjadi modal bagus bagi seluruh pihak agar mampu menghadirkan Pemilu yang bersih dan aman.
"Saya yakin karena saya lihat dari tatapan semua yang ikut apel sikapnya yakin. Semuanya yakin Jabar ini aman," kata Agung.
3. Kerawanan berita bohong dan politik identitas masih ada
lingua aksaraGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, pesta demokrasi tahun ini menjadi tonggak sejarah karena pada satu kali pemilihan umum terhadap lima jenis pemilihan mulai dari Presiden hingga DPRD kabupaten/kota. Untuk menjaga agar pemilu ini tetap aman, maka konsolidasi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat sipil menjadi kunci.
Sukses tidaknya perhelatan ini juga sangat tergantung pada pihak penyelenggaraan dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan DKPP yang harus obyektif dan transparan menyajikan hasil pemilihan oleh masyarakat.
Meski demikian, Emil, sapaan akrabnya, menilai penyelenggaraan pemilu masih memiliki potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan tersendiri.
"Tahapan ini muncul seperti kerawanan berita bohong atau hoaks dan politik identitas," ujar Emil.
Kerawanan ini kemudian ditujukan agar lawan politik dalam Pemilu bisa kalah. Padahal cara licik ini sesungguhnya menciderai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali.
4. Deklarasi bersama
IDN Times/Debbie SutrisnoDalam apel siaga ini, seluruh elemen yang hadir turut mendeklarasikan secara bersama untuk bisa menyukseskan Pemilu 2019. Adapun isi deklarasi tersebut adalah,
1. Mendukung tugas tugas TNI Polri dalam rangka menjaga keutuhan NKRI dan menjaga keamanan ketertiban masyarakat yang kondusif.
2. Mendukung tugas tugas TNI Polri dalam memberantas hoaks dan ujaran kebencian.
3. Mendukung tugas-tugas TNI Polri dalam mengamankan dan mensukseskan Pemilu 2019 yang aman dan damai.
Usai membacakan deklarasi secara bersama-sama, seluruh peserta apel siaga pun diajak berjoget mengikuti tarian Poco-poco. Gubernur, Kapolda, dan Pangdam Siliwangi pun ikut serta bergoyang bersama aparat di depan panggung.
