Grabwheels, Skuter Kekinian yang Kini Bisa Kalian Coba di Bandung

Kendaraan ini nanti bakal ada di beberapa titik

Bandung, IDN Times - Moda transportasi alternatif berbentuk skuter elektrik keluaran Grab, yakni Grabwheels saat ini telah hadir di Kota Bandung. Skuter ini sangat diminati anak muda untuk mencobanya karena dianggap keren dan menyenangkan.

Di Bandung, kalian bisa mencoba skuter ini di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Kawasan perkuliahan ini menjadi tempat pertama beroperasinya kendaraan tanpa emisi tersebut.

Sebanyak 50 unit Grabwheels akan ditempatkan di lima titik di kampus ITB sebagai kendaraan untuk menjangkau ruang-ruang kelas dan tempat lainnya dengan efisien. Saat ini, beberapa di antaranya telah dapat digunakan oleh warga ITB secara cuma-cuma.

"Kami harap Grabwheels bisa menjawab kebutuhan seluruh sivitas akademika akan pilihan transportasi jarak dekat yang menyenangkan, praktis, dan ramah lingkungan," ujar Executive Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan, dalam penandatanganan kesepakatan dengan ITB, Selasa (1/10).

1. Peminjaman skuter elektrik tidak sulit

Grabwheels, Skuter Kekinian yang Kini Bisa Kalian Coba di BandungDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Ongki, pengoperasian Grabwheels cukup sederhana. Untuk area kampus ITB, pengguna dapat mengunjungi area parkir dan kemudian membuka kunci skuter listrik dengan memindai kode baris yang tersedia menggunakan fitur "E-Scooters" pada aplikasi Grabwheels. Setelah pemakaian, pengguna skuter kemudian bisa mengembalikan ke salah satu titik pengembalian.

"Sekarang untuk pemakaian di area kampus ITB para mahasiswa dapat menggunakannya secara cuma-cuma," ujarnya.

2. Grabwheels segera hadir di sejumlah titik

Grabwheels, Skuter Kekinian yang Kini Bisa Kalian Coba di BandungDok.IDN Times/Istimewa

Selain di Kampus ITB, Grab Indonesia juga berencana menyediakan penyewaan Grabwheels di sejumlah titik di Kota Bandung. Setiap titik tersebut akan ada sekitar 15 unit skuter elektrik yang bisa digunakan masyarakat.

"Nanti akan ada di Warunk Upnormal sebanyak 13 titik, termasuk di taman-taman Kota Bandung. Di Jakarta sudah terdapat lebih dari 800 unit yang kita sebarkan di Senopati, BSD, Bintaro, Karawaci, dan lain-lain," ungkapnya.

Untuk tarif per peminjaman, di Jakarta misalnya, tarif yang dipatok untuk penggunaan Grabwheels per 30 menit adalah Rp5.000 yang bisa dibayar via e-money yang bekerjasama dengan Grab seperti OVO. Ongki mengatakan, penggunaan skuter ini dibuat untuk mobilitas jarak pendek dan tidak disarankan untuk digunakan di badan jalan raya.

3. Grab dan ITB kerja sama di bidang kendaraan elektrik

Grabwheels, Skuter Kekinian yang Kini Bisa Kalian Coba di BandungDok.IDN Times/Istimewa

Selain meluncurkan Grabwheels, ITB dan Grab juga menjalin kerja sama riset di bidang pengembangan dan pemanfaatan kendaraan alternatif ramah lingkungan. Kerja sama tersebut dilakukan dengan Lembaga Penelitian dan Kewirausahaan (LPIK) ITB dengan melibatkan puluhan peneliti dari berbagai bidang terkait.

"ITB dengan Grab sudah mendiskusikan bahwa kita akan kerja sama dalam join research and development untuk bidang kendaraan elektrik, juga terbuka dalam bidang smart mobility maupun bidang artificial intellegence," kata Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB, Bambang Riyanto Trilaksono

Dia menuturkan, kerja sama tersebut juga mencakup pembuatan dan pengembangan purwarupa, pengembangan suku cadang, penelitian serta publikasi ilmiah bersama atas hasil penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan selama jangka waktu kerja sama yang telah ditentukan.

Sebagai koordinator 6 PUI Perguruan Tinggi, ITB juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi nasional dan internasional serta berbagai industri. “Teknologi baru berdasarkan riset unggulan berskala nasional maupun internasional yang tengah dan telah dilakukan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan di industri yang akan berujung pada kesejahteraan ekonomi masyarakat
secara umum,” ungkap Bambang.

Baca Juga: Gojek dan Grab Tidak Lagi Sendiri, 4 Pendatang Baru ini Siap Bertarung

Baca Juga: ‘Ngaret’ Jadi Budaya Tak Produktif, Grab Punya Solusinya Nih

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya