Diusir dari Panti, Puluhan Penyandang Disabilitas Wyata Guna Tidur di Trotoar

Mereka meminta keadilan dari pemerintah

Bandung, IDN Times - Sekitar 32 penyandang disabilitas yang selama ini menetap di Panti Wyata Guna akhirnya harus rela 'diusir' dari tempat mereka tinggal, Selasa(14/1) malam.

Sejak Selasa malam, puluhan disabilitas ini tidur di trotoar, tepatnya di depan Panti Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.

Regulasi dari Kementerian Sosial terkait dengan penggunaan Wyata Guna membuat penyandang disabilitas yang mayoritas mahasiswa dan telah lulus perkuliahan tidak memiliki tempat tinggal, dan sekarang berdiam di trotoar.

Ketua Forum Akademisi Luar Biasa Rianto mengatakan, pengusiran yang dilakukan pihak Wyata Guna dilakukan sejak Kamis (9/1). Penyandang disabilitas diusir dengan cara yang kurang baik dan dengan pemaksaan melalui kekerasan.

"Kamar kami dibongkar. Barang dikeluarkan. Terus kamar juga disegel sehingga barang menumpuk di luar pintu," ujar Rianto, Rabu (15/1) pagi.

1. Pihak Wyata Guna sebut pengusiran karena aturan dari Kementerian Sosial

Diusir dari Panti, Puluhan Penyandang Disabilitas Wyata Guna Tidur di TrotoarIDN Times/Debbie Sutrisno

Rianto menutukan, penghentian layanan yang dilakukan pihak Wyata Guna mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Meski demikian, aturan ini tidak jelas karena belum ada kepastian bagaimana para alumni atau mereka yang dikeluarkan bertahan hidup.

"Gak ada kejelasan dari pemerintah atau dari Wyata Guna kami harus bagaimana atau apa yang bisa kami lakukan nantinya," ujar Rianto.

Menurutnya, ketika aturan itu dibuat seharusnya Kementerian Sosial tahu dampak dari dikeluarkannya penyandang disabilitas dari Wyata Guna. Kementerian sebaiknya membuat solusi untuk mereka yang kemudian terpaksa meninggalkan panti ini.

2. Berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar

Diusir dari Panti, Puluhan Penyandang Disabilitas Wyata Guna Tidur di TrotoarIDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan kondisi seperti ini, Rianto berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi (Jabar) Jawa Barat (Jabar), juga termasuk dari anggota DPRD Jabar. Dia sangat ingin agar pengelolaan Wyata Guna diberikan kepada pemerintah daerah sehingga ke depan ada kejelasan akan seperti apa mereka yang selama ini menetap di Wyata Guna.

"Alihkan saja (kewenangan Wyata Guna) ke pemerintah daerah. Biar nanti mereka yang mengelola," ujarnya.

3. Aksi tidur di trotoar tidak akan berhenti sampai ada kepastian

Diusir dari Panti, Puluhan Penyandang Disabilitas Wyata Guna Tidur di TrotoarIDN Times/Debbie Sutrisno

Dia pun menegaskan bahwa teman-teman yang terusir dari Wyata Guna akan tetap melakukan aksi dan menginap di trotoar depan panti. Aksi ini tidak akan berhenti sampai ada kepastian dari pemerintah pusat maupun daerah akan dikemanakan penyandang disabilitas yang saat ini terusir.

"Kita sudah berjuang selama ini dan berharap ada solusi baik dari pusat, daerah atau anggota di DPRD," pungkasnya.

Baca Juga: Perubahan Bentuk Wyata Guna akan Menghilangkan SLB A Bagi Tunanetra

Baca Juga: Pemprov Jabar Berharap Lahan SBLA Wyata Guna Milik Kemensos Dihibahkan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya