Ingin Tahu Perkembangan Nuklir? Datang Aja ke PSTNT BATAN di Bandung

Kalian bisa berwisata dan melihat banyak hal di sini

Bandung, IDN Times - Apa yang kalian dengar ketika mendengar kata nuklir? Sebagian ada yang berpikir positif, tapi ada juga masyarakat yang menilai negatif. Pemikiran negatif tersebut dikarenakan mereka takut akan dampak radiasi dari nuklir.

Untuk mengikis pandangan tersebut, Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) membuka program wisata teknologi. Melalui program ini masyarakat bisa datang secara langsung.

Kepala PSTNT Jupiter Sitorus Pane mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyediakan ruang khusus untuk memamerkan produk BATAN yang sudah teruji kebermanfaatannya bagi masyarakat. Sejumlah produk yang dipamerkan merupakan hasil penelitian yang berkisar pada 2015-2019.

"Dengan adanya objek wisata teknologi ini diharapkan masyarakat semakin memahami dan mencintai teknologi nuklir serta mendukung pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan bangsa,” kata Jupiter dalam pameran hasil Litbang BATAN di Jalan Taman Sari, Bandung, Rabu (30/10).

1. Reaktor Triga 2000 dibuka dua kali dalam seminggu

Ingin Tahu Perkembangan Nuklir? Datang Aja ke PSTNT BATAN di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Jupiter menuturkan, sebelum pameran produk dibuka PSTNT Batan sebelumnya sudah membuka secara umum bagi masyarakat yang ingin melihat kondisi lab-lab nuklir. Bahkan, setiap Senin dan Selasa, Reaktor TRIGA 2000 dibuka sebagai salah satu destinasi wisata teknologi nuklir.

Sebelum melakukan kunjungan, masyarakat diharap untuk mendaftarkan diri melalui laman resmi Batan. Dalam sekali kunjungan ini sedikitnya bisa dilakukan oleh 100 orang secara berkelompok.

"Kami sering membuka (untuk wisata), bahkan sebelum tahun 2000-an," ujarnya.

2. Manfaat nuklir sudah banyak diterapkan, termasuk di Bandung

Ingin Tahu Perkembangan Nuklir? Datang Aja ke PSTNT BATAN di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Batan Anhar Rizan Antariksawan menuturkan, saat ini masyarakat masih ada yang takut ketika mendengar kata nuklir. Kejadian yang terjadi di beberapa negara pemilik nuklir membuat teknologi tersebut kerap dianggap miring.

Padahal manfaat dari nuklir pun tidak sedikit. Di Kota Bandung misalnya, pemanfaatan sudah dilakukan untuk mengetahui kondisi kualitas udara.

"Setelah tahu kondisi pemerintah daerah membuat kebijakan yang membuat kualitas udara di Bandung semakin baik," ujar Anhar.

Selain itu manfaat nuklir juga sudah dirasakan pada bidang kesehatan. Di mana rumah sakit Hasan Sadikin sudah mulai memakai sejumlah produk yang dihasilkan dari pemanfaatan nuklir.

3. Kehidupan masyarakat tidak terlepas dari perkembangan teknologi termasuk nuklir

Ingin Tahu Perkembangan Nuklir? Datang Aja ke PSTNT BATAN di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pengembangan teknologi seperti nuklir harus bisa dikembangkan. Sebab manfaat nuklir sudah banyak dirasakan. Tak hanya itu, nuklir pun bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari pertanian sampai ke teknologi tinggi seperti pembangkit listrik.

Sebagai salah satu kota yang sudah memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi, keberadaan wisata teknologi nuklir ini masyarakat bisa lebih paham mengenai pemanfaatan teknologi tersebut. "Nuklir ini berperan penting untuk masyarakat maju dan berdaya saing," kata Oded.

Di sisi lain, dia berharap Batan bisa mengembangkan berbagai teknologi yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam skala kecil. Misalnya membuat produk pertanian yang bisa ditanam di pekarangan rumah tapi hasilnya melimpah.

4. Pemkot Bandung akan bantu promosi wisata teknologi PSTNTN Batan

Ingin Tahu Perkembangan Nuklir? Datang Aja ke PSTNT BATAN di BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Bandung Kenny Dewi Kaniasari berjanji akan ikut serta mempromosikan wisata teknologi ini. Kawasan Kecamatan Coblong sejauh ini sudah mempunyai sejumlah tempat yang kerap dijadikan tempat wisata seperti Kebun Binatang dan beberapa bangunan bersejarah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Kami juga akan mendorong warga ikut berpartisipasi dalam pengembangan wisata di sekitar sini. Jadi wisata berbasis masyarakat," paparnya.

Menurut Kenny, yang bisa datang ke tempat wisata ini adalah mereka yang berumur lebih dari 18 tahun. Dengan demikian pelajar sampai sekolah menengah atas (SMA) belum bisa menikmatinya. "Ini berkaitan dengan keselamatan," ujar Kenny.

Baca Juga: Fasilitas Nuklir Serpong, Visi Besar BJ Habibie untuk Iptek Indonesia

Baca Juga: Teknologi Kesehatan Nuklir Bisa Menekan Defisit BPJS

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya