ITB Digandeng Ikut Kembangkan Vaksin Merah-Putih 

Vaksin ini diprediksi masuk uji klinis semester II 2021

Bandung, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi Bambang/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro memberikan tugas kepada Insitut Teknologi Bandung (ITB) untuk turut serta mengembangkan vaksin COVID-19 nasional, vaksin Merah-Putih. ITB akan menjadi salah satu dari enam pengembang Vaksin Merah Putih di Indonesia.

Bambang mengatakan, Vaksin Merah-Putih adalah vaksin yang bibitnya diteliti dan dikembangkan di Indonesia dengan menggunakan isolavirus yang bertansmisi di Indonesia dan nantinya akan diproduksi oleh perusahaan farmasi Indonesia.

"Nah, enam institusi tersebut adalah Lembanga Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia (UI), Gajahmada Yogyakarta, Airlangga di Surabaya dan ITB. Keenam-enamnya mengerjakan dengan platform yang berbeda-beda, tetapi tujuannya adalah melahirkan vaksin COVID-19 yang mengedepankan keamanan dan keefektifannya, dan menjadi solusi kebutuhan bagi 270 juta penduduk Indonesia," katanya ditemui di Gedung Sate, Selasa (8/12/20020).

1. Tiga institusi sudah melakukan uji vaksin terhadap hewan

ITB Digandeng Ikut Kembangkan Vaksin Merah-Putih Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Bambang mengatakan, tiga dari enam kampus dan lembaga penelitian yang paling terlihat progresnya adalah Eijkman, Airlangga dan UI. Ketiganya tengah melakukan uji vaksin terhadap hewan dan ditargetkan rampung hingga triwulan pertama tahun 2021.

"Ya sebentar lagi, sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya kepada Bio Farma, dan setelah itu tentunya Bio Farma yang akan melakukan uji klinis pada manusia tahap 1,2 dan 3. Nanti BPOM akan memberikan izin, apakah dalam bentuk emergency use atau dalam izin yang permanen," paparnya.

2. ITB siap jadi mitra andalan bagi bangsa

ITB Digandeng Ikut Kembangkan Vaksin Merah-Putih IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Rektor ITB Reini Wirahadiningrat berterimakasih dan berbangga hati setelah ITB diberikan amanat untuk melakukan percepatan pengembangan vaksin COVID-19. Penugasan ini sekaligus menyadarkan pihak perguruan inggi termasuk ITB, yaitu menjadi mitra andalan bagi bangsa.

"Sehingga universitas itu tidak hanya menghasilkan lulusan dan publikasi, tetapi juga bisa menyelesaikan permasalahan bangsa. Tentu sangat besar masalah bangsa, sementara kemampuan kami sangat terbatas. Tetapi kalau kita bekerjasama sesuai dengan kompetensi masing-masing, kita bisa menyelesaikan masalah ini bersama," ujar Reini.

3. Vaksin Merah Putih masuki uji klinis pada semester II 2021

ITB Digandeng Ikut Kembangkan Vaksin Merah-Putih Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan Vaksin Merah Putih yang saat ini sedang dikembangkan bisa masuk tahap uji klinis pada semester dua 2021. LIPI mengembangkan vaksin COVID-19 berbasis protein rekombinan.

"Target kami bisa selesai uji in-vitro, in-vivo (uji hewan), dan mulai memasuki uji klinis pada semester 2 tahun 2021," kata Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (4/12/2020).

Handoko menjelaskan bahwa riset dan pengembangan Vaksin Merah Putih masih berlangsung di tahap laboratorium. Saat ini sedang dilakukan transfeksi di sel mamalia.

"Saat ini LIPI memiliki infrastruktur riset terkait pengembangan vaksin yang lengkap dan tersertifikasi, termasuk fasilitas laboratorium biosafety level-3 (BSL-3)," katanya. 

Ia juga mengatakan, LIPI juga memiliki sumber daya manusia yang sudah berpengalaman menghasilkan vaksin, seperti untuk HPV dan Hepatitis.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac, Apa Bedanya?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya