Dari Memilah Sampah, RW 10 di Dago Bisa Menabung Sampai Puluhan Juta

Yuk pilah sampah dan jadikan uang atau emas

Bandung, IDN Times - Program menabung dari sampah saat ini menjadi salah satu program unggulan Pemkot Bandung. Salah satu yang merasakan manfaat dari memiliah sampah untuk kemudian ditabung menjadi uang adalah kelompok rukun warga (RW) 10 di kawasan Dago.

Setelah 15 bulan menambung sampah, unit RW ini berhasil menghasilkan uang mencapai Rp28,7 juta.

“Alhamdulillah hari ini kita mencairkan tabungan selama 15 bulan, sebesar Rp28.703.385,” ucap Ketua Bank Sampah Unit (BSU) RW 10 Dago dikutip dari siaran pers Humas Kota Bandung, Jumat (17/3/2023).

Ia berharap, ke depannya bank sampah dan upaya penanganan sampah di Kota Bandung semakin baik dan lebih maju lagi.

1. Sampah rumah tangga masih banyak yang belum terpilah

Dari Memilah Sampah, RW 10 di Dago Bisa Menabung Sampai Puluhan JutaNendy Fadhlurrahman

Sampah di Kota Bandung terus bertambah setiap tahunnya. Meski berbagai program dilakukan, tapi buangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) tidak berkurang signifikan.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, satu orang di Kota Bandung diperkirakan menyumbang sampah sekitar 0,6 kg per hari.

Jika diakumulasi dengan seluruh penduduk Kota Bandung pada malam hari, maka dalam sehari sebanyak 1.500-an ton sampah diproduksi masyarakat Kota Bandung.

"Tapi di siang hari karena banyak penduduk lain yang juga kerja di Kota Bandung. Belum lagi saat akhir pekan Bandung menjadi tujuan wisata, maka sampah yang dihasilkan bisa mencapai 1.600 ton per hari," jelas Kepala DLHK Dudy Prayudi melalui siaran pers dikutip, Selasa (21/2/2023).

Untuk menangani jumlah sampah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah mengolah sekitar 300 ton per hari. Dengan demikian jumlah sampah yang masuk ke TPA Sarimukti hanya sekitar 1.200 ton hingga 1.300 ton per hari.

Berbagai upaya telah dijalankan DLKH untuk mengurai permasalahan sampah di Kota Bandung. Salah satunya dengan mengubah sistem pengelolaannya.

2. Sampah bisa ditukar jadi emas loh

Dari Memilah Sampah, RW 10 di Dago Bisa Menabung Sampai Puluhan JutaPetugas Bank Sampah Resik memperlihatkan kepingan emas mini yang bisa ditukarkan dengan sampah non-organik. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sampah-sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik bisa dibuat kerajinan atau diberikan ke Bank Sampah. Bahkan, jika sudah terkumpul sebanyak Rp40.000 bisa ditukar dengan logam mulia mini 0,05 gram di Bank Sampah.

"Di beberapa tempat tabungannya sudah sampai puluhan juta. Nanti bisa diberikan dalam bentuk uang atau logam mulia juga,” katanya.

Namun, ia mengakui jika program ini belum berjalan serentak di seluruh wilayah Kota Bandung. Fakta di lapangan, sampah masih kerap bercampur karena belum dipilah oleh masing-masing rumah tangga.

"Mungkin karena mereka belum paham atau ingin praktisnya saja. Ini menjadi PR kita untuk bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah. Kita butuh peran aktif dari masyarakat. Tanpa adanya peran dari semua stakeholder, tentu sulit," akunya.

Selain Kang Pisman, upaya lain yang dilakukan Pemkot Bandung adalah mengubah TPS dari tempat penampungan sampah menjadi tempat pengolahan sampah. Ada peran Bank Sampah juga di ranah tersebut.

"Sedangkan penanganan di sumbernya, kita lakukan melalui gerakan Kang Pisman, di TPS melakukan pengolahannya. Sehingga sampah yang dikirim ke TPA itu hanya sisanya saja," ujar Dudy.

3. Ini cara untuk mengubah sampah jadi uang

Dari Memilah Sampah, RW 10 di Dago Bisa Menabung Sampai Puluhan JutaSeorang nasabah tengah menimbang sampah yang dibawa ke Bank Sampah Resik. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bagaimana? Tertarik untuk memilah dan menabung sampah di Kota Bandung? Yuk, bergabung dengan Bank Sampah Induk Kota Bandung dan ikuti cara-cara di bawah ini:

1. Pilah sampah sesuai jenis dari rumah (anorganik, organik, dan residu),
2. Setorkan sampah anorganik terpilah ke Bank Sampah,
3. Registrasi menjadi nasabah Bank Sampah di Kota Bandung dengan menyiapkan kartu identitas,
4. Sampah akan ditimbang oleh petugas,
5. Hasil penimbangan dicatat dan dibukukan oleh petugas,
6. Menerima buku tabungan sampah.

Perlu diketahui, ada 152 titik Bank Sampah Unit binaan Bank Sampah Induk yang tersebar di 30 kelurahan di Kota Bandung. Anda dapat melihat lokasi-lokasinya di Instagram @dlh_kotabandung.

Baca Juga: Stress Test BI, Bank Nasional Tahan dari Kejatuhan 3 Bank di AS

Baca Juga: Asyiknya Warga Duri Utara Pilah dan Jual Sampah Bisa Dapat Cuan! 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya