Elektabilitasnya Naik, Ridwan Kamil: Gak Ada Buzzer, Fokus Kerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hal itu, terlihat dari elektabilitas Ridwan Kamil yang terus meroket naik dalam bursa Capres 2024.
Berdasarkan survei IndEX Research pada pada 25 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia, Ridwan Kamil berada di posisi kedua dengan nilai elektabilitas 14,1 persen setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan mengantongi angka tertinggi 20,4 persen. Sementara di urutan ketiga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,5 persen.
Meski elektabilitasnya terus naik Ridwan Kamil enggan berkomentar panjang mengenai peluang politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendatang. Dia mengaku, saat ini yang ia lakukan hanya fokus bekerja.
"Saya tidak mengkondisikan macem-macem. Kerja fokus membereskan semuanya. Buzzer ge teu aya (gak ada). Kalau ada kenaikan eletabilitas saya syukuri," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Mapolda Jabar, Senin (15/3).
1. Fokus sementara pada penanganan COVID-19
Emil mengatakan, bagi dirinya hidup ini kerja bukan dalam rangka ada kenaikan elektabilitas atau tidak. Dia pun tidak bisa memastikan apakan elektabilitas ini akan bertahan atau tidak jelang Pilpres 2024.
Menurutnya, yang ingin dilakukan Emil saat ini adalah menjaga agar masyarakat Jabar tidak semakin terpapar virus corona. "Saya hanya ingin Covid 19 ini beres," paparnya.
2. Kenaikan elektabilitas Emil terjadi pada akhir 2020
Sebelumnya, peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan, fenomena survei pada Ridwan Kamil cukup menarik mengingat pada hasil survei bulan Mei dan November 2020 lalu, elektabilitas Ridwan Kamil hanya berkisar diangka 7-8 persen.
Menurutnya, ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Ia menduga, salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakannya sebagai gubernur Jabar.
"Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang ada kenaikan dia dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu. Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," ujar Hendri saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon seluler, Senin (15/3).
3. Fenomena kenaikan itu dialami juga kepala daerah lainnya
Selain itu, menurut Hendri, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika.
"Kalau Kang Emil gak ada satu hal yang bersifat menyerang dan mendelegitimasi dia," katanya.
Hendri menjelaskan, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat Capres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.
"Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan," katanya.
Baca Juga: Survei InDex Reserch, Elektabilitas Ridwan Kamil dan AHY Naik di Bursa Capres
Baca Juga: Ridwan Kamil Punya Peluang Diusung NasDem di Pilpres 2024