Datang Dalam Kondisi Berat, 8 Anak Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal

RSHS sudah tangani 12 anak yang gagal ginjal

Bandung, IDN Times - Jumlah kasus anak meninggal karena gagal ginjal masih meningkat di sejumlah daerah. Di Jawa Barat, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien yang alami gagal ginjal tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSHS Yana Akhmad mengatakan, telah menanangi 12 pasien gagal ginjal, dan 50 persen tidak bisa diselamatkan.

"Meninggal ada delapan, gak sekaligus meninggal bareng (bersamaan). Paling banyak balita," kata Yana ditemui di RSHS, Rabu (26/10/2022).

1. Tim medis sudah berusaha maksimal selamatkan pasien

Datang Dalam Kondisi Berat, 8 Anak Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggalilustrasi ginjal pada manusia (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dia menuturkan, ketika pasien datang ke RSHS kondisinya sudah sangat berat. Meski sudah mendapat perhatian khusus dari rumah sakit tapi nyawanya tidak bisa terselamatkan karena kasus gagal ginjal tersebut.

"Kami sudah berusaha di awal-awal," kata Yana.

Menurutnya, dalam penanganan ini harus disiapkan strategi khusus karena ditakutkan ada peningkatan signifikan. Caranya bisa dengan menyediakan ruang khusus seperti saat kasus COVID-19 melonjak.

2. Orang tua harus perhatikan obat yang dikonsumsi anaknya

Datang Dalam Kondisi Berat, 8 Anak Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggalilustrasi obat sirop (pexels.com/cottonbro)

Dengan adanya kemungkinan pasien gagal ginjal karena sudah meminum obat sirop tertentu, Yana pun mengimbau orang tua agar sementara tidak asal memberikan obat. Saat ini Kementerian Kesehatan sudah memberikan anjuran obat mana yang bisa dan tidak untuk dikonsumsi anak ketika alami sakit.

"Prinsipnya sudah ada titik terang penyebabnya apa. Itu yang harus dicegah. Kami terus kampanyekan hati-hati dengan obat sirop yang ada meski tak panik," kata dia.

3. Pemprov Jabar segera bentuk satgas

Datang Dalam Kondisi Berat, 8 Anak Pasien Gagal Ginjal Akut MeninggalGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Imam Faishal)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membentuk Satuan Tugas untuk penanganan gangguan gagal ginjal akut yang kini merebak. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Satgas tersebut bertugas untuk mengoordinasikan langkah pencegahan, maupun imbauan kepada masyarakat agar penyebaran kasus tersebut bisa ditekan.

"Definisi Satgas itu adalah tim koordinasi, tidak di-SK-kan, saya tugaskan tim untuk mengoordinasikan penanganannya harus seperti apa," ujarnya.

Beberapa tugas yang akan dilakukan Satgas tersebut antara lain mengomunikasikan dan menenangkan warga, bahwa negara hadir dalam penanganan kasus gagal ginjal akut, yang kini sudah merenggut nyawa ratusan anak.

"Lalu edukasi dan sosialisasi, serta mencari jawaban yang hakiki, ilmunya seperti COVID-19. Kalau ada fenomena baru kita nggak bisa berkesimpulan seperti pakai masker hanya buat yang sakit, yang akhirnya berubah menjadi untuk yang sehat," kata Emil.

Baca Juga: Tak Cuma 14 RS, Kemenkes Mau Tambah Faskes Rujukan Gagal Ginjal Akut 

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya