Gegara Bobotoh Bakar Flare di Stadion GBLA, Persib Kena Sanksi 

Jangan ada lagi flare di dalam lapangan

Bandung, IDN Times - Komisaris Persib Umuh Muchtar kecewa dengan prilaku Bobotoh yang menyalakan flare saat Maung Bandung berlaga melawan Bali United akhir pekan kemarin di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Aksi tersebut membuat Persib bakal kenal sanksi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Ini akan kena sanksi, tapi saya gak tahu sanksinya apa. Apa boleh buat nanti kalau disanksi ya seperti itu," kata Umuh ditemui di Kampus UPI Bandung, Senin (13/6/2022).

Menurutnya, aksi menyalakan flare seperti itu jelas merugikan. Bukan hanya untuk panitia penyelenggara, tapi juga para pemain yang masih bertanding di lapangan.

1. Penonton harus bisa tertib saat menonton di stadion

Gegara Bobotoh Bakar Flare di Stadion GBLA, Persib Kena Sanksi instagram.com/igpersib

Umuh pun mengajak para penonton yang hadir di Stadion GBLA bisa lebih tertib ketika menyaksikan pertandingan baik Persib atau tim lain di Grup C Piala Presiden. Jangan sampai nantinya ada hal-hal yang tidak diinginkan karena aksi buruk sedikit penonton yang ada.

"Bobotoh yang ada juga harusnnya bisa menertibkan temannya. Karena kita tahu lah pendukung yang menyalakan flare pasti orangnya itu-itu lagi," kata dia.

2. Manajemen sesalkan adanya flare

Gegara Bobotoh Bakar Flare di Stadion GBLA, Persib Kena Sanksi Foto hanya ilustrasi. Flare di laga Indonesia vs Bangladesh. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pertandingan antara Persib dan Bali United di Stadion GBLA menjadi momentum spesial. Karena untuk pertama kalinya sejak 2018, bobotoh bisa kembali memberikan dukungan secara langsung kepada Pangeran Biru dari tribun stadion.

Namun, di tengah sukacita tersebut, terjadi aksi menyalakan cerawat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, wasit yang pemimpin pertandingan, Fariq Hitaba harus menghentikan laga selama sekitar 15 menit untuk memberikan kesempatan kepada panitia penyelenggara menertibkan situasi.

Menyikapi aksi tidak terpuji tersebut, manajemen Persib sangat menyayangkannya. Sebab, membawa dan bahkan menyalakan cerawat sudah jelas merupakan perbuatan terlarang yang tertulis secara resmi pada ketentuan pelaksanaan pertandingan sepakbola.

"Dilihat dari segi kesehatan pun, asap dari cerawat membuat orang mengalami sesak napas," dikutip IDN Times dari siaran pers Persib.

3. Jangan ada nyanyian rasis di lapangan

Gegara Bobotoh Bakar Flare di Stadion GBLA, Persib Kena Sanksi Ilustrasi rasis (unsplash.com/Markus Spiske)

Selain aksi menyalakan cerawat, hal yang sangat disayangkan juga terjadi ketika terdengar nyanyian rasis. Hal ini juga sama sekali tidak dibenarkan terjadi dalam pertandingan. Seyogyanya, sebuah dukungan kepada klub merupakan hal baik dan perlu disampaikan secara baik juga, tanpa sedikit pun menyinggung pihak lain.

 


Semoga di pertandingan-pertandingan selanjutnya, tidak hanya di Stadion GBLA, tapi di manapun dan kapanpun Persib bertanding, seluruh Bobotoh dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas, menghormati dan menaati semua aturan pertandingan termasuk juga untuk tidak membawa senjata tajam (sajam) dan benda-benda berbahaya lainnya.

 


Dengan dukungan positif, Persib bisa menjalani pertandingan dengan maksimal, tanpa harus membuat pertandingan terhenti. Karena sejatinya, setiap momen di saat pertandingan terhenti, sebuah rencana di dalam permainan pun akan terganggu, termasuk ketika tim Pangeran Biru berusaha untuk membalikkan keadaan atas Bali United.

 


"Karena itu, kami berharap seluruh bobotoh dapat menaati dan menghormati semua aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI dan operator Piala Presiden dan Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), agar terciptanya suasana pertandingan yang kondusif, tertib, aman dan nyaman, sehingga menjadi penyemangat kepada para pemain dan juga antarsesama bobotoh," berdasarkan keterangan manajemen tersebut.

 


Adapun friksi atau ketegangan yang terjadi selama pertandingan di antara kedua tim merupakan hal yang lumrah di dalam sepakbola. Ketika pertandingan berakhir, seluruh pemain bersikap sportif, tercermin dari sikap saling berjabat tangan dan berpelukan di antara para pemain dan ofisial. Di dalam pertandingan dua tim adalah lawan, tapi setelahnya semua orang adalah kawan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya