Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu Ngampus

Semoga kondisi pandemi corona di Indonesia segera berakhir

Bandung, IDN Times - Di masa pandemi virus corona (COVID-19), hampir seluruh kampus melakukan lockdown atau menghentikan aktivitas di lingkungan kampus. Perkuliahan pun dilakukan secara daring (online) dari jarak jauh.

Kondisi saat ini yang semakin mengkhawatirkan membuat kampus membuat langkah besar dengan memperpanjang perkuliahan secara daring. Mahasiswa pun diberikan berbagai cara untuk tetap berkuliah dan mendapat ilmu sebagaimana mestinya.

Lantas bagaimana tanggapan mereka dengan kuliah online yang diperpanjang? IDN Times coba mewawancarai beberapa mahasiswa dari sejumlah kampus.

1. Kuliah online masih lama sampai semeseter ganjil

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu NgampusSuasana lengang di kampus Unpad Jatinangor, Sumedang, pasca keputusan diberlakukannya lockdown. IDN Times/Istimewa

Febriyani Jenz, salah satu mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran (Unpad) menuturkan, pihak kampus sudah memberikan pengumuman resmi kalau perkuliahan secara daring diperpanjang sampai semester genap selesai. Baik kuliah praktik, di kelas, hingga ujian akhir semester (UAS) pun bakal dilakukan secara daring.

"Sehingga masuknya lagi semester ganjil (pertengahan tahun 2020)," ujar Febriyani akhir pekan kemarin.

2. Awalnya menyebalkan karena dosen kasih tugas banyak

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu Ngampusunsplash.com/Alex Samuels

Dia mengatakan, sejak diberlakukannya sistem kuliah daring ada banyak dosen yang justru memberikan tugas perkuliahan lebih menumpuk dibandingkan kuliah secara tatap muka. Padahal dengan sistem daring pengerjaan tugas belum tentu bisa lebih mudah dan cepat.

"Jadi kita sebagai mahasiswa juga keteteran. Bayangkan saja satu mata kuliah itu bisa ada dua sampai tigas dosen, dan mereka masing-masing memberikan tugas yang menurut saya ga mudah," kata dia.

Untuk jam perkuliahan pun, terkadang ada yang tiap hari kasih jadwal belajar dan memberi tugas bahkan saat itu adalah akhir pekan.

3. Sudah rindu bertemu teman dan belajar di kampus

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu Ngampusruangmahasiswa.com

Dia menilai, perkuliahan dengan sistem pembelajaran tatap muka dirasa lebih efektif dibandingkan dengan kuliah daring. Yang cukup menyulitkan pada saat kuliah daring adalah lokasi rumah atau kos-kosan yang sulit jaringan internet.

"Jelas ini akan sulit makanya saya menghindari kuliah online," ujar Febriyani.

Di sisi lain, dia sangat suka bertemu orang banyak khususnya teman-teman di perkuliahan. Karena tugas yang lebih sedikit dan materi juga dipahami lebih cepat.

"Dan yang paling penting bisa bertemu dengan teman-teman," ujarnya.

4. Perkuliahan daring butuh persiapan yang lebih matang

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu Ngampusumlconnector.com

Mahasiswa lainnya, Salsa Laurensa, yang berkuliah di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, mengatakan, perkuliahan di kampusnya harus dilakukan dengan jarak jauh sampai 15 Mei 2020. Sejauh ini pelaksanaan kuliah daring dirasanya cukup efektif karena dosen dan mahasiswa mampu menggunakan teknologi sebagai penunjang.

Namun, pada awal perkuliahan dibuat daring banyak kendala dalam memilih aplikasi apa yang paling cocok digunakan ketika menjalani kuliah daring. Salsa pun lebih memilih untuk kuliah tatap muka karena bisa bertemu dengan banyak orang.

"Kalau offline kaya gini ada beberapa anak yang mengalami kendala, misalkan teman aku saat kuliah online sedang berlangsung microfonnya bermasalah," kata Salsa.

5. Jadi sering telat absen kuliah

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu NgampusIlustrasi kuliah secara daring. IDN Times/Debbie Sutrisno

Satu hal yang Salsa kerap lupa dilakukan saat kuliah daring adalah jam perkuliahan. Karena dibuat secara daring, dia jadi lebih sering telah absensi. Sebab waktu kuliah daring sedikit berubah dari biasanya.

Alhasil dia selalu meminta teman untuk mengingatkan kembali jika ada jadwal kuliah daring. Dengan sistem seperti ini Salsa merasa lebih santai tapi itu sebenarnya kurang baik.

"Makanya aku lebih senang kuliah tatap muka langsung. Tapi ga ada salahnya kalau kuliah daring. Sejauh ini kita memang perlu adaptasi dulu karena belum terbiasa dan persiapannya pun dadakan banget," pungkasnya.

6. Kuliah daring sulit untuk mahasiswa yang harus praktikum

Curhat Mahasiswa Kuliah Online, Banyaknya Tugas hingga Rindu Ngampusunsplash/LouisReed

Sementara itu, salah satu mahasiswa jurusan Teknik Metalurgi ITB Aji Nurfalah menuturkan kampusnya jga diliburkan untuk waktu yang cukup lama. Dalam perkuliahan secara online sebenarnya tidak masalah ketika itu hanya materi semata. Namun karena jurusannya mengharuskan banyak praktikum, hal tersebut jelas sulit dilakukan secara daring.

"Lebih baik tatap muka langsung, lebih banyak hal baiknya. Kalau kuliah online praktikum juga ga bisa. Buat anak teknik ini penting banget buat paham materi di kelas," kata Aji.

Baca Juga: Mahasiswa di Kudus Galau, Kuliah Online Terkendala Jaringan Internet 

Baca Juga: Cegah Virus Corona, ITB Perpanjang Belajar Daring dan Hapus Wisuda

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya