Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTok

Mampu terkenal dengan berbagi ilmu tanpa harus joget

Bandung, IDN Times - Media sosial Tiktok saat ini menjadi salah satu aplikasi terbanyak yang digunakan masyarakat dan anak muda di Indonesia. Berbagai video pun tersaji mulai dari video kegiatan sehari-hari hingga konten yang sengaja dibuat untuk menarik minat pengguna lainnya untuk menonton isi konten tersebut.

Perkembangan akses internet membuat komunikasi menjadi lebiih mudah dan tanpa batas. Bahkan, kemudahan internet ini dijadikan sebagian masyarakat sebagai 'kamus' berjalan untuk mendapatkan informasi bermanfaat.

Tak heran, jika data internetworldstats pada Maret 2021 membuat 212,35 juta jiwa pengguna internet di Indonesia berselancar mencari sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan lingkungan sekitar. 

Banyak konten kreator TikTok di Tanah Air yang memanfaatkan media sosial ini untuk saling berbagi tips, belajar, hiburan, tanpa harus berjoget. Ada yang merangkul sesama difabel daksa untuk bisa tetap bersemangat dengan meraih prestasi bermain sepak bola, belajar fotografi, hingga cara seorang guru honorer yang mengajar unik kepada murid-muridnya.

Seperti apa kemampuan para TikTokers Tanah Air dalam membuat konten dan menjadi terkenal dari video mereka? Yuks, simak sejumlah TikTokers di bawah ini yang berhasil menarik followers dengan kreasi mereka. 

1. Merangkul sesama difabel daksa lewat kreasi video, tampilkan dengan keseharian memakai kaki palsu hingga bermain bola

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Salah satu kreator video Tiktok dari Kota Bandung adalah Adit. Dia merupakan anggota tim nasional sepak bola amputee yang bakal bermain di kompetisi piala dunia di Turki, Oktober mendatang.

Dengan akun @adityarms, dia coba menampilkan keseharian orang difabel yang kakinya harus diamputasi. Sebagai seorang pesepak bola, Adit pun tak lepas dari konten video tata cara bermain bola.

"Belum setahunlah bikin akun ini. Niat awalnya memang menyosialisasikan sepak bola amputee yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat Indonesia," ujar Adit saat berbincang dengan IDN Times, Minggu (8/5/2022).

Menurutnya, awalnya pembutan akun di Tiktok hanya iseng saja karena Adit sudah lebih dulu menggunakan media sosial lainnya. Namun, seiring perkembangan jaman banyak orang yang menonton video menggunakan Tiktok.

Kemudian dia coba menjajal video berbagai aktivitas keseharian difabel daksa. Mulai dari cara jalan hingga bagaimana menggunakan kaki palsu.

Perlahan, barulah dia memperkenalkan sepak bola ampute di akun Tiktok-nya. Walaupun sempat takut videonya tak banyak memberi dampak, tetapi Adit percaya apa yang dilakukan bisa berdampak pada sesama difabel daksa.

"Sekarang mah sudah lumayan banyak yang suka tanya-tanya tentang sepak bola amputee. Banyak yang penasaran karena masih sedikit yang tahu. Jadi ada manfaatnya juga buat konten ini," kata dia.

2. Skil sepak bola pun jadi konten yang selalu disajikan

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Untuk saat ini, Adit bersama rekan-rekannya kerap berlatih bersama sebagai persiapan piala dunia ampute. Kemudian beberapa bagian dari latihan direkam dan diunggah dalam akun Tiktok miliknya.

Bahkan, dia juga kerap membuat video tersendiri yang memperlihatkan tata cara menggiring bola, jugling, atau menendang dengan teknik tertentu seperti Rabona.

"Itu juga pertanyaan dari netizen. Biasanya sudah ada yang minta bikin video tertentu. Nah Adit coba bikin deh videonya," ungkapnya.

Termasuk beberapa aturan dalam sepak bola ampute yang berbeda dengan sepak bola biasa juga kerap dijadikan konten video.

3. Tak menutup kemungkinan jalin kerja sama untuk hasilkan uang

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIlustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Mengenai hasil dari konten yang dibuatnya, Adit belum terpikir meraup uang atas kerja sama dengan pihak manapun. Karena ide awal membuat video di TikTok adalah untuk menjangkau lebih banyak pengikut di media sosial semata. Saat ini akun @adityarms sudah memiliki 101 ribu pengikut dan videonya disukai 3,7 juta pengguna TikTok.

Selama ini dia sudah mulai mendapatakan pemasukan dari media sosial di luar TikTok. Meski demikian, Adit tak menutup kemungkinan jika ada perusahaan atau pihak manapun yang ingin menjalin kerja sama tersebut.

"Kalau memang ada yang mau kerja sama dan jadi uang ya itu lebihnya lah. Karena memang dari awal juga belum kepikiran ke sana," kata Adit.

4. Ingin bangun sekolah sepak bola amputee

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokTimnas Indonesia Amputee. (instagram.com/inaf_official)

Ke depannya, dengan berbagai konten yang dia unggah di media sosial, harapannya makin banyak difabel daksa yang tidak minder dengan kondisinya. Termasuk mereka yang ingin melakukan kegiatan seperti sepakbola dengan kekurangan fisik yang dialami.

Adit sangat berkeinginan apa yang dilakukannya bisa membuat dia mampu membangun sekolah sepak bola amputee. Harapannya tempat itu nantinya bisa menjadi penyandang amputee untuk berolah raga dan menyalurkan bakatnya.

"Ke depan kita ingin ada wadah untuk berdiskusi dari mulai sepak bola amputee atau sekedar seputar penggunaan kaki palsu. Ini tidak lepas dari banyaknya teman di luar sana yang berpikira tak bisa apa-apa ketika mengalami amputasi," pungkasnya,

5. Tiktokers Asal Banten, berkreasi dari hobi foto dan mampu menjadi penghasilan utama

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Berbeda dengan Adit pemilik akun @adityarms. Pria asal Kota Cilegon pemilik akun @aribp95 yang akrab disapa Ari ini juga mampu memberikan inspirasi bagi followers-nya dalam dunia fotografi.

Salah satu konten kreator TikTok asal Kota Cilegon ini berhasil berbagi ilmu seputaran dunia fotografi melalui vidoa karya-karyanya. Tidak heran, kemampuannya dalam menyuguhkan video menarik ini membuat 'pengikut' nya melebihi jumlah penduduk Kota Cilegon sendiri.

Tentunya, kesuksesan ini tak lepas dari perjalanan dan upayanya dalam memberikan hal yang menarik. Konten behind the scence (BTS), kemudian cara pengambilan objek foto yang keren dengan alat seadanya membuat Ari semakin banyak 'pengikut'.

Dengan memanfaatkan dua media sosial yakni TikTok dan Instagram(IG), video BTS ini menjadi 'booming'. "Akhirnya banyak yang tertarik minta buatin lagi, buatin lagi. Di Tiktok malah lebih kenceng dibanding Ig," kata Ari saat berbincang-bincang dengan IDN Times, Jumat (6/5/2022).

6. Pengikutnya melebihi jumlah penduduk Kota Cilegon

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Kemampuannya memberikan video kreatif ini terbukti menambah followers. Hanya dalam waktu setahun atau periode 2018-2019, Ari sudah menambah pengikut sebanyak 100 ribu orang. 

Sejak 2020 dia mulai mengembangkan kontennya, dari hanya BTS ke tutorial pengambilan agar hasilnya tidak kaku.

Konten terbarunya itu berbuah manis dan sangat disukai netizen. Terbukti dari 100K, followers Ari di TikTok sekarang sudah mencapai 1,6 Juta. Ini bahkan sudah melebihi jumlah penduduk Kota Cilegon yang hanya 442.803 penduduk.

"Kebanyakan (followers) orang luar. Orang Banten malah cuma 30 persen," katanya.

Ari mengatakan, saat ini dia sudah menikmati hasil dari buah usahanya tersebut. Dia sudah mulai kebanjiran endors, tak hanya itu, setiap bulan mendapat penghasilan dari viewers dari platform tersebut bahkan bisa menjadi penghasilan utama.

"Ya setiap bulan sudah ada endors sama penghasian aplikasi yang masuk. Bisa jadi penghasilan utama lumayan bisa nutupin cicilan," katanya.

Dia pun mengajak millennial di Banten untuk berkarya meski dengan alat seadanya, yang terpenting sudah memulai. Konten harus sesuai hobi yang diinginkan agar tetap konsisten.

"Di konten saya ada dua versi untuk orang punya pakai kamera untuk sederhana pakai Hp. Pesannya buat karya yang bagus gak mesti pakai alat mahal pakai sedanya bisa," katanya.

7. Bangkit di tengah Pandemik COVID dengan video kreatif yang disukai netizen

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Peluang untuk tetap bangkit dan bertahan di tengah keterpurukan juga bisa dilakukan semua orang. Sama halnya yang dilakukan TikTokers asal Lampung, @iamguntara atau akrab disapa Iam.

Pria kelahiran Bandar Lampung, 30 Agustus 1996 dengan nama lengkap Muhammad Ilham Guntara ini memanfaatkan pandemik COVID-19 pada 2020 lalu menjadi semangat untuk tetap berkreasi.

Meski sudah menjadi konten kreator YouTube sejak 2015, rupanya mencari followers tidak semudah yang dibayangkan. Butuh kerja keras dan ide kreatif agar karya bisa terus menarik perhatian netizen walaupun telah memahami algoritma YouTube untuk menarik pengikut.

Tetapi, pandemik COVID-19 yang terjadi pada 2020 hingga 2021 tidak membuatnya patah semangat. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan Work From Home (WFH) ternyata mampu memberikan peluang baru untuk tetap berkreasi.

Bandar Lampung pun tak terkecuali. Kota Tapis Berseri ini sempat mengalami PPKM Level 4 beberapa waktu lalu dan menyebabkan banyak aktivitas dihentikan. Dampak pandemik ini rupanya juga dirasakan oleh Iam. Pekerjaannya sebagai videografer semakin berkurang akibat pandemik.

“Kebetulan kan waktu itu juga sedang bulan puasa, jadi pekerjaan aku sebagai videografer jadi makin sedikit. Aku banyak waktu luang di rumah. Jadi aku 2021 itu mulai coba buat konten, karena aku lihat dunia konten kreator khususnya di TikTok ini mulai ramai, beda dengan dulu,” paparnya saat diwawancarai IDN Times pekan lalu.

Iam mengatakan, sudah memiliki akun TikTok sejak 2016. Namun pada waktu itu, TikTok masih belum setenar sekarang. Sehingga ia cukup puas dengan menjadi penikmat karya-karya di platform tersebut. Setelah dirinya berencana membuat konten, Iam sempat memikirkan banyak alternatif tentang ide konten dan realisasinya.

“Waktu itu aku coba dulu bikin apa yang aku suka, sempat terpikir buat sketsa lucu-lucuan gitu, tapi susah karena aku cuma sendiri. Akhirnya aku nemu dan buat konten pertamaku itu nge-review soal (anime) One Piece,” katanya.

Alhasil pada video pertamanya, lulusan Sarjana Hukum Universitas Lampung ini mendapat ratusan ribu viewers dan likes dari penonton TikTok. Alhasil, videonya menjadi fyp (halaman rekomendasi) di TikTok. Dari sanalah Iam mulai aktif membuat konten.

“Karena aku juga kan konten kreator YouTube sejak 2015, jadi aku tahu algoritmanya seperti apa. Langsung deh hari itu aku upload 10 video dan dalam waktu kurang dari satu minggu akunku sudah 10 ribu followers,” jelasnya.

8. Tetap belajar dan mencari inspirasi dari konten kreator senior

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Menjadi konten kreator yang sudah memiliki ribuan followers, rupanya juga punya masa buntunya. Iam terus membuat konten anime selama dua bulan lamanya hingga pengikutnya mencapai angka 40 ribu, namun setelah itu Ia tak melihat ada perkembangan lagi.

“Followers aku stuck di 40 ribu. Rupanya akun itu gak berhasil ngumpulin penonton baru, jadi yang nonton itu hanya penonton lama,” imbuhnya.

Iam mulai putar otak kembali untuk mencari konten yang lebih menarik. Ia memilih OmeTV, sebuah platform video call yang membawamu kelawan bicara asing secara acak. Meski ia kini beralih ke OmeTV, konten pertama OmeTV-nya juga masih bergelut soal anime Jepang.

Video OmeTV Iam langsung dibanjiri viewers sebanyak 1 juta penonton. Ia kemudian mulai mengambil topik lebih luas lagi seperti game, karena pada saat itu Game Free Fire dan PubG sedang digandrungi oleh banyak orang.

“Ada satu videoku yang ngobrol sama anak kecil di situ, anak itu sempat ngomong kasar ke aku karena gak suka aku lebih banyak main PubG. Video itu langsung naik 14 juta viewers. Setelah itu sampai akhir 2021, konten aku selalu OmeTV. Aku gak nyentuh anime lagi sampai akunku 200 ribuan followers seperti sekarang,” jelasnya.

Iam juga berpesan kepada semua pengguna media sosial agar memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini dengan sebaik-baiknya, agar tetap produktif dan tidak terpaku dengan kondisi sekarang.

“Kalau emang mau buat konten, buat aja, apalagi sekarang udah serba mudah. Dulu kalau mau buat video terbatas, editing harus di komputer. Sekarang semua filter udah ada diTikTok, jadi manfaatin sosial media itu untuk hal yang produktif dan jangan pikirin apa kata orang,” katanya.

Menurutnya, ketakutan para konten kreator pemula adalah tanggapan dari orang sekitar yang tak mendukung. Salah satu cara menanganinya adalah terus cuek hingga kamu sukses.

“Karena itu yang aku rasain dulu. Orang sekitarku gak ada yang support, tapi ketika ada video kita yang naik baru mereka support. Namanya juga manusia ya, hanya bisa mencela proses tapi ketika berbuah manis baru akan dukung,” tambahnya.

Iam mengatakan, di TikTok biasanya endorse sudah mulai masuk pada akun yang punya 5000 followers. Ia pun saat ini sudah merasakan buah manis dari usahanya tersebut.

“Tapi kalau untuk jadi penghasilan utama itu aku belum, karena genre aku kan anime, dan genre ini memang tidak semua dapat kesempatan endorse. Tapi sangat bisa diluar genre aku. Apalagi yang pengikutnya udah jutaan, itu pasti fulltime konten kreator,” katanya.

Ia menambahkan, selalu tak berhenti mencari inspirasi lewat konten kreator senior yang sudah lebih lama terjun di dunia itu. Salah satunya adalah Raditya Dika. Iam mengaku menyukai konten milik penulis ternama tersebut.

“Jujur aku suka kontennya Raditya Dika. Pengemasannya bagus dan lengkap, penyampaiannya juga gak terlalu heboh, publik speakingnya bagus, dan dia dia gak pernah ngomong kasar secara eksplisit sih. Itu yang aku masih belum ke sana,” kata Iam.

9. Echa Laksmi, TikToker Bali yang melesat melalui seni tari

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Selain anime, banyak juga konten kreator yang mampu menghasilkan karya dan memberikan manfaat, hiburan, dan menjaga nilai budaya melalui media sosial TikTok. Ni Putu Eka Laksmi Dewi (30), atau yang lebih dikenal melalui nama akun TikTok @Echa Laksmi menjadi salah satu warganet yang mampu memberikan nilai positif pada media sosial.

Perempuan yang tinggal di Jalan Pantai Pererenan, Kabupaten Badung tersebut dikenal dengan konten seni tarinya. Hingga Kamis (5/5/2022), Echa Laksmi memiliki 622,9 ribu pengikut.

Melalui kontennya, Echa Laksmi ingin mengajak anak-anak muda di Bali untuk tidak malu menunjukkan bakat positif mereka di TikTok.

Sama dengan @iamguntara atau akrab disapa Iam, Echa Laksmi pertama kali memaksimalkan medsos TikTok di tengah pandemik COVID-19 pada 2020 lalu. Meskipun, dirinya mengaku sudah memiliki akun di TikTok sebelum virus corona melanda sejumlah negara.

"Sebenarnya punya akun TikTok sudah lama, tepatnya sebelum pandemik. Tapi aktifnya pas awal pandemik," ujar Echa Laksmi, Rabu (4/5/2022).

Echa Laksmi yang juga menjadi pengelola Naraswari Dance Creation mengaku awalnya iseng-iseng saja membuat konten di TikTok. Namun ia justru menemukan banyak inspirasi di TikTok.

"Awalnya saya cuma buat buat konten iseng-iseng aja. Akhirnya banyak menemukan inspirasi di sana dan mulai mencoba meniru-meniru. Sampai akhirnya sekarang punya konten dengan gaya sendiri," ujarnya.

10. Rela resign jadi karyawan dan konsisten membuat konten menari

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Echa Laksmi mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa ia memilih konten seni tari. Selain memang hobi menari sejak kecil, ia juga sempat menempuh studi di Institut Seni Indonesia Denpasar, tepatnya di Jurusan Tari.

"Kebetulan bisa menari, jadi mau ngembangin bakat dan menjalankan hobi saja. Itu awalnya. Tapi sekarang malah menjadi prioritas," ungkapnya. 

Dengan membuat konten yang berangkat dari hobi, ia juga ingin konsisten menggarap konten yang tetap membuat dirinya merasa nyaman.

"Harus menyesuaikan, yakni bisa membuat diri sendiri nyaman dengan apa yang dibuat. Selain itu, tidak mau bunuh diri dengan selalu ikut tren juga," jelasnya.

Echa Laksmi tidak menampik bahwa saat ini membuat konten menjadi prioritas baginya. Walau tidak terang-terangan mengungkapkan penghasilannya sebagai konten kreator, namun dirinya tidak menampik itu bisa menjadi penghasilan utamanya.

Ia juga mengaku sampai berani resign dari kantor tempatnya bekerja karena mau fokus menjadi seorang konten kreator.

"Sekarang menjadi konten kreator adalah prioritas, resign dari kantor juga karena mau fokus jadi konten kreator," ungkapnya.

Di TikTok, dalam sehari, ia mengunggah 1 sampai 3 konten. Melalui konten itu, ia ingin mengajak anak muda untuk tidak pernah malu menunjukkan bakat atau jati diri.

"Berkaryalah sesuai dengan selera maupun keinginanmu. Maka kamu akan merasakan hidupmu lebih berwarna dan bahagia," pungkasnya.

11. Duet Pak Ribut dan April, guru honorer yang terkenal dari video TikTok

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Media sosial memang mampu membuat seseorang menjadi terkenal. Salah satu yang terkena dampak positifnya adalah Guru Honorer di Lumajang, Jawa Timur bernama Ribut Santoso alias Pak Ribut ini.

Pak Ribut sempat menjadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial. Bahkan, dirinya kerap menjadi bintang tamu dalam acara tayangan televisi swasta. Hal itu akibat caranya mengajar dan memberikan ilmu kepada siswa didiknya melalui video dan menjadi viral di TikTok.

Keluwesan Pak Ribut menjelaskan serta interaksinya dengan murid terutama April sang ketua kelas jadi sorotan karena kocak dan menggelitik. Dalam sebuah video Pak Ribut yang diungah di TikTok dengan nama akun @R_DanceManagement itu, menjelaskan soal kaum sodom di zaman Nabi Luth.

Cara mengajar yang unik ini pun mendapat respons positif dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim mengatakan bahwa apa yang diajarkan oleh pak Ribut sebenarnya baik. Menurutnya, pak Ribut sudah benar dalam mengajar.

"Yang disampaikan pak ribut benar, itu materi pelajaran pembahasan agama. Membahas kaum Nabi Luth. Benar kaum sodom. Dia bagus, dia termasuk guru yang komunikatif," ujarnya saar dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (26/3/2022). 

Sayangnya, banyak orang yang memotong video tersebut. Sehingga video tersebut viral dan menganggap bahwa pak Ribut membicarakan soal seksualitas. "Yang dilihat itu adalah potongan video, aslinya video tersebut panjang. Dia bagus, karena mengajarkan bahwa kaum sodom itu dilaknat oleh Allah," tutur Agus. 

Menjadi seorang guru honorer selama 19 tahun tetap membuatnya iklas dan konsisten menjalani profesi ini. Pak Ribut mengaku mengajar di tujuh lembaga pendidikan baik negeri dan swasta. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lumajang. Selama 19 tahun mengajar sebagai honorer, dia tidak pernah mengeluh.

 

12. Gagal di bisnis tetapi sukses di TikTok hingga mendapatkan centang biru

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Bagi sebagian milenial, nama content creator Vito Sinaga asal Kota Medan mungkin sudah tidak asing lagi. Dengan memiliki logat khas yang ketus atau ceplas-ceplos membuat dirinya sukses menjadi TikTokers dengan peringkat ke-32 pengikut terbanyak di Indonesia.

Bahkan, hasil kerja kerasnya ini, Vito berhasil mendapatkan verified alias centang biru untuk akunnya @vitosinagaprank. Hal ini berawal dari dirinya yang menjadi seorang YouTuber pada tahun 2016, dan menginginkan untuk fokus terjun ke dunia entertainment agar dapat terkenal.

"Karena kalau terkenal pasti ada duit," ucap Vito dengan penuh candaan pada IDN Times.

Sebelumnya, ia menceritakan bahwa pernah memiliki usaha sendiri yang bergerak dalam bidang konveksi pada tahun 2011. Namun, baru berjalan 2 tahun usaha konveksinya ini bangkrut. Tetapi, dari pengalaman buruk ini, anak muda kelahiran Jakarta yang besar di Kota Medan berupaya bangkit dan mencoba untuk menjadi influencer dengan rasa percaya diri.

"Masuk ke TikTok karena pandemik, iseng-iseng awalnya karena gak bisa ngapa-ngapain. Konten aku kan di publik. Jadi kalau misalnya di publik netizen pasti serang aku memberikan contoh yang tidak baik. Pada saat itu keluar TikTok. Lagi ramai pandemik, rupanya meledak," jelasnya.

Menurut Vito, konten pertama kali meledak di Paltform TikTok yaitu saat bersama pacarnya, Ivana Meylanda Saragih. Dari kesuksesannya itu, Vito kini mampu memproduksi konten Tiktok sebanyak 1.000 video, artinya dalam satu hari produksi bisa 5 hingga 6 konten.

"Awalnya karena memang pada saat di platformnya youtube gak naik sama sekali, dan gak bisa prank konten publik. Makanya berpindah ke tiktok. Kenapa tiktok? karena dia buat kontennya di rumah aja. Kegiatan sehari-hari," ucapnya.

13. Manfaatkan teknologi menjadi pundi-pundi cuan

Inspiratif, Kisah Sukses Konten Kreator Lokal Manfaatkan TikTokIDN Times/Istimewa

Berbeda dengan TikTokers asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Aria Sandubaya Syahputra. Perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat dimanfaatkan menjadi peluang untuk mendapatkan pundi-pundi cuan.

Aria mampu membuat konten tentang dubbing anime dengan logat orang Lombok. Kontennya sukses menghibur follower-nya, bahkan pernah FYP (for your page).

Mahasiswa semester akhir Universitas Diponegoro Semarang asal Pringgasela Kabupaten Lombok Timur NTB ini berhasil mendapatkan cuan Rp3 - 4 juta per bulan sebagai Tiktoker. Aria menceritakan awalnya dia iseng-iseng bermain Tiktok sekitar 2 tahun lalu.

Sekitar awal 2020, pandemik COVID-19 masuk ke Indonesia. Sambil kuliah, Aria bekerja part time pada salah satu perusahaan di Jakarta. Namun, akibat pandemik COVID-19, berdampak terhadap semua sektor termasuk perekonomian.

"Klien-klien agak sepi kalau kerja freelance kayak gitu. Akhirnya saya iseng-iseng main Tiktok. Karena kurang kesibukan, bikin konten-konten," kata Aria saat berbincang dengan IDN Times di Mataram, Sabtu (7/5/2022).

Awalnya, Aria bikin konten di Instagram dan video yang dibuat cukup viral di Lombok. Karena konten yang dibuat menggunakan Bahasa Sasak atau Lombok. Karena konten yang dibuat cukup viral di Instagram, akhirnya, Aria juga kepikiran membuat konten di Tiktok.

"Cuma yang di Tiktok saya bedain kontennya. Supaya gak nyampur yang di Instagram dan Tiktok. Kalau instagram untuk follower Lombok saja. Kalau di tiktok agak universal kontennya supaya bisa diterima banyak orang atau audience," terang Aria.

Seiring berjalannya waktu, Aria semakin sibuk membuat konten untuk Instagram dan Tiktok. Karena dia membuat konten di media sosial Instagram dan Tiktok sembari kerja freelance dan kuliah. Karena sangat repot, Aria memutuskan untuk fokus membuat konten di Tiktok.

Tim penulis : Debbie Sutrisno, Khaerul Anwar, Rohmah Mustaurida, Wayan Antara, Ardiansyah Fajar, Indah Permatasari , Muhammad Nasir

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya