Jumlah UMKM Mamin Hyperlocal Tokopedia di Bandung Naik 5,5 Kali Lipat

Kenaikan ini tingkatkan perekonomian daerah

Bandung, IDN Times - Tokopedia terus menggencarkan inisiatif hyperlocal yang mengusung teknologi geo-tagging agar UMKM di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Bandung, punya kesempatan yang sama untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi.

Kepala Divisi Komunikasi Tokopedia, Rizky Juanita Azuz menjelaskan Hyperlocal Tokopedia meningkatkan jumlah penjual makanan dan minuman di Bandung lebih dari 5,5 kali lipat berkat manifestasi Hyperlocal Tokopedia yang konsisten dilakukan. Tokopedia mencatat berbagai dampak positif pada perekonomian daerah di Jawa Barat hingga Bandung.

Hyperlocal Tokopedia terdiri dari berbagai manifestasi, salah satunya Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. 

"Ada juga layanan pemenuhan pesanan Dilayani Tokopedia yang memungkinkan penjual menitipkan produk, misalnya makanan kering, di gudang-gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi,” ungkap Rizky Kamis (23/11/2023).

1. Perbaikan ekonomi terus dirasakan pelaku usaha setelah pandemik

Jumlah UMKM Mamin Hyperlocal Tokopedia di Bandung Naik 5,5 Kali LipatIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Manifestasi Hyperlocal Tokopedia lainnya adalah Tokopedia NYAM!, halaman kurasi produk makanan dan minuman dari pelaku usaha di Indonesia termasuk UMKM di Bandung. 

Misalnya, Tokopedia mencatat beberapa daerah di Jawa Barat dengan kenaikan jumlah transaksi tertinggi selama semester I 2023 saat pascapandemik COVID-19 dibandingkan semester II 2019 saat prapandemik COVID-19, yaitu Bandung Barat, Bogor, Kuningan, Majalengka hingga Cimahi, dengan kenaikan rata-rata lebih dari dua kali lipat.

Jumlah penjual di Bandung yang tergabung dalam Kumpulan Toko Pilihan (KTP) naik hampir dua kali lipat di kuartal III 2023 dibandingkan kuartal III 2022. 

“Di sisi lain, jumlah transaksi yang terjadi melalui Dilayani Tokopedia di Bandung meningkat drastis hingga hampir 28 kali lipat di semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi,” ungkapnya.

Tokopedia melihat beberapa kategori produk yang paling populer selama semester I 2023, khususnya di Bandung, adalah Makanan dan Minuman, Kesehatan, Pertukangan, Rumah Tangga dan Otomotif. Khususnya pada kategori makanan dan minuman di Bandung, Tokopedia mencatat buah-buahan, kopi dan makanan siap saji merupakan beberapa produk makanan dan minuman yang paling laris di Tokopedia selama semester I 2023.

2. UMKM berkreasi untuk bertahan saat COVID-19

Jumlah UMKM Mamin Hyperlocal Tokopedia di Bandung Naik 5,5 Kali LipatIDN Times/Istimewa

Salah satu UMKM yang usahanya mampu melejit adalah Dendeng Kukuruyuk. Berdiri sejak tahun 2012, Dendeng Kukuruyuk berawal dari resep turun temurun keluarga yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. 

“Produk Dendeng Kukuruyuk terinspirasi dari dendeng Singapura yang kebanyakan non-halal, namun dendeng kami dibuat khusus dengan olahan daging ayam yang halal agar lebih sesuai dengan tradisi, selera dan kebutuhan banyak masyarakat Indonesia,” jelas Pemilik Usaha Dendeng Kukuruyuk, David Perdana Haryadi bersama Novi Herawati.

Awalnya, David bersama Novi menekuni bisnis Dendeng Kukuruyuk dengan mengikuti bazaar offline di berbagai tempat. Namun kondisi pandemi lalu, terlebih saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bandung, mendorong Dendeng Kukuruyuk membekukan penjualan. Alhasil, omzet Dendeng Kukuruyuk sempat turun drastis.  

Sedangkan, untuk terus meningkatkan penjualan dan menghadapi persaingan bisnis, Dendeng Kukuruyuk mengimplementasikan strategi bisnis dengan memakai fitur Bundling Product dan terus berinovasi dengan menghadirkan produk baru, seperti Bawang Goreng Dendeng Crispy, Abon Dendeng Crispy, hingga Sambal Hijau Dendeng.

3. Bisnis fesyen pun tak kalah melejit

Jumlah UMKM Mamin Hyperlocal Tokopedia di Bandung Naik 5,5 Kali LipatIDN Times/Istimewa

Temuan menarik pada tren belanja online di kategori fesyen di Tokopedia juga didukung oleh kehadiran inisiatif Tokopedia Fashion, kampanye yang mengusung produk fesyen, mulai dari fesyen wanita, pria, muslim dan anak, dari pelaku usaha termasuk di Bandung dengan lebih mudah dan terjangkau.

Salah satu UMKM binaan Tokopedia yang berkecimpung dalam industri fesyen adalah Woodka. Co-Founder Woodka, Trianita Adhi bersama dua pendiri lainnya, mendapatkan ide bisnis untuk memproduksi jam tangan terbuat dari kayu yang didaur ulang (recycled wood).

“Karena ingin mengusung prinsip bisnis yang lebih ramah lingkungan, kami memilih menggunakan recycled wood atau kayu limbah bekas furnitur dalam produksian jam tangan kekinian Woodka. Harapannya, upaya Woodka bersama para pengguna bisa turut membantu menjaga bumi,” jelasnya.

Woodka pun turut berkontribusi dalam memberdayakan perajin kayu lokal asal Jepara, Garut, dan Yogyakarta. Kini Woodka telah memberdayakan puluhan perajin khusus dalam proses pengerjaan dial (wajah jam), case (pelindung jam), serta kotak penyimpanan. Sedangkan untuk pembuatan strap, Woodka menggandeng sejumlah perajin asal Garut.

Dia menjelaskan proses produksi jam tangan Woodka dibuat 100 persen oleh tangan terampil perajin kayu lokal. Woodka pun turut memastikan kesejahteraan perajin karena sejak awal tujuannya dalah mengembangkan peluang para perajin kayu di Yogyakarta.

"Inilah yang menjadi alasan kami dalam menentukan harga jual. Kami ingin para perajin lokal sejahtera,” tegasnya.

Selama membangun bisnis, Trianita dan tim Woodka kerap menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan di industri jam tangan yang kian berkembang. Agar terus menjangkau pasar lebih luas, Woodka mulai berjualan di Tokopedia sejak 2018 dan memanfaatkan berbagai kampanye yang bisa meningkatkan exposure pada toko Woodka, salah satunya Tokopedia Fashion.

“Berkat Tokopedia, Woodka berhasil menjangkau pasar hingga seluruh Indonesia dan meraup omzet hingga ratusan juta tiap bulannya," katanya.

Baca Juga: 10 Tokoh Terkenal di Tim Pemenangan Anies-Muhaimin, Ada Bos Tokopedia

Baca Juga: Kalau TikTok Shop Buka Lagi di Indonesia, Ini Dampaknya ke UMKM

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya