Harga Beras Naik dan Sulitnya Mencari Minyak di Pasar Tradisional

Warga minta pemerintah segera stabilkan harga sembako

Bandung, IDN Times - Harga beras di pasar tradisional di Kota Bandung mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini salah satunya terjadi di Pasar Kosambi. Sejumlah pedaganh mengeluh harga beras yang naik di awla tahun.

Andri (32) mengaku, penjualan beras sekarang lebih banyak yang kualitas rendah karena harganya lebih terjangkau masyarakat berada di kisaran harga Rp9.000 per kilogram (kg) hingga Rp9.300 per kg. Ia sendiri menjual beras kualitas rendah yang merupakan stok lama ke konsumen dengan harga Rp 11.000 per kg.

"Naik semua dari kualitas rendah, harga (distributor) sampai Bandung Rp9.000-9.300 per kg sampai sini (dijual) Rp11 ribu. Paling murah Rp11 ribu sisa pembelian awal tahun," ujarnya, Selasa (31/1/2023).

Ia menuturkan kenaikan harga beras mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2022. Tidak hanya itu, tiap pengiriman beras ke tokonya harga selalu mengalami kenaikan.

"Beras medium ambil dari Subang atau Cirebon. Harga jual Rp11 ribu sampai Rp12 ribu per kg, sebelumnya Rp9.500," ungkapnya.

1. Pembelian dari konsumen mulai berkurang

Harga Beras Naik dan Sulitnya Mencari Minyak di Pasar TradisionalIDN Times/Debbie Sutrisno

Ia menuturkan konsumen yang rutin membeli beras per karung mulai mengurangi belanjanya dengan membeli per setengah karung. Konsumen dari rumah makan ramai pada akhir pekan sedangkan hari biasa relatif kurang.

"Banyak ibu-ibu belanja ke sini. Mereka kaget belanja ke sini. Gak kerasa naik Rp 1.000 tapi buat pembeli kerasa," ungkapnya.

Dia menilai penyebab harga beras naik karena gagal panen. Selain itu penyaluran beras dari Bulog yang lamban. Saat ini ia mengaku belum mengetahui informasi rencana penyaluran beras medium dari Bulog.

"Harga itu sekarang belum stabil. Gak tetap kalau harga kemarin wajar masih naik Rp100 - Rp200. Sekarang udah gak wajar tiap pengiriman naik Rp500 per kilogram. Pengiriman 8 hari sampai 10 hari kalau saya," katanya.

2. Minyak goreng dari pemerintah sulit didapat

Harga Beras Naik dan Sulitnya Mencari Minyak di Pasar TradisionalIlustrasi Minyakita. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Di sisi lain, pedagang mengaku kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan Minyak Kita sejak awal tahun. Mereka sesekali dapat memperoleh Minyak Kita yang merupakan minyak murah dengan kapasitas terbatas dari distributor.

Salah seorang pedagang sembako Siti Sarah mengaku sejak awal tahun 2023 hanya mendapatkan pasokan Minyak Kita satu karton per pekan. Satu karton berisi 12 bungkus minyak goreng ukuran satu liter atau enam bungkus minyak goreng ukuran dua liter.

"Dijatah dari sananya (distributor), satu karton 12 bungkus ukuran satu liter, langka," kata dia.

3. Konsumen banyak mencari tapi barangnya langka

Harga Beras Naik dan Sulitnya Mencari Minyak di Pasar TradisionalMinyak goreng subsidi MinyaKita kemasan satu liter, (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Ia mengungkapkan penyaluran Minyak Kita diberikan sesuai pemesanan para pedagang. Namun, sejak awal tahun 2023 pedagang dibatasi hanya boleh membeli satu karton.

"Terakhir Rabu (pekan) kemarin (dikirim), Rabu itu langsung habis, sampai sekarang belum ada penyaluran lagi," katanya.

Siti mengaku para konsumen yang mencari Minyak Kita sangat banyak khususnya para pedagang gorengan dan lainnya. Namun, harga minyak goreng Minyak Kita saat ini relatif mengalami kenaikan.

"Dibanderol Rp14 ribu per liter, tapi sudah naik ada yang jual Rp15 ribu per liter dan yang dua liter Rp32 ribu. Sekarang banyak diburu Minyak Kita karena harganya murah," katanya.

Dengan kondisi tersebut, ia menuturkan para konsumen beralih membeli minyak goreng curah.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya