Industri Tekstil di Jabar Minta Kejelasan Terkait Pemadaman Bergilir

Nominal kerugian pemadaman listrik belum bisa dikalkulasi

Bandung, IDN Times - Wakil Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat (Jabar), Rizal Tanzil Rakhman menyayangkan terputusnya aliran listrik di sekitar Jawa Barat yang terjadi secara mendadak Minggu(4/8). Sebab, kejadian tersebut jelas memberikan dampak sangat buruk bagi pelaku industri, salah satunya industri tekstil.

Saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga berencana melakukan pemadaman secara bergilir di Jabar. Hal ini akan coba dikonfirmasi oleh API. Jangan sampai tidak ada informasi secara jelas di daerah mana saja yang akan terdampak dan berapa lama waktu pemadaman tersebut.

"Industri harus tahu di mana dan durasinya sampai kapan. Jadi kami sudah bisa mengantisipasi," ujar Rizal ketika dihubungi, Senin (5/8).

1. Segera melayangkan surat ke PLN

Industri Tekstil di Jabar Minta Kejelasan Terkait Pemadaman Bergilirelectrocuted.com

Saat ini, API Jabar tengah mempersiapkan surat resmi ke PLN regional yang menangani aliran listrik di Jabar. Dia berharap, PLN segera memberitahu terkait dengan kondisi pasokan listrik yang bisa diterima industri.

Jika tidak ada komunikasi secara jelas, maka kerugian industri bisa bertambah karena mereka tidak tahu kapan pemadaman kembali terjadi. Menurut Rizal, pemadaman listrik sebenarnya tidak jadi masalah besar ketika PLN memberi tahu kapan listrik tidak akan mengalir. Namun, jika kejadiannya seperti kemarin sudah jelas industri rugi besar.

"Misal di industri tekstil ini kan ada pembuatan benang, pencelupan, dan pembuatan kainnya. Kalau terputus di tengah jalan semua proses harus dimulai dari awal dan ini butuh tenaga serta merugikan dari segi biaya," paparnya.

2. Berharap ada kompensasi dari PLN

Industri Tekstil di Jabar Minta Kejelasan Terkait Pemadaman Bergilirpixabay.com/emaji

Di sisi lain, Rizal menyebut akan berkoordinasi dengan PLN terkait dengan kompensasi yang harus mereka bayarkan kepada pelaku industri. Sebab berdasarkan aturan yang ada, ketika PLN melakukan pemutusan aliran listrik tanpa pemberitahuan, mereka sudah selayaknya memberikan kompensasi atas kerugian yang didapat pengguna.

"Soalnya kita kan ada konsekuensi ke bisnis juga," kata Rizal.

3. Direksi PLN meminta maaf atas kejadian ini

Industri Tekstil di Jabar Minta Kejelasan Terkait Pemadaman BergilirIDN Times/Helmi Shemi

Direksi PLN meminta maaf atas kejadian listrik padam sejak Minggu (4/8) siang kemarin. Permohonan maaf ini disampaikan di depan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan menteri Kabinet Kerja lainnya.

"Kami direksi minta maaf. Pada sistem listrik terdapat 2 sistem Utara dan Selatan dan sistem ada 2 circuit atau 4 jaringan," ujar Pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.

Menurut Sripeni, kejadian listrik padam sejak Minggu siang kemarin karena ada gangguan di Utara, di jaringan Ungaran, Pemalang, Jawa Tengah.

"Pertama 11.08 circuit kedua juga ada gangguan. Pasokan listrik Timur ke Barat lagi efisiensi. Salah satu mitigasi yang dilakukan adalah bangun PLTU murah," ujar Sripeni.

"Dari kondisi itu, maka secara otomatis transfer daya dari timur ke barat 2.000 mega," lanjutnya.

4. Presiden Jokowi geram atas matinya listrik di sebagian daerah

Industri Tekstil di Jabar Minta Kejelasan Terkait Pemadaman BergilirIDN Times/Helmi Shemi

Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegur jajaran direksi PLN akibat matinya aliran listrik yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat pada Minggu(4/8). Teguran itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Kantor PLN, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin(5/8).

Di depan direksi PLN, Jokowi mempertanyakan mengapa PLN tidak memperhitungkan kondisi mati lampu hingga hampir seharian, seperti yang terjadi pada Minggu (4/8) kemarin. 

"Pertanyaan saya apakah tidak dihitung akan ada seperti ini? Masa tidak dikalkulasi. Itu betul-betul merugikan kita semua," kata Jokowi. 

Baca Juga: Penanganan Listrik Mati Terasa Lelet, Begini Jawaban PLN 

Baca Juga: Listrik Padam, Ini Kompensasi dari PLN untuk Konsumen 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya