Fasilitas Penunjang di Luar Bandara Kertajati Dianggap Kurang Memadai

Dishub pastikan transportasi darat untuk ke BIJB ditambah

Bandung, IDN Times - Selain fasilitas penunjang di dalam Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, fasilitas lain di luar bandara juga harus diperhatikan. Selama ini pemerintah dianggap terlalu terlalu terburu-buru ingin menerbangkan pesawat dari BIJB padahal masih banyak fasilitas lain yang semestinya dibangun.

Managing Director Lion Grup Captain Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, bisnis transportasi udara memiliki banyak fasilitas penunjang yang harus disediakan bukan hanya untuk para kru dan pekerja tapi untuk penumpang pesawat.

Untuk penginapan misalnya, saat ini belum banyak hotel yang memadai jika terjadi masalah teknis pada pesawat sehingga ada delay penerbangan. Maskapai penerbangan sudah pasti harus menyediakan penginapan terdekat agar penumpang bisa beristirahat. Sedangkan sekarang jarak dari penginapan ke bandara cukup jauh.

"Kita //kan// tidak tahu berbagai kemungkinan bisa terjadi mulai dari pesawat rusak hingga cuaca yan buruk dan semua itu harus disimulasikan," ujar Daniel ditemui usai rapat di BIJB Kertajati, Selasa (18/6).

1. Tidak semua rute penerbangan domestik Lion Air akan dipindah secara serentak

Fasilitas Penunjang di Luar Bandara Kertajati Dianggap Kurang MemadaiIDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan berbagai kemungkinan yang belum disimulasikan secara utuh, Lion Grup kemungkinan tidak akan memindahkan seluruh rute penerbangan domestik yang menggunakan pesawat Jet dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati. Untuk tahap awal yang rencananya pada 1 Juli sedikitnya tiga rute saja diujicobakan, yaitu Bandung-Denpasar, Bandung-Surabaya, dan Bandung-Batam.

Saat ini Lion Air memiliki 10 rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara. Ke depan saat semua fasilitas penunjang di dalam dan luar BIJB Kertajati makin baik maka tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan rute domestik menggunakan pesawat Jet yang bisa diberangkatkan dari Majalengka.

"Kalau market (pasar) bagus kita bisa tambah lagi di sini (BIJB Kertajati)," paparnya.

2. Akses transportasi jadi persoalan utama

Fasilitas Penunjang di Luar Bandara Kertajati Dianggap Kurang MemadaiIDN Times/Debbie Sutrisno

Direktur Niaga Air Asia Rifai Taberi mengatakan, BIJB Kertajati sebenarnya merupakan pasar baru bukan hanya untuk Bandung tapi untuk seluruh daerah di Jawa Barat. Walaupun akses utama yang wajib perbaiki sekarang adalah tranportasi penunjang dari Bandung menuju bandara ini.

Dengan belum selesainya jalan tol Cisumdawu yang bisa langsung menuju BIJB Kertajati dari Bandung yang diperkirakan hanya membutuhkan waktu 60 menit, maka perjalanan melewai jalan tol Cipali kurang efektif karena menempuh waktu sekitar 2,5 jam.

"Kita melihat ini menjadi soal," kata Rifai.

Dia mengkhawatirkan, saat akses darat dari Bandung ke BIJB tidak bagus maka masyarakat lebih memilih berangkat sekalian dari Jakarta saat akan bepergian menggunakan pesawat.

3. Dishub Jabar akan perbanyak titik pemberangkatan ke BIJB Kertajati

Fasilitas Penunjang di Luar Bandara Kertajati Dianggap Kurang MemadaiIDN Times / Aan Pranata

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, pihaknya akan menambah sebanyak mungkin titik penjemputan untuk masyarakat yang ingin berangkat menggunakan pesawat dari BIJB Kertajati. Jika selama ini mayoritas ada di Bandung dan Cirebon, ke depan akan ditambah seperti dari Purwakarta dan Kuningan.

"Sekarang ada 12 perusahaan baik bus dan minibus yang siap menjemput dan mengantarkan masyarakat dari dan ke BIJB Kertajati," paparnya.

Dari pantauan IDN Times di BIJB Kertajati, saat ini memang sudah ada beberapa perusahaan travel yang bercokol dan siap mengantar masyarakat ke sejumlah daerah. Dishub pun berharap dengan adanya fasilitas ini maka masyarakat tidak khawatir dengan fasilitas penunjang yang memudahan mereka menggunakan bandara ini.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya