Cimahi Bakal Dapat Dana Hingga Rp 50 Miliar untuk Penanganan Citarum

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) rencananya akan memberikan dana sekitar Rp30 miliar sampai Rp50 miliar yang harus dipergunakan untuk persoalan penanganan sungai khususnya yang mengalir ke Citarum
Hal ini disampaikan langsung Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil, usai mengikuti salat Subuh di Masjid Agung Kota Cimahi, Minggu (23/6). "Ini hadiah buat Cimahi. Ada sekitar Rp30-50miliar untuk penanganan sampah yang di sungai, karena ujungnya ke Citarum. Kita harus mendetailkan itu," ujarnya.
1. Dana pinjaman Rp 1,4 triliun datang dari bank dunia
Bank Dunia akhirnya mengucurkan bantuan dana berupa pinjaman sebesar 100 juta Dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun untuk mengatasi persoalan sampah di Sungai Citarum. Anggaran tersebut nantinya sebagian besar atau sekitar 80 persen dipergunakan untuk mengatasi persoalan sampah di Bandung Raya. Sedangkan, 20 persen berasal dari luar Bandung Raya, seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Ridwan Kamil menjelaskan, dana tersebut akan digunakan sebagai investasi pembangunan infrastruktur, pengelolaan sampah sampai ke level RT atau RW. Kemudian Pemprov akan fokus dana itu akan dipergunakan untuk menyelesaikan sampah dengan cara memperbaharui pola pikir masyarakat juga.
Emil, sapaan akrabnya, menyebut teknik yang akan diterapkan adalah teknologi rumahan, seperti biodigester dan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dengan memperbanyak upaya di tingkat rumah tangga, diharapkan sampah akan terjaring hingga akhirnya tidak ada sampah di sungai Citarum.
"Maka, teknologi-teknologi rumahan level RT/RW itu akan banyak dibiayai oleh anggaran (dari Bank Dunia) ini," kata usai menghadiri rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman akhir pekan kemarin.
2. Maksimalkan teknologi rumahan
Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, teknologi rumahan menjadi kunci dalam penurunan volume sampah yang terbuang baik di TPA maupun sungai. Dengan demikian maka secara perlahan jumlah sampah bisa tereduksi mulai dari level rumah, kemudian ke tingkat kecamatan hingga akhirnya bisa seminimal mungkin hingga mendekati nol.
Terkait fasilitas daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar, Emil mengaku pihaknya tengah mencari lokasi strategis. Sedangkan untuk model teknologinya, masih dalam tahap pembahasan. Dia pun memastikan Pemprov Jawa Barat sangat terbuka dengan berbagai teknologi.
"Teknologi apa pun bisa dipakai, yang penting bisa menuntaskan masalah sampah," ucapnya.
3. Kondisi Citarum masih memprihatinkan
Kondisi Sungai Citarum memang jadi keprihatinan dunia. Oleh karena itu, Bank Dunia bersedia mengeluarkan dana untuk mengatasinya. Persoalan sungai Citarum sendiri pun sudah menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
Progres penataan Citarum, kata Emil, tergolong baik. Apalagi, semenjak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu elemen dalam masalah teknis. Pun saat ini, di sepanjang Sungai Citarum sudah tidak ada lagi pemukiman.