Hanya Nakes di 7 Daerah yang Ikuti Vaksinasi COVID-19 Perdana di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemberian vaksin COVID-19 akan dimulai hari ini. Rencananya Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan menjadi orang pertama yang mengikuti vaksinasi tersebut.
Sementara di Provinsi Jawa Barat, vaksinasi baru akan dilakukan Kamis (14/1/2021) serentak di tujuh kabupaten kota. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, pada vaksinasi perdana di Jabar tidak semua tenaga kesehatan (nakes) di seluruh daerah mengikutinya. Hanya tujuh kabupaten/kota yang ikut dalam tahap perdana ini.
"Tujuh daerah tersebut yakni Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat," uja Ridwan Kamil melalui siaran pers, Selasa (12/1/2021).
1. Wagub Uu Ruzhanul jadi perwakilan Pemprov Jabar untuk orang divaksin pertama
Dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, orang pertama yang divaksin adalah Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. Rencananya, vaksinasi dilakukan di RSHS Kota Bandung.
Dilanjutkan pemberian vaksin kepada Kapolda Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri serta tokoh agama, politik, hingga komunitas dan sasaran utama yakni SDM Kesehatan. Sementara Emil hanya mendampingi dan tidak ikut divaksin karena sudah berstatus relawan uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 di Indonesia.
2. Pemberian vaksin akan memberi efek positif untuk masa depan
Terkait hajat besar vaksinasi COVID-19 perdana di Indonesia, Emil menyebut bahwa ini merupakan kabar baik yang membuka tahun 2021. Beelajar dari sejarah pandemik yang terjadi di dunia, vaksin merupakan satu dari dua solusi menghentikan pandemik. Solusi lain adalah lewat obat atau terapi.
"Tapi (kehadiran) vaksin (COVID-19) ini direspons dua cara. Mereka yang rasional, maka vaksin direspons positif. Tetapi mohon maaf, masih banyak di antara jemaah, umat, rakyat, yang merespons dengan ketakutan karena tiga hal, (yakni) tidak bertanya kepada ahlinya, terkena provokasi, dan terkena hoaks," kata dia.
3. Para pemangku kebijakan diharap ikut mensosialisasikan vaksin COVID-19
Emil pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyampaikan informasi baik sekaligus mengedukasi terkait vaksinasi COVID-19 agar tidak ada lagi penolakan atau keraguan dari masyarakat.
Apalagi, fatwa MUI dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk vaksin Sinovac yang akan digunakan di Indonesia sudah keluar pada 11 Januari 2021.
"Kita titip kepada semua, ulama hingga pejabat, mari edukasi (warga) bahwa kalau bertanya (tentang vaksin) itu ke tiga pintu, (yaitu) ahli vaksin sesuai ilmunya, MUI terkait halalnya, dan BPOM tentang uji klinis. Dan fatwa MUI juga EUA BPOM sudah keluar," kata dia