Kades di Majalengka Belajar Inklusi Keuangan Bareng OJK

Perempuan sekarang lebih baik dalam literasi keuangan

Bandung, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Jawa Barat melalui sosialisasi dan edukasi keuangan. Kali ini, pembelajaran menyasar kepada para kepala desa sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi kepada para warganya

Sekitar 200 kepala desa (Kades) Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI). Mereka diajak memberdayakan desa mampu mengelola keuangan secara online (daring).

Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono menyampaikan bahwa penggunaan produk dan jasa keuangan merupakan salah satu yang tidak terlepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi memungkinkan penyedia layanan keuangan untuk menghadirkan produk dan jasa keuangannya secara lebih cepat, fleksibel dan efisien.

Namun, perlu diwaspadai risiko yang timbul, yakni kurangnya pengetahuan yang dapat membawa kepada keputusan pemilihan produk yang salah, tidak sesuai kebutuhan dan malah merugikan.

"Oleh karena itu, literasi keuangan harus ditingkatkan agar terhindar dari risiko-risiko tersebut," kata Indarto melalui siaran pers, Minggu (27/11/2022).

1. Indesk literasi di Jabar baru 56,10 persen

Kades di Majalengka Belajar Inklusi Keuangan Bareng OJKIlustrasi pengaduan masalah keuangan di OJK. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Jawa Barat sebesar 56,10 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 37,43 persen. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi seluruh pihak untuk membantu menyampaikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk dan jasa keuangan.

OJK akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan seperti yang dilakukan bersama para mitra. 

2. Jangan mudah terjerat produk keuangan ilegal

Kades di Majalengka Belajar Inklusi Keuangan Bareng OJKilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny menyampaikan bahwa saat ini DPR RI sedang melakukan pembahasan terkait pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan dengan tujuan untuk membangun sektor keuangan yang selalu inovatif, efisien, inklusif kuat, serta stabil.

"Saya mengapresiasi langkah-langkah OJK Jawa Barat yang cukup aktif dalam memberikan literasi keuangan dan melayani masyarakat, terbukti dengan adanya peningkatan literasi keuangan di Provinsi Jawa Barat meskipun dengan tantangan yang cukup berat," ujarnya

Dia berharap literasi masyarakat akan semakin meningkat sehingga masyarakat semakin bijak dan paham dalam menggunakan layanan jasa keuangan serta terhindar dari investasi ilegal.

3. Perempuan sekarang lebih paham literasi keuangan

Kades di Majalengka Belajar Inklusi Keuangan Bareng OJKIDN Times/Dhana Kencana

Sebelumnya, OJK menadapatkan indeks literasi keuangan perempuan di Indonesia untuk pertama kalinya lebih tinggi dibandingkan laki-laki di 2022 ini.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, indeks literasi keuangan perempuan mencapai 50,33 persen, sementara laki-laki hanya 49,05 persen.

Jika dibandingkan 2016 dan 2019, indeks literasi keuangan perempuan kala itu selalu lebih rendah dibandingkan laki-laki.

"Untuk pertama kalinya lebih tinggi dari indeks literasi laki-laki. Perempuan indeks literasi keuangannya 50,3 persen, sedangkan laki-laki 49,05 persen," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Dorong Inklusi Keuangan, Professor Harvard Apresiasi Peran BRI 

Baca Juga: Banyak Represi, Inklusi Dalam Gegap Gempita G20 Dinilai Palsu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya