Jubir Muda Capres-Cawapres di Bandung Diskusi Bareng Puluhan Pemuda

Mereka saling melempar gagasan untuk kebaikan Indonesia

Bandung, IDN Times - Pada masa kampanye pemilihan presiden 2024 kegiatan diskusi dilakukan di berbagai daerah. Di Kota Bandung, para anak muda melakukan diskusi bersama para perwakilan masing-masing calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk melihat sejauh mana komitmen yang akan dijalankan ketika mereka terpilih.

Salah satu kegiatan diskusi diselenggarakan oleh Partai Perindo, Selasa (19/12/2023), dengan mendatangkan juru bicara (jubir) muda dari masing-masing pasangan.

1. AMIN pastikan negara butuh orang yang mengkritik, bukan membungkamnya

Jubir Muda Capres-Cawapres di Bandung Diskusi Bareng Puluhan PemudaPasangan AMIN jelang debat perdana Capres 2024 pada Selasa (12/12/2023). (IDN Times/Amir Faisol)

Jubir Muda dari pasangan 1, Muhammad Farhan mengatakan bahwa pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN) mempunyai tiga agenda penting yang diusung ketika nantinya terpilih sebagai pemimpin negara periode 2024-2029.

Pertama, mengenai negara hukum di mana kekuasaan nantinya harus patuh pada hukum. Jangan sampai seperti sekarang hukum takluk pada kekuasaan.

"Bisa kita ketahui sekarang kekuasaan itu mengatur hukum," kata Farhan.

Dengan hukum yang ada, AMIN pun memastikan masyarakat sipil termasuk para aktivis yang melakukan kritik pada pemerintah tidak akan dibungkam. Menurut Farhan, sudah saatnya pemerintah melakukan pembangunan berdasarkan kritik yang ada. Untuk itu, Farhan memastikan masyarakat jangan takut untuk mengkiritik ketika nanti AMIN menjadi pemimpin.

"Poin penting ketika adalah masalah etika pemimpin. Karena dengan etika yang dilakukan pemimpinnya, maka aparatu negara pun bisa mengikuti yang dampaknya pada berjalannya demokrasi secara baik," kata dia.

2. Prabowo-Gibran jadi pasangan paling ideal untuk kemajuan Indonesia

Jubir Muda Capres-Cawapres di Bandung Diskusi Bareng Puluhan PemudaDok. Istimewa/IDN Times

Sementara itu, Jubir Muda pasangan 2, Christian Julianto mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang siap menghadapi perubahan dunia khususnya pada 2045. Perbaikan program yang ada dengan melanjutkan pekerjaan yang berjalan baik harus dilakukan, dan itu ada di visi misi Prabowo-Gibran.

Terkait dengan demokrasi, Christian memastikan bahwa pasangan ini sangat peduli dan menjunjung tinggi persoalan hak asasi manusia (HAM). Prabowo-Gibran pun menjadi pasangan yang siap mendengarkan masyasrakat, anti kritik, kepada siapapun yang memberi masukan.

"Pak Prabowo ini dulu oposisi banget dan sekarang berani untuk melanjutkan program dari Jokowi. Pasangan ini paling ideal dan rasional untuk melanjutkan apa yang sudah baik dan menyempurnakannya termasuk dengan demokrasi," kata dia.

3. Ganjar-Mahfud, tanpa orang dalam bisa jadi politikus handal

Jubir Muda Capres-Cawapres di Bandung Diskusi Bareng Puluhan PemudaGanjar Pranowo berkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Watucongol Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (17/12/2023) (IDN Times/Istimewa)

Dalam paparan awal, jubir muda pasangan 3, Virdian Aurellio mengatakan, anak muda harus bisa memilih pasangan yang tidak hanya sekedar gimmick di depan layar. Sebab, tidak semua persoalan negara ini bisa diselesaikan hanya dengan joget gemoy semata.

Di sisi lain, dia pun mengkritisi adanya dukungan orang dalam untuk memuluskan salah satu calon maju dalam konstetasi ini. Sebuah negara yang maju seharusnya bisa dipimpin oleh sosok yang tidak hanya mengandalkan orang dalam.

"Ganjar dan Mahfud ini merupakan sosok yang datang dan meniti karir dari awal. Mereka bukan anak siapa-siapa yang sekarang mampu menjadi pasangan capres-cawapres," ungkap Chirstian.

Berkaca dari kedua sosok tersebut, memperlihatkan bahwa pemuda manapun yang tidak mempunyai dukungan dari pihak tertentu bisa maju dalam perpolitikan dan mampu memimpin.

Baca Juga: Narasi Pilpres Satu Putaran, Siapakah yang Paling Berpeluang?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya