Jelang Mudik Lebaran, Menhub Periksa Kelaikan Bus di Bandung

Tak laik jalan, 4 bus di Leuwipanjang dilarang beroperasi

Bandung, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Wali Kota Bandung Oded M Danial berserta jajaran terkait melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan angkutan mudik Lebaran 2019, di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa(7/5). 

Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan empat bus angkutan yang dinyatakan tidak laik beroperasi karena sejumlah pelanggaran standar yang wajib dipenuhi.

"Hingga saat ini baru ada empat bus yang dipastikan tidak laik jalan. Ini dari total puluhan bus yang dicek sejak pagi hari," kata Kepala Terminal Leuwipanjang, Posma Simanjorang, Selasa (7/5).

1. Bus yang mengalami kerusakan harus segera diperbaiki

Jelang Mudik Lebaran, Menhub Periksa Kelaikan Bus di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebagai bentuk tindak lanjut, UPT Leuwipanjang akan mengembalikan empat unit bus tersebut ke masing-masing perusahaan otobus (PO) untuk segera diperbaiki. Jika tidak diperbaiki maka bus tersebut akan dilarang untuk beroperasi.

"Kami kembalikan ke pool untuk diperbaiki. Silakan tidak tentukan waktu, sama mereka kalau mau beroperasi perbaiki dulu," ujar Posma.

Ramp Check kelaikan moda transportasi bus menjelang arus mudik 2019 dilakukan hingga H+7 Lebaran 2019. Pengecekan dilakukan setiap hari untuk mengantisipasi PO bus nakal yang sengaja tidak menggunakan bus laik jalan ketika mengangkut pemudik.

Sebab bisa jadi perusahaan yang bersangkutan justru memakai bus yang jarang mendapatkan peremajaan, atau bus untuk pariwisata.

2. Menhub imbau masyarakat mudik gunakan bus

Jelang Mudik Lebaran, Menhub Periksa Kelaikan Bus di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut serta dalam pengecekan kelaikan bus di Terminlnal Leuwipanjang. Pengecekan ini penting karena banyak masyarakat dari bepergian dari Bandung maupun datang ke kota ini menggunakan bus.

Kementerian Perhubungan pun mendukung masyarakat untuk menggunakan angkutan umum seperti bus ketika melaksanakan mudik 2019. Dengan memakai kendaraan umum diharap kemacetan tidak semakin parah karena selama arus mudik, kendaraan pribadi kerap mendominasi.

"Dari sisi ekonomi juga lebih efisien menggunakan bus dibandingkan kendaraan pribadi," ujar Budi Karya.

Pengecekan kelaikan bus, lanjut Budi, tidak hanya dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di kota-kota besar. Kementerian juga akan menerapkan di kota lain di Jawa Barat, seperti Cirebon, agar masyarakat bisa semakin menikmati perjalanan mudik menggunakan bus. Salah satunya dengan perbaikan fasilitas di terminal.

Baca Juga: Kemenhub Batasi Operasional Angkutan Barang Saat Arus Mudik dan Balik

Baca Juga: Hadapi Arus Mudik, Ridwan Kamil Siap Gratiskan Tol Cipali 

3. Volume kendaraan pribadi kemungkinan bertambah

Jelang Mudik Lebaran, Menhub Periksa Kelaikan Bus di Bandunghttps://unsplash.com/@seabas

Di sisi lain, Budi memprediksi volume kendaraan pribadi yang memanfaatkan jalan tol untuk mudik akan meningkat. Akses tol yang sudah tersambung sepanjang Pulau Jawa, semakin memudahkan masyarakat pulang ke kampung halaman.

"Karena jalan tol baru selesai dari Jakarta ke Semarang, Solo, dan Surabaya, pasti orang ingin cobakan," ujar Budi.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, total kendaraan pribadi untuk roda empat diperkirakan naik 17, 59 persen. Di mana pada 2018 3,19 juta menjadi 3,76 juta pada 2019. Sedangkan kendaraan roda dua yang diprediksi akan dipakai untuk mudik mencapai 6,85 juta pada 2019 atau naik sekitar 10,78 persen.

Dengan pertumbuhan kendaraan roda dua, Budi tetap mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan motor. Sebab selama ini angka kecelakaan di jalan raya pada saat mudik didominasi motor mencapai 70 persen.

Untuk meminimalisir hal tersebut, Kemenhub dan berbagai lembaga baik di Jakarta maupun di beberapa daerah menyelenggarakan mudik gratis. Tak hanya pemudiknya, tapi kendaraannya pun bisa diangkut secara gratis.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya