Jokowi Resmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung

81 persen kawasan yang sering banjir di DAS Citarum teratasi

Bandung, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo didampingi sang istri, Iriana, bersama Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten Bandung. Selain itu, Jokowi juga meresmikan Kolam Retensi Cieunteung, Floodway (Sodetan) Cisangkuy, dan Flyover (Jalan Layang) Kopo di Kota Bandung.

Jokowi menuturkan, keberadaan kolam retensi seperti di Andir sangat bagus untuk meminimalisir dampak banjir yang selama ini terjadi di Kabupaten Bandung. Menurutnya, selama ini ketika hujan terjadi di Bandung dan sekitarnya maka pemukiman di Kecamatan Baleendah bisa langsung terendam banjir.

"Namanya kolam retensi untuk mengendalikan banjir. Semua tahu kalau hujan sudah deras ya dulu-dulu di Bandung dan sekitarnya pasti akan banjir. Sekarang ada kolam retensi (untuk antisipasi banjir)," kata Jokowi di hadapan puluhan siswa yang menyambutnya di Kolam Retensi Andir, Minggu (5/3/2023).

1. Gelontorkan hampir Rp1 triliun untuk tiga proyek

Jokowi Resmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurutnya, untuk pembangunan tiga proyek pencegah banjir pemerintah telah menggelontorkan anggaran hampir Rp1 Triliun. Proyek Floodway atau sodetan Cisangkuy telah menelan biaya Rp632 miliar.

Sementara untuk kolam retensi Cienteung dana yang dipakai Rp204 miliar dan kolam retensi Andir menelan Rp142 miliar.

"Kita juga coba mengurai kemacetan yang ada di Kota Bandung dengan membangun flyover Kopo senilai Rp288 miliar. Totalnya yang dibangun pemerintah mencapai Rp1,26 triliun," kata dia.

2. Penangan kawasan banjir di DAS Citarum dilakukan bertahap

Jokowi Resmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Menteri Basuki menuturkan, pemerintah telah berupaya meminimalisir banjir di kawasan yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Mulai dari hulu, tengah, dan hilir dibangun berbagai infrastruktur agar masyarakat tidak terdampak banjir.

Misalnya, dengan keberadaa Sodetan Cisangkuy membuat debit air yang masuk ke daerah Dayeuhkolot dari biasanya 230 meter kubik per detik tinggal menyisakan lima meter kubik per detik.

"Kemudian ada kolam retensi Gedebage, Cieunteng, dan Andir makanya sekarang tidak banjir lagi. Rumah (warga) juga harganya tanah pun naik," kata dia.

3. Warga terdampak banjir Citarum tinggal 20 persen

Jokowi Resmikan Kolam Retensi Andir di Kabupaten BandungDok.IDN Times/Istimewa

Di sisi lain, Kementerian PUPR pun telah membangun lima Polder, yaotu Cipalasari-1 dengan catchment area seluas 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik; Polder Cipalasari-2 (catchment area 11,79 hektare dan volume 1.125 meter kubik); Polder Cijambe Barat (catchment area 78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik); Polder Cijambe Timur (catchment area 58,60 hektare dan volume 1.125 meter kubik); serta Polder Cisangkuy (catchment area 7,85 hektare dan volume 450 meter kubik).

Basuki menyebut, akan ada dua polder lagi yang bakal dibangun sehingga nantinya total terdapat tujuh polder. Dengan sarana dan prasarana ini maka sekitar 81 persen kawasan yang selama ini sering terkena banjir di sekitar DAS Citarum sudah tidak mengalaminya.

"Kami juga mulai dengan hilir membangun bendungan CIbeet dan Cijuray untuk mengamankan banjir di karawang yang jadi hilirnya. Kalau di tengah ada Jatiluhur, Cirata, dan Saguling maka tidak ada banjir," kata dia. 

Nawasiana

Baca Juga: Saluran Air Tak Berfungsi, Warga Bekasi Alami Banjir Bertahun-tahun

Baca Juga: Sambangi Petani Terdampak Banjir di Karawang, Mentan Sampaikan Hal Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya