Hari ini Bandung Raya Diprediksi Hujan Sedang hingga Deras

Selalu waspada dimanapun kalian berada

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya anomali Suhu Muka Laut (SST) di wilayah pengamatan Nino3,4 yang menunjukan nilai untuk memenuhi prasyarat terjadinya La Nina dan sudah berlangsung selama dua dasarian terakhir.

Indeks ENSO pada akhir dasarian II Oktober tercatat sebesar -0,93, yang berarti La Nina dalam kondisi lemah. ENSO dalam kondisi La Nina Lemah. BMKG dan Sebagian besar pusat layanan iklim internasional lainnya memprediksikan kondisi La Nina Lemah-Netral akan berlangsung hingga Mei 2022.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menuturkan, berdasarkan pantauan, cuaca di Bandung Raya hari ini pada pagi hingga siang hari pada umumnya cerah berawan hingga berawan, sedangkan pada siang hingga sore hari pada umumnya berawan hingga hujan sedang-lebat.

Sementara prakiraan untuk malam hari umumnya berawan. Dan pada dini hari umumnya berawan hingga hujan ringan. Suhu berkisar antara 19,9 - 28,3 derajat Celcius kecuali untuk daerah Lembang dan sekitarnya berkisar antara 17,4-24,4 derajat Celcius. Kelembapan berkisar antara 58% - 87%. Angin pada umumnya Timur Laut hingga Barat Laut dengan perkiraan kecepatan maksimum antara 12-14 km/jam.

"Seluruh wilayah di Jawa Barat akan terdampak oleh kejadian La Nina dengan tingkat korelasi sebesar 0,7. Dengan demikian seluruh wilayah Jawa Barat dan juga khususnya wilayah Bandung Raya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kejadian La Nina," ujar Teguh melalui siaran pers dikutip, Minggu (14/11/2021).

1. Waspada banjir bandang hingga tanah longsor

Hari ini Bandung Raya Diprediksi Hujan Sedang hingga DerasLongsor di Lembang Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Teguh menuturkan, dampak yang ditimbulkan oleh La Nina pada wilayah Jawa Barat pada umumnya, adalah merubah pola curah hujan secara volume dan temporal. Berdasarkan data empiris yang dimiliki oleh BMKG sejauh ini, La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20 persen hingga 70 persen.

Kondisi sifat hujan seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung Raya. Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi adalah banjir atau banjir bandang, hingga tanah longsor

"Namun tidak menutup kemungkinan, terjadi juga angin kencang seperti puting beliung dan hujan es," kata dia.

2. Masyarakat diajak panen air hujan untuk meminimalisir banjir

Hari ini Bandung Raya Diprediksi Hujan Sedang hingga DerasSumur resapan air SMP 207 Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi mulai bulan September (Musim Peralihan) hingga masuk pada puncak hujan pada bulan Januari. Selain itu masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan agar tingkat imunitas tetap terjaga di masa pandemi COVID19. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak memaksakan berkendara, apabila sedang terjadi hujan lebat disertai angin kencang untuk meminimalisir resiko kecelakaan lalu lintas.

"Memasuki musim hujan tahun ini diharapkan dapat melakukan manajemen air dengan baik, seperti dengan menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau dan badan air lainya yang berguna untuk periode musim kemarau tahun depan," kata dia.

Bagi masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini. Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang.

3. Ada 57 titik banjir di Jabar

Hari ini Bandung Raya Diprediksi Hujan Sedang hingga DerasANTARA FOTO/Jojon

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat selama dua pekan ke belakang terdapat 57 titik banjir yang terjadi di wilayah Jabar selama musim penghujan. Jumlah ini diprediksi bertambah sebab puncak musim penghujan belum terjadi.

"Update per 12 November 2021, itu ada 57 titik banjir atau 57 kejadian bencana di Jawa Barat. Dan diprediksi puncak musim penghujan di Jawa Barat akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Dani Ramdan pada acara Jabar Punya Informasi (Japri), Jumat (12/11/2021).

Jika dilihat dari bulan sebelumnya ini memang ada peningkatan cukup signifikan dari jumlah kejadian banjir dan longsor sejak Oktober dan November ini. Dengan kemungkinan tersebut, maka kewasapadaan masyarakat harus ditingkatkan.

Sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil yang meminta BPBD untuk siaga satu menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi.

Salah satunya, lanjut Dani, BPBD Jawa Barat telah mendirikan posko tanggap darurat di sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana alam.

"Sesuai instruksi Pak Gubernur Jabar yang meminta kami siaga satu. Maka hal ini ditandai dengan aktivitas pokso-posko tanggap darurat," kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya