Cupang dari Desa Baros Ramaikan Keseruan Pildun U-17 di Jalak Harupat 

Pertandingan penyisihan di Stadion SJH sudah selesai

Bandung, IDN Times - Perhelatan Piala Dunia (Pildun) U-17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) telah selesai. Dua pertandingan yang mempertemukan empat tim di babak 16 besar telah rampung pada Selasa (21/11/2023). Dengan selesainya dua pertandingan tersebut, selesai jugalah SJH menjadi salah satu tempat perhelatan Pildun U-17 di Indonesia.

Di balik gelaran tersebut, terselip berbagai keseruan pengunjung yang menyaksikan langsung laga di stadion ini. Salah satunya adalah keberadaan puluhan ikan cupang yang dipajang di Booth Amartha. Disusun di dalam akuarium kecil, puluhan cupang ini menjadi perhatian para penonton yang hendak menonton tim kesayangannya.

Salah satu pemilik cupang-cupang tersebut adalah Yanti. Wanita 53 tahun ini sudah bertahun-tahun menjajakan ikan hias tersebut ke sekolah-sekolah yang ada di sekitar Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Dari berjualan cupang ini Yanti mampu membantu perekonomian keluarga khususnya ketika pandemik COVID-19.

"Saya sudah lima tahun berjualan cupang. Jualannya ke anak-anak, kadang ibu-ibu juga banyak yang beli karena bisa dipakai hiasan di rumah," kata Yanti ditemui di Stadion SJH, Selasa (21/11/2023).

1. Tak menyangka cupangnya bisa tampil di Piala Dunia

Cupang dari Desa Baros Ramaikan Keseruan Pildun U-17 di Jalak Harupat Debbie Sutrisno/IDN Times

Berjualan cupang sebenarnya bukan minat awal dari Yanti. Dia awalnya sekedar ikut membantu sang anak, Atep Suhadi, menjual cupang. Namun, karena peminat cupang cukup tinggi di mana sehari berjualan bisa mendapat puluhan hingga ratusan ribu, Yanti pun akhirnya memutuskan untuk fokus berjualan ikan cupang.

Menggunakan sepeda motor, dia berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya untuk menjajakan ikan hias tersebut. Menjual cupang secara luring (offline), Yanti tak menyangka ikan-ikan yang selama ini hanya dijual ke anak-anak bisa mejeng di booth penunjang Pildun U-17.

"Saya bangga ikan cupang dari Linggasari bisa sampai ke sini. Saya bawa beberapa ikan ada yang jenis Bagan Api dan Murai, ini paling banyak dibeli," kata Yanti.

2. Usaha cupang tetap maju meski jualan di kampung

Cupang dari Desa Baros Ramaikan Keseruan Pildun U-17 di Jalak Harupat Debbie Sutrisno/IDN Times

Meski hanya berjualan di kampung, Yanti tetap menilai usahanya bisa bertahan lama. Apalagi dengan bantuan pendanaan dari Amartha dia bisa mengembangkan bisnis dengan membuat akuarium berbagai desain untuk ikan yang dipelihara.

Dengan demikian, pembeli nantinya tidak hanya bisa membeli ikan cupang saja, tapi bisa sekalian membeli akuariumnya.

"Dibantu pendanaan dari Amartha ini Rp5 juta di tahun 2021. Sekarang bisa dapat pinjaman Rp6 juta setahun. Lumayan buat modal bisnis kan," kata dia.

Dengan harga cupang Rp2.000 hingga Rp15.000, Yanti bersama anak dan suaminy sekarang mampu meraup menjual cupang hingga mendapat uang Rp900 ribu dalam sehari.

3. Perempuan pelaku UMKM kini makin mudah mendapatkan modal

Cupang dari Desa Baros Ramaikan Keseruan Pildun U-17 di Jalak Harupat Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Public Realtions Lead Amartha Shiva Vinneza menuturkan, cupang yang dipajang di booth Pildun U-17 ini merupakan representatif nilai perusahaan yang melambangkan ketanggihan dan keberagaman. Cupang pun memiliki sejarah bagi Amartha karena menjadi salah satu produk awal pelaku UMKM yang mendapat bantuan perusahaan.

"Amartha ini pertama kali kasih modal ke UMKM cupang. Sekarang sudah gede banget usahanya," kata dia.

Dengan menampilkan puluhan ikan cupang di Pildun U-17, Amartha pun ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa UMKM Tanah Air ini beragam dan tangguh dalam menghadapi berbagai kesulitan ekonomi.

Sebagai perusahaan yang memberikan bantuan modal kepada perempuan pemilik UMKM, Amartha pun mengajak masyarakat untuk bergabung khususnya menjadi pendana. Sejak menjadi sebuah perusahaan pada 2016, platform ini memiliki misi menghadirkan layanan keuangan digital inklusif kepada komunitas akar rumput.

"Hingga sekarang kita total sudah menyalurkan dana lebih dari Rp15,5 triliun kepada lebih dari 2,1 juta UMKM perempuan di 55 ribu desa se-Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Pemkab Bandung Optimis Si Jalak Harupat Jadi Panggung Piala Dunia U20

Baca Juga: Ratu Tisha Pastikan Perhelatan Pildun U-17 di Bandung Berjalan Lancar

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya