Desa Adat Bisa Manfaatkan Internet Untuk Tunjang Perekonomian

Jaringan internet harus sampai ke pedesaan

Bandung, IDN Times - Kemudahan akses internet di suatu daerah bisa memberikan dampak positif dalam pengembangan perekonomian masyarakat. Tak terkecuali untuk masyarakat yang menetap di kawasan desa adat.

Untuk memberikan pemahaman literasi digital kepada masyarakat desa adat, Digital Access Program (ADP) yang didukung Foreign Commonwealth and Development Office (FCDO) Inggris bersama Association for Progressive Communications (APC) dan Common Room akan menggelar Rural ICT Camp 2021.

Rural ICT Camp 2021 menghadirkan rangkaian program untuk menguatkan literasi media digital berbasis komunitas. Sejumlah kegiatan yang disiapkan antara lain lokakarya, pelatihan, pemutaran film. Kegiatan ini dilaksanakan 18-23 Oktober 2021 di Kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi.

Menurut Ketua Common Room Gustaff, yang istimewa di tahun ini adalah eksperimen kolaborasi kelompok kesenian di Ciptagelar dengan kelompok kesenian di daerah lain.

"Puncaknya pertunjukan virtual pada 23 Oktober 2021 yang menampilkan kelompok Bondres di Bali dan kelompok topeng kolot di Ciptagelar," ujar Gustaf, di Orbital Dago, Jalan Rancakendal Luhur, Bandung, Selasa (12/10/2021).

1. Ada tiga aspek yang akan dipaparkan dalam kegiatan ini

Desa Adat Bisa Manfaatkan Internet Untuk Tunjang PerekonomianData Penggunaan Internet di Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada tiga aspek utama di Rural ICT Camp. Pertama, adalah membahas ekosistem, kebijakan, dan regulasi penyediaan internet di desa. Kedua pilihan teknologi dan pengembangan model bisnis agar internet bisa berkembang.

"Ketiga mengenai pemanfaatan internet di desa, misalnya untuk meningkatkan pelayanan pemerintah, mengatasi pandemi, dan membantu UMKM," ujarnya.

Gustaff mengungkapkan, di Rural ICT Camp 2021 akan menampilkan juga beberapa kelompok tani yang sudah memanfaatkan teknologi internet untuk pertanian dan perikanan. Ada beberapa bentuk inovasi yang bisa menginspirasi kelompok tani lain.

2. Ada 29 dusun di Ciptagelar miliki jaringan internet

Desa Adat Bisa Manfaatkan Internet Untuk Tunjang Perekonomianhttps://phinemo.com

Menurutnya, pada 2014 ketika program internet masuk desa berhenti, infrastruktur di Ciptagelar terbengkalai. Padahal akses ini akan memebrikan manfaat untuk masyarakat.

Maka, program ini diiharap bisa menghidupkan kembali literasi digital di desa adat. "Kalau mengandalkan pemerintah apalagi internet gratis tidak akan berkembang," kata Gustaff.

Gustaff menyebutkan, saat ini ada 29 dusun di Kasepuhan Ciptagelar yang memiliki jaringan internet. Harapannya, hal ini bisa berkembang juga di kampung adat yang lain dan internet sehat bisa optimal.

3. Warga Ciptagelar sudah melek hal modern

Desa Adat Bisa Manfaatkan Internet Untuk Tunjang PerekonomianIDN Times/Toni Kamajaya

Perwakilan warga dar Kasepuhan Ciptagelar, Yoyo mengakui bahwa selama ini masyarakat kampung adat kerap dicap ketinggalan zaman dan terpencil. Padahal situasi di Kasepuhan Ciptagelar berbeda.

Prinsip warga di sana harus bisa mengikuti dan mengimbangi perkembangan zaman, tapi jangan sampai terbawa arus.

"Saat ini media digital menjadi kebutuhan, apalagi tradisi kami juga melihat masa depan. Kami punya hukum adat, teknologi tidak akan mengubah itu, karena kami punya kontrol diri dan ada batasan penggunaan perangkat modern," ucap Yoyo.

Seiring perkembangan media sosial, kata Yoyo, masyarakat adat di Kasepuhan Ciptagelar memerlukan peningkatan kebutuhan komunikasi. Selain itu, dengan adanya internet bisa menggaungkan keberadaan Kasepuhan Ciptagelar ke dunia.

Baca Juga: Desa Payang di Kaltim, dari Desa Tertinggal hingga Jadi Desa Maju

Baca Juga: Hari Masyarakat Adat Sedunia, Millenials Lampung Khawatir Adat Punah

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya