FKUB Kurang Setuju Doa Semua Agama Dibacakan Dalam Satu Acara

Pembacaan doa baiknya mengikuti mayoritas audiens

Bandung, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil meminta agar pembacaan doa dalam setiap kegiatan Kementerian Keagamaan bisa dilakukan untuk semua agama. Artinya dalam setiap kegiatan doa yang dibacakan harus mencakup semua agama yang ada di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Barat (FKUB Jabar) kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Ketua FKUB Jabar Rafani Achyar mengatakan, sebaiknya pembacaan itu harus dilakukan secara proporsional, tergantung dari seberapa banyak audiens yang menghadiri acara tersebut.

"Jadi begini, kita harus realistis, acara apapun di kita ini mayoritas itu muslim, karena realitanya muslim itu mayoritas, jadi wajar kalau berdoa itu menggunakan doa yang mayoritas muslim, itu logis, wajar menurut saya," ujar Rafani saat dihubungi, Senin (5/4/2021).

1. Pembacaan doa dilakukan sesuai dengan mayoritas orang yang datang dalam acara

FKUB Kurang Setuju Doa Semua Agama Dibacakan Dalam Satu AcaraIlustrasi Toleransi Agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurutnya, menteri agama seharusnya tidak mengartikan bahwa pembacaraan doa yang mayoritas sesuai agama Islam, kemudian dianggap tidak toleran. Sejauh ini ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) perihal doa bersama tersebut.

Ia menilai wajar jika penggunaan doa menggunakan versi Islam, jika proporsi jumlah pesertanya lebih banyak muslim. Begitu pun pembacaan doa bisa dilakukan secara non muslim, andaikata jumlah peserta non muslim lebih banyak.

"Kedua ada fatwa MUI, doa bersama itu bukan berarti mencampur adukkan keyakinan. Kemudian boleh kita kalau jemaahnya mayoritas nonmuslim, kemudian yang berdoa dari mereka. Kita yang muslim ya diam saja, ikuti saja fatwanya," ucap Rafani.

2. Selama ini di setiap acara Kemenag hanya berdoa menurut ajaran Islam

FKUB Kurang Setuju Doa Semua Agama Dibacakan Dalam Satu AcaraMenteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (ANTARA/Vicki Febrianto)

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta setiap acara yang berlangsung di Kementerian Agama turut memberikan kesempatan kepada agama lain dalam mengisi doa dan tidak hanya doa untuk agama Islam saja.

Pernyataan itu disampaikan Yaqut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama secara daring dan luring yang berlangsung mulai Senin hari ini hingga Rabu.

"Pagi hari ini saya senang Rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," kata Yaqut dikuti dari ANTARA.

Menurut Yaqut, pernyataan itu sebagai otokritik terhadap lembaga yang dipimpinnya. Sebab dalam setiap kesempatan acara di Kemenag hanya menyertakan doa untuk agama Islam saja.

3. Kemenag harus bisa menjadi rumah semua agama

FKUB Kurang Setuju Doa Semua Agama Dibacakan Dalam Satu Acarahttp://truepapua.com

Ia ingin agar Kemenag menjadi rumah bagi seluruh agama yang ada di Indonesia, melayani dan memberikan kesempatan yang sama. Bahkan ia menyebut pembacaan doa untuk agama tertentu saja, tak ubahnya seperti acara organisasi kemasyarakatan.

"Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat Ormas kegiatan agama, Ormas Islam Kementerian Agama. Kita sedang melakukan Rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," kata dia.

Yaqut menegaskan bahwa Kemenag harus menjadi contoh dalam menjunjung tinggi moderasi agama. Ia tidak ingin Kemenag yang menggembar-gemborkan moderasi beragama, namun pada praktiknya berseberangan.

"Jadikan lebih enak dilihat jika semua agama yang menjadi urusan sama-sama menyampaikan doanya. Ini otokritik, jangan sampai muncul paradoks. Jadi kita ingin kementerian ini melayani semua agama, tetapi dalam prilaku kita tidak mencerminkan itu," kata dia.

Baca Juga: Menteri Agama Ingin Ibadah Haji Tahun Ini Terlaksana

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya