Jadi Wisata Religi, Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Bandung Macet Parah

Ribuan masyarakat manfaatkan akhir pekan mengunjungi Masjid Al Jabbar

Bandung, IDN Times - Masjid Al Jabbar yang baru saja diresmikan menjadi ikon baru dan destinasi wisata religi di Kota Bandung. Ribuan warga mengunjungi masjid ini pada Minggu(15/1/2023).

Akibatnya, lalu lintas di Jalan Cinincrang atau salah satu akses menuju Masjid Al Jabbar terjadi kemacetan parah. Hingga, sore ini, antrean kendaraan masih terjadi.

Kabid Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung Panji Kharismadi mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengaturan lalu lintas meski kendaraan terus berdatangan. Menurutnya Dishub Kota Bandung menerjunkan 38 personel mengatur lalu lintas.

"Kalau Jalan Cimincrang (kewenangannya) di Dishub Kota Bandung, tapi untuk manajemen rekayasa lalu lintas itu oleh Dishub Provinsi Jawa Barat," kata Panji, Minggu (15/1/2023).

1. Rekayasa lalin sudah dilakukan di sekitar masjid

Jadi Wisata Religi, Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Bandung Macet ParahDok. Humas Pemkot Bandung

Dia mengatakan, Dishub Kota Bandung selalu menyiagakan personel di lokasi itu setiap hari. Selain itu, menurutnya perlengkapan sarana rekayasa arus lalu lintas masih terpasang di lokasi untuk mengarahkan kendaraan.

Kemacetan di akses menuju Masjid Al Jabbar pun terjadi sejak Gapura Jalan Cimincrang di Jalan Soekarno Hatta yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Masjid Al Jabbar. Bahkan, kemacetan pun terjadi di Jalan Soekarno Hatta lebih dari 100 meter sebelum belok ke Gapura Cimincrang.

2. Keberadaan perlintasan kereta api juga jadi penyebab kemacetan

Jadi Wisata Religi, Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Bandung Macet ParahIlustrasi kereta api (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain padatnya kendaraan, kemacetan juga terjadi karena faktor perlintasan rel kereta api. Hampir setiap 20-30 menit sekali kereta api melintas di perlintasan sebidang Jalan Cimincrang.

Adapun rekayasa lalu lintas menurutnya dilakukan bagi kendaraan yang berasal dari Jalan Cimincrang. Nantinya kendaraan dari arah itu dibelokkan ke kiri, atau arah Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), kemudian masuk ke Jalan Rancanumpang untuk ke Masjid Al Jabbar.

Sehingga kemacetan pun bukan hanya terjadi dari arah utara (Jalan Cimincrang), tetapi juga dari arah selatan (Jalan Rancanumpang).

3. Animo warga datang ke Al Jabbar sangat luar biasa

Jadi Wisata Religi, Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Bandung Macet ParahMasjid Al Jabbar Bandung (google.com/maps/indra triadhi)

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut, rekayasa lalu lintas merupakan keniscayaan mengingat akses jalan yang berjalan sekarang masuk ke Masjid Raya Al Jabbar tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang melintasinya.

“Animo masyarakat untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar luar biasa. Namun di sisi lain, eksisting jalan yang ada juga belum memadai. Sehingga rekayasa jalan adalah satu keniscayaan,” ujar Ema, Jumat (13/1/2023).

Selain rekayasa lalu lintas, Ema juga menyebut optimalisasi kantung parkir dan tempat berdagang bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi hal yang diupayakan Pemkot Bandung dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas di sekitar Masjid Raya Al Jabbar. Ia juga menjelaskan, data terbaru soal jumlah kantung parkir di Masjid Raya Al Jabbar.

“Parkir itu ternyata tidak seperti kemarin yang disampaikan. Jumlah 1.500 itu ternyata akumulasi dari motor yang dipaksakan ke celah-celah, itu baru bisa. Kalau hanya untuk roda empat, ketersediaannya hanya sekitar 400. Itu data terbaru dari Kepolisian yang baru saya terima,” terang Ema.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, ada lahan seluas 5.000 meter persegi yang akan diproyeksikan menampung para PKL. Hal ini akan dikomunikasikan unsur kewilayahan.

“Itu lahan untuk pedagang. Nanti akan dikomunikasikan oleh pak camat, karena itu lahan milik masyarakat. Untuk pedagang, karena dari segi kepadatan tanahnya pun bukan diperuntukkan lahan parkir,” beber Ema.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya