Diaspora Diimbau Ikut Terlibat Dalam Perbaikan Ekonomi Indonesia

Program pemerintah tidak bisa dijalankan sendiri

Bandung, IDN Times - Universitas Katolik Parahyangan menjadi salah satu lembaga yang terlibat dalam peluncuran platform multi stakeholder Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI).

Platform ini merupakan langkah konkret dari bertemunya para giat isu diaspora Indonesia dari berbagai kalangan, seperti perwakilan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP), Unpar, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Indonesian Diaspora Network Global (IDN-G), Diaspora Connect, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Prakarsa, dan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) Indonesia.

Wakil Ketua Pelaksana Dialog Multipihak sekaligus dosen Hubungan Internasional (HI) Unpar, Anggia Valerisha mengatakan, CLSI nantinya bakal memfasilitasi keterlibatan diaspora dalam visi Indonesia 2030.

"Sejak awal digagasnya kegiatan ini, Unpar berinisiatif untuk berperan sebagai host kegiatan dengan didukung oleh Program Migration and Diaspora (PMD), lembaga pembangunan Pemerintah Jerman untuk Kerja Sama Pembangunan Internasional atau GIZ Indonesia," ujar Anggia melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (12/10/2021).

1. Platfom relevan dengan pekerjaan yang berlangsung bagi diaspora

Diaspora Diimbau Ikut Terlibat Dalam Perbaikan Ekonomi Indonesiafacebook/Daliana Suryawinata

Menurut Anggia, platform ini lahir dari hasil pelatihan sekitar bulan yang dimulai sejak Februari 2021. Terdiri dari tiga modul. pelatihan disesuaikan dengan kekuatan dan kebutuhan sistem pemangku kepentingan Indonesia. Kegiatan itu juga relevan dengan menggabungkan pembelajaran dari pekerjaan yang sedang berlangsung dalam isu diaspora.

"Ketiga modul kepemimpinan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas dialog dan aksi seputar kebijakan migrasi dan diaspora. Para peserta pelatihan dilengkapi dengan seperangkat alat kepemimpinan profesional, kapasitas keterlibatan pemangku kepentingan, dan keterampilan fasilitasi dialog untuk pengaturan multi-pemangku kepentingan (multi-stakeholders dialog)," katanya.

2. CLSI akan diluncurkan bulan depan

Diaspora Diimbau Ikut Terlibat Dalam Perbaikan Ekonomi IndonesiaDiskusi Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI) untuk diaspora.IDN Times/Istimewa

Anggia mengatakan, platform CLSI secara resmi akan dlluncurkan pada November 2021. Peluncuran CLSI menjadi bentuk pengakuan yang dirasa penting bagi kelanjutan kerja kolaboratif antar pemangku kepentingan dalam isu diaspora, baik di antara sektor publik Kementerian/Lembaga ataupun dengan sektor swasta, akademia dan masyarakat sipil.

"Harapannya selama satu tahun ke depan kerja sama ini bisa membuahkan berbagai bentuk publikasi ilmiah, non ilmiah, rekomendasi kebijakan bagi pemerintah, pelaksanaan berbagai program kerja seperti seminar, pelatihan, pertukaran staf fakultas yang berkaitan dengan isu diaspora," katanya.

3. Diaspora punya peran penting bagi Tanah Air

Diaspora Diimbau Ikut Terlibat Dalam Perbaikan Ekonomi IndonesiaDok. IDN Times

Keterlibatan diaspora Indonesia sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional ke depan. Berbagai program pemerintah harus mendapat dukungan sumber daya manusia mumpuni agar target yang sesuai visi dan misi pemerintah tercapai.

"Maka peran dan kontribusi diaspora diperlukan dalam berbagai bentuk," ujar Anggia.

Peringatan 100 tahun Indonesia Emas di tahun 2045 harus menjadi momentum penting bagi Indonesia. Apalagi dengan bonus demografis yang akan terjadi nanti.

Maka pada 2030 menjadi tahun penting untuk menata dan mengelola Diaspora Indonesia. Apalagi di tahun tersebut juga terdapat target-target SDGs yang perlu dicapai.

Baca Juga: Kisah Ferlin Yoswara, Diaspora RI yang Sukses Bangun Bisnis di Belanda

Baca Juga: 3 Rekomendasi Dino Patti Djalal untuk Diaspora Indonesia

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya