Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih Bertahan

Fasilitas seperti wifi gratis membuat akses belajar mudah

Bandung, IDN Times - Universitas Padjadjaran (Unpad) sudah memberlakukan penghentian perkuliahan secara tatap muka sejak pekan kemarin. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru (COVID-19) yang saat ini menjadi pandemi. Alhasil, perkuliahan pun harus dilakukan secara daring atau online. Aktivitas di lingkung kampus Unpad pun mulai sepi.

Meski demikian, di antara mereka yang berdiam di rumah atau pulang ke kampung halaman, masih ada mahasiswa yang bertahan di sekitar Unpad. Mereka adalah mahasiswa yang berada di asrama dan mendapat beasiswa dari kampus.

Ade Candra salah satunya. Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi ini masih berada di lingkungan asrama. Bersama sejumlah rekannya, Ade memilih untuk bertahan di kampus.

"Sekarang Unpad ditutup. Tapi kalau teman-teman di asrama yang biasa saja dengan masalah ini. Itu kan hanya pembatasan orang masuk Unpad," ujar Ade ketika dihubungi IDN Times, Senin (23/3).

1. Keluar masuk gerbang harus membawa kartu asrama

Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih BertahanIdntimes

Sejauh ini kampus Unpad di Jatinangor memang sangat sepi dari aktivitas. Sebab pihak direktorat sudah tidak memperbolehkan kegiatan apapun itu.

Menurut mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial ini, mereka yang berada di asrama sebenarnya tidak dipersulit ketika harus keluar masuk kampus dan menandakan adanya aktivitas pembelajaran di asrama.

Asalkan ketika keluar kampus, mahasiswa yang ada di asrama harus membawa kartu tanda mahasiswa (KTM) atau kartu tanda asrama. "Tadi ada teman juga yang keluar kampus tidak dipersulit. Tapi belum tahu kalau nanti pas pulang ke sini lagi," ujar Ade.

2. Unpad sekarang lebih sepi ketimbang hari minggu

Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih BertahanSuasana lengang di kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, pasca keputusan diberlakukannya lockdown. IDN Times/Istimewa

Menurutnya, karena sudah tidak diperbolehkan ada kegiatan apapun di dalam lingkungan kampus, maka mahasiswa memilih tidak datang sama sekali meskipun sekedar nongkrong atau berolahraga.

Ketika dia sempat berkeliling kampus, kondisinya jauh lebih sepi dibandingkan pada hari minggu. "Kalau hari libur suka ada yang olahraga, lari-lari, sekarang sepi banget," kata dia.

3. Mahasiswa di asrama yang pulang kampung ingin balik lagi ke kampus

Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih Bertahanstatistics.unpad.ac.id

Saat pihak kampus menyatakan bahwa perkuliahan tidak akan dilakukan untuk sementara waktu, banyak mahasiswa termasuk yang tinggal di asrama pulang kampung. Namun hanya dalam beberapa hari banyak juga yang berniat kembali lagi ke asrama.

Perkuliahan yang dilakukan secara daring membuat koneksi internet harus kuat khususnya ketika mengerjakan tugas dari dosen. Tapi karena jaringan internet di rumah mereka kurang bagus maka sulit melakukan aktivitas secara daring.

"Mungkin karena banyak yang dari desa gitu kan internetnya ga bagus di sana. Jadi yang pulang kampung ingin ke asrama lagi," ungkap Ade.

4. Dijanjikan suplai makanan setiap harinya

Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih Bertahangreenqueen.com.hk

Ade pun menuturkan, karena aktivitas keluar masuk kampus tidak mudah, pihak rektorat memastikan akan memberikan makanan setiap harinya kepada mereka. Namun, untuk hari ini baru satu kali diberi dan belum ada lagi tanda-tanda suplai makanan kembali.

"Memang janjinya mau kasih makan. Tapi kita tidak tahu dan ga ada kepastian sehari itu dapat berapa kali makan.

5. Unpad berlakukan remote working sejak 18 Maret

Kampus Dikarantina, Mahasiswa Unpad di Asrama Memilih Bertahaninstagram.com/anak.unpad

Menyikapi semakin meluasnya wabah pandemi Coronavirus (COVID-19) di Indonesia, Universitas Padjadjaran memutuskan untuk meniadakan aktivitas dan layanan di lingkungan kampus.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad Prof. Dr. Ida Nurlinda menyampaikan imbauan perihal tindak lanjut kebijakan pencegahan eskalasi Coronavirus di Unpad. Secara garis besar, seluruh bentuk pelayanan akademik bagi dosen dan mahasiswa diubah ke dalam bentuk pelayanan daring (remote working). Dengan demikian, kegiatan perkuliahan seluruhnya diganti dengan metode daring.

“Pimpinan unit kerja di Fakultas, Sekolah Pascasarjana, PSDKU Pangandaran, dan prodi Keperawatan di Garut melarang mahasiswa untuk datang ke kampus dengan alasan apa pun, kecuali atas izin tertulis dari Ketua Program Studi,” ujar Prof. Ida.

Terkait aktivitas perkantoran, mulai 18 Maret lalu, Unpad memberlakukan aktivitas bekerja dari rumah sebagai bentuk respons atas kebijakan Pemerintah. Meski demikian, setiap unit kerja telah mengatur jadwal piket di kantor, sehingga ada beberapa pegawai yang bekerja di kantor setiap harinya.

Melalui surat ini, Unpad meniadakan jadwal pelayanan tenaga kependidikan di lingkungan kampus. Pembagian jadwal kerja hanya dilakukan jika ada kepentingan yang mendesak. Kebijakan ini akan berlaku mulai Senin, 23 Maret 2020 sampai ada pemberitahuan selanjutnya dari pimpinan.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, secara bertahap Unpad telah melaksanakan penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan dan tempat di dalam kampus. Proses penyemprotan juga mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Indonesia Darurat Corona, Ini yang Harus Kamu Persiapkan!

Baca Juga: COVID-19 Kembali Menyerang Figur Sepak Bola dan Ada yang Meninggal

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya