ITB Bekerja Sama dengan BNPB Siapkan SOP Kampus Tangguh Bencana 

Mitigasi penting untuk meminimalsir korban dan kerusakan

Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana membuat standar operasional (SOP) ketangguhan bencana di lingkungan kampus. Kerja sama ini dilakukan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, ketangguhan sebuah universitas dalam mengantisipasi bencana penting karena di setiap daerah potensi tersebut ada. Bencana pun bisa terjadi di Bandung seperti gempa hingga letusan gunung berapi, karena di dekat kota ini ada Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan gunung berapi aktif.

Melalui kerja sama ini diharap ITB bisa menjadi pelopor perguruan tinggi dalam hal mitigasi, pencegahan, dan kesiapsiagaan pada ancaman bencana. "Kerja sama ini kami implementasikan dalam bentuk riset," ujar Doni dalam forum group discussion di Kantor Rektorat ITB, Jumat (1/11).

1. Potensi bencana di Jabar ada di seluruh wilayah

ITB Bekerja Sama dengan BNPB Siapkan SOP Kampus Tangguh Bencana IDN Times/Bagus F

Doni menuturkan, perguruan tinggi di Jawa Barat (Jabar) harus memiliki ketangguhan dalam kesiapan bencana. Sebab provinsi ini bisa disebut sebagai daerah yang lengkap dalam hal kemungkinan bencana alam.

Di Jabar bagian selatan misalnya, terdapat laut yang mempertemukan lempeng Eurasia dan lempeng samudera atau lempeng Indo-Australia. "Dan dari penelitian yang dilakukan ribuan tahun lalu pernah terjadi tsunami besar di Jawa bagian Selatan," papar Doni.

Kemudian di bagian darat terdapat sejumlah gunung berapi yang berpotensi meletus. Belum lagi sejumlah patahan seperti Patahan Lembang, dan Patahan Cimandiri yang berpotensi menimbulkan gempa besar.

2. Kerja sama mitigasi bencana sudah dilakukan dengan 12 kampus

ITB Bekerja Sama dengan BNPB Siapkan SOP Kampus Tangguh Bencana IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Doni, selama ini tidak ada pihak atau alat apapun yang bisa memprediksi kapan sebuah bencana bisa terjadi. Dengan kondisi tersebut maka kesiapsiagaan masyarakat untuk mengantisipasi dampak bencana harus ditingkatkan.

BNPB dalam tiga tahun terakhir sudah berupaya menjalin kerja sama seperti ini dengan sejumlah perguruan tinggi di berbagai provinsi dengan total sekitar 12 kampus. Beberapa kampus yang bekerja sama misalnya Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin, dan ada juga kampus di Bali serta Aceh.

Setiap kampus nantinya memiliki SOP berbeda-beda tergantung dengan kondisi geografis yang ada di daerah tersebut. "Jadi dilihat potensi atau ancaman yang mungkin terjadi di daerah tersebut. Jadi standar operasionalnya jelas berbeda," ungkap Doni.

3. SOP yang dibuat nantinya bisa diimplementasikan ke sekolah-sekolah

ITB Bekerja Sama dengan BNPB Siapkan SOP Kampus Tangguh Bencana IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Rektor ITB Kadarsah Suryadi menuturkan, SOP yang disiapkan rencananya rampung tahun depan. Setelah SOP itu selesai nantinya bisa diberikan ke seluruh kampus yang belum memiliki hingga sekolah-sekolah di seluruh Bandung dan sekitarnya.

"Bisa diduplikasikan SOP-nya. Meski kampus dan sekolah beda tapi kita coba susun agar semua bisa tanggap bencana," papar Kadarsah.

Dalam SOP ini, lanjut dia, akan dibentuk juga lembaga khusus yang memang dipersiapkan untuk tanggap bencana di lingkungan perguruan tinggi. Lembaga ini nanti bisa melakukan pelatihan dengan BPBD atau lembaga kebencanaan lainnya.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Minta Pemkot Bentuk Badan Penanggulangan Bencana

Baca Juga: Jokowi Janji Cairkan Dana Bantuan 6 Bulan Setelah Bencana Gempa Ambon

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya