Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan Sosial

Hingga sekarang petani belum dapat bansos dari pemerintah

Bandung, IDN Times - Cabai saat ini menjadi komoditas yang harganya terbilang sangat murah. Beda jauh dengan kondisi pada saat Ramadan tahun lalu di mana harga cabai bisa melambung tinggi. Sekarang harga jual cabai di pasaran tak sampai Rp20 ribu per kilogram (Kg).

Salah satu petani cabai di Kampung Pasanggrahan, Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, Cicih menuturkan, harga jual ke tengkulak sekarang sangat kecil. Untuk 1 kg cabai maksimal dihargai Rp15 ribu saja. Bahkan penawaran yang diberikan bisa jauh lebih rendah mencapai Rp10 ribu per kg.

"Sekarang pokoknya hancur harga. Biasanya ma kan cabai itu bisa Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kg. Ini kemarin baru jual cuman Rp12 ribu per kg," ujar Cicih kepada IDN Times, Sabtu (9/5).

1. Tak sebanding dengan harga produksi

Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan SosialLahan tanaman cabai petani korban penggusuran Bandara YIA, 26 April 2020. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Harga cabai yang turun di bawah ekspetasi petani, lanjut Cicih, jelas tidak sebanding dengan nominal yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Dia menyebut, dari berbagai sayuran yang ditanam cabai memiliki karakteristik khusus sehingga membutuhkan penanganan berbeda dari tanaman lain.

Untuk pupuk saja, harganya lebih mahal dan kebutuhannya lebih banyak. Ketika pupuk yang diberikan tidak sesuai maka bisa jadi cabai dalam satu pohon tidak banyak. Atau, cabai yang keluar lebih kecil dari biasanya.

"Makanya sekarang kan kita tanam tetap pakai pola sama agar cabai tumbuh bagus. Tapi pas jual kenapa harganya turun sekali," ujarnya.

2. Tidak bisa mempekerjakan orang kembali

Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan SosialPanen cabai merah besar di lahan pasir Pantai Samas. IDN Times/Daruwaskita

Cicih menuturkan, untuk satu kali panen tanaman cabai biasanya membutuhkan 3-4 bulan. Dengan lahan yang cukup luas maka ketika panen dia harus memperkerjakan tiga sampai empat orang buruh petik.

Namun, dengan kondisi harga yang jauh dari ekspetasi, Cicih dan suaminya kemudian tidak menggunakan kembali buruh petik. Alhasil mereka harus bekerja lebih lama untuk hasil yang tidak seberapa.

"Sekarang harganya kan murah. Kalau kita minta bantu orang uang yang didapat dari penjualan paling untuk bayar pemetik. Terus kita kebagiannya tidak seberapa. Mending petik sendiri saja capek juga ga apa-apa," kata dia.

3. Bukan hanya cabai, tanaman sayuran lain harganya juga turun

Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan SosialIDN Times/Debbie Sutrisno

Selain cabai, kata Cicih, harga tanaman sayuran lain seperti kentang, kol, tomat, dan bawang merah pun sekarang tengah turun. Untuk bawang merah misalnya, sekarang harga jual dari petani hanya Rp23 ribu per kg sampai Rp25 ribu per kg saja.

"Padahal dulu kita bisa jual Rp27 ribu sampai Rp30 ribu per kg," ujarnya.

4. Janji manis pemerintah akan adanya bantuan untuk warga belum terasa

Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan SosialIlustrasi Bantuan Sosial (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Terkait dengan informasi akan adanya bantuan sosial di tengah pandemik virus corona (COVID-19), Cicih mengaku hingga sekarang belum mendapatkannya. Bahkan tetangga yang ada di sekitarnya pun belum ada yang dapat.

Memang beberapa waktu lalu ada pendataan dari rukun warga (RW) terkait bantuan sosial (bansos), tapi hingga sekarang belum ada satupun warga yang dapat.

"Kita ini petani jangan dilihat dari luarnya bisa memenuhi sehari-hari. Karena sebenarnya kalau kaya gini (harga tanaman turun) kita bisa susah makan pas musim kemarau nanti karena tidak punya tabungan," ujarnya.

Baca Juga: Ini Kategori Petani yang Bakal Dapat Bantuan Rp600 Ribu 

Baca Juga: Anjlok Akibat COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Bawah Nasional 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya