Gagas Smart City, Diskominfo Bandung Gandeng RW Siapkan Wadah Digital

Anak muda harus bisa membangun konsep ini mulai dari rumah

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung tengah berupaya membangun konsep Smart City. Konsep ini dirasa perlu karena Bandung merupakan kota yang disebut sebagai kota kreatif. Maka konsep Smart City pun seharusnya melekat pada kota ini.

Untuk merealisasikan konsep tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung tengah menggagas konsep Smart Community dan Smart RW (rukun warga) guna memberikan ruang bagi generasi muda dalam mengembangkan minat berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kepala Diskominfo Bandung, Anton Sunarwibowo, mengatakan, konsep yang dirancang yakni dengan memberikan ruang bagi setiap RW agar mendorong generasi muda yang ada disekitarnya untuk bekerja secara digital. Caranya, kantor RW tidak hanya dijadikan tempat kerja pemangku kebijakan RW tapi disulap menjadi youth space. Gagasan tersebut sudah disampaikan kepada Menteri Kominfo RI, Rudiantara saat bertemu di Bandung beberapa waktu lalu.

"Waktu itu ditanya, apa yang bisa dibantu (di Kota Bandung), lalu saya sampaikan Bandung akan membuat konsep Smart Community atau Smart RW. Beliau (Rudiantara) pun mendukung," kata Anton ditemui di kantornya, Rabu (18/9).

1. Konsep yang diusung relevan dengan kondisi anak muda di Bandung

Gagas Smart City, Diskominfo Bandung Gandeng RW Siapkan Wadah DigitalIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Anton, konsep yang disampaikan ini relevan dengan kondisi generasi muda di Kota Bandung, terutama dari sektor bisnis. Untuk itu, kesadaran generasi muda dalam menggunakan ruang kerja digital harus difasilitasi oleh Pemkot Bandung.

Melalui konsep ini pula, anak-anak muda di setiap RW yang cakupannya lebih kecil mampu memiliki pemikiran smart people yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan sehari-harinya.

"Nanti generasi muda di kewilayahan bisa bekerja dengan memanfaatkan ruang ini," jelas dia.

Terlebih, saat ini konektivitas kewilayahan di Kota Bandung sudah 100 persen, sehingga akan mendukung konsep ini bisa berjalan nantinya.

2. Tidak bisa memberikan bantuan infrastruktur

Gagas Smart City, Diskominfo Bandung Gandeng RW Siapkan Wadah DigitalANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Meski yakin cara ini bisa memberikan dampak baik untuk sistem ekonomi digital, Anton mengaku tidak bisa memberikan bantuan infrastruktur dalam penerapan konsep ini. Namun, ia berkomitmen dalam ranah peningkatan kapasitas dari setiap RW dalam mewadahi geliat aktivitas digital generasi mudanya.

"Nanti kita berikan pelatihan, pemahaman, sehingga konsep ini bisa berjalan," jelas dia.

3. Menkominfo dukung pengembangan smart city Kota Bandung

Gagas Smart City, Diskominfo Bandung Gandeng RW Siapkan Wadah DigitalIDN Times/Kevin Handoko

Akhir pekan kemarin, Menkominfo Rudiantara datang ke Bandung dan bertemu Wali Kota Oded M Danial. Dia mengatakan, akan membantu dan mendukung Pemkot Bandung dalam mengembangkan layanan publik. Salah satunya dengan membantu pengembangan smart city Kota Bandung.

“Kita berbicara mengenai program yang dikembangkan di Kota Bandung. Ini sejalan dengan peningkatan layanan kepada masyarakat oleh kementerian. Jadi kita selaras,” ujar Rudiantara.

Dia mengungkapkan, Smart City bukan sekedar teknologi, tetapi melayani masyarakat lebih baik. Oleh karenanya, perlu dihadirkan teknologi di kewilayahan agar mampu memberikan pelayanan.

4. Siapkan beasiswa untuk sektor digital

Gagas Smart City, Diskominfo Bandung Gandeng RW Siapkan Wadah DigitalPixabay.com/geralt

Rudiantara mengungkapkan, Kemenkominfo akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk pengembangan sumber daya manusia. Kemenkominfo memberikan peluang kepada anak muda bangsa 25.000 beasiswa lewat Digital Talent Scholarship 2019.

Program ini bertujuan mengembangkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, serta kompetensi generasi muda agar bisa bersaing di kancah global.

“Ada 25 ribu talenta pada tahun ini, sedangkan tahun depan 50.000 talenta. Kita akan desain dari pegawai pemerintah yang muda disiapkan untuk meningkatkan keterampilan bukan pengetahuan. Karena kalau pengetahuan sudah terbukti dengan gelar S1 dan S2," ujar Rudiantara.

Menurutnya, anak bangsa harus dilatih mempunyai kemampuan dan kompetensi khusus di bidang teknologi. Contohnya mengembangkan aplikasinya perlu jago IT.

Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Rp30 Miliar untuk 5.000 Beasiswa

Baca Juga: Sambut Hari Jadi Perhubungan, Tapi Begini Kondisi Halte TMB di Bandung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya