Cerita Bunyamin, dari Pedagang Sendal hingga Menjadi Juragan Toko Emas

Dia sekarang jadi agen Brilink yang sukses

Cianjur, IDN Times - Hasil tak akan mengkhianati usaha. Ungkapan ini nampaknya cocok disematkan pada Bunyamn. Pria 41 di Cianjur ini sukses menjadi juragan toko emas setelah berjibaku dengan berbagai usaha yang dilakoninya.

Kesuksesan Bunyamin dalam menjalankan bisnis tentu saja menjadi perhatian banyak orang. Namun, keberhasilan tersebut tidak dicapai dengan instan. Motivasi yang kuat untuk menjadi sukses mendorongnya untuk membuka usaha sendiri.

Dia bererita, pada 2028 dirinya bersama sang istri nekat mengajukan pinjaman modal usaha ke Bank BRI Unit Cidaun untuk membisnis yang ingin coba dia lakukan. Dengan menjaminakn BPKB motor, Bunyamin mendapat pinjaman sebesar Rp3 juta.

Pria yang pernah bekerja sebagai pegawai toko emas itu, memulai bisnis kecil-kecian dengan berjualan sendal dan tas sambil keliling kampung dari pagi hingga sore.

"Uang Rp3 juta itu saya pakai modal untuk berjualan sendal dan tas keliling kampung selama satu sampai dua tahun. Sambil menyicil kredit ke BRI, saya juga mengumpulkan modal untuk membangun toko," ujar Bunyamin beberapa waktu lalu.

Kegigihannya dalam usaha berbuah manis. Pada 2009, Bunyamin berhasil merealisasikan impiannya untuk membangun toko alat tulis kantot (ATK) dan peralatan sekolah di depan rumah. Seiring berjalannya waktu, usaha Bunyamin semakin berkembang dan dukungan Bank BRI kepadanya juga semakin besar.

1. Dapat pinjaman membuka toko emas pada 2018

Cerita Bunyamin, dari Pedagang Sendal hingga Menjadi Juragan Toko Emasilustrasi skor kredit (freepik.com/stories)

Sampai akhirnya pada 2018, Bunyamin mendapatkan pinjaman modal usaha lagi dari BRI untuk membuka Toko Emas di samping Toko ATK miliknya. Berkat keuletannya, Bunyamin dan Istri berhasil menjalankan bisnis jual beli emas yang kini menjadi pemasukan utama bagi keluarga.

Saat ini toko tersebut berdiri di tepi Jalan Raya Cidaun, Kabupaten Cianjur, Tempat usaha berukuran kurang lebih empat kali lima meter persegi itu memiliki dua bagian. Bagian kiri menjual ATK dan peralatan sekolah, sementara bagian kanan menjual perhiasan emas.

Di bagian kanan toko berdiri etalase setinggi dada orang dewasa. Isinya berbagai jenis aksesoris wanita, mulai dari cincin, kalung sampai gelang anak hingga dewasa pun ada.

2. Mengembangkan Usaha Sampai Jadi Agen BRILink

Cerita Bunyamin, dari Pedagang Sendal hingga Menjadi Juragan Toko EmasIDN Times/Istimewa

Melihat keberhasilan Bunyamin menjalankan usaha, tak tanggung-tanggung, Bank BRI akhirnya memberikan kepercayaan untuk mengucurkan pinjaman sebesar Rp500 juta selama dua periode cicilan. Pinjaman tersebut tentu saja menjadi dana segar yang dimanfaatkan Bunyamin untuk mengembangkan bisnis di lini lain. Salah satunya usaha penggilingan padi yang saat ini dijalankan saudaranya.

Tak hanya sampai di situ, pada 2020 BRI juga menawarkan program BRILink pada Bunyamin. Kesempatan ini pun tidak dilewatkan olehnya. Sejak saat itu, Bunyamin menjadi Agen BRILink untuk masyarakat di sekitar rumahnya. Volume transaksi yang dilayani oleh Bunyamin pun tidak main-main.

Apalagi di masa awal saat program BRILink masih baru, dalam sehari Bunyamin bisa melayani volume transaksi sampai lebih dari Rp100 juta.

"Kalau sekarang kan Agen BRILink sudah banyak ya, jadi volume transaksi yang kami layani sudah tidak sebanyak dulu. Tapi ini juga masih jalan. Kadang-kadang sampai Rp20 juta sehari, lumayan lah," ujar Bunyamin.

3. Bisa menjadi nasabah unggulan BRI

Cerita Bunyamin, dari Pedagang Sendal hingga Menjadi Juragan Toko EmasIDN Times/Istimewa

Kepala BRI Unit Cidaun Indera Pratama mengatakan, di unitnya ada 26 nasabah yang menerima pinjaman Kupedes di atas Rp200 juta. Namun hanya ada dua nasabah yang mendapatkan pinjaman dengan plafon Rp500 juta, salah satunya Bunyamin.

Saat mengucurkan pinjaman tersebut, BRI tentu tidak sembarangan dalam memilih orang. Ada kriteria khusus yang mesti dipenuhi oleh nasabah untuk memperoleh pinjaman setengah miliar tersebut.

Di antaranya, KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang diambil nasabah sudah lunas, pinjaman terakhir merupakan pinjaman non musiman dan non restruck, nasabah sudah meminjam dua kali, serta kolektabilitas nasabah selama enam bulan terakhir lancar.

"Pak Bunyamin ini sudah yang kedua kalinya mendapatkan pinjaman Rp500 juta," ungkap Indera.

Hal tersebut tentu menjadi prestasi tersendiri yang dapat dibanggakan oleh Unit BRI Cidaun karena memiliki nasabah unggulan. Saat ini ada 2.387 debitur yang terdaftar di Unit BRI Cidaun, dengan total sisa pinjaman Rp73.285.000.000. Sementara nilai Non Performing Loan (NPL) mencapai 1,04 persen.

Baca Juga: Agen BRILink di Bekasi Disatroni Pencuri, Uang Rp20 Juta Raib

Baca Juga: Cara Aktifkan Kartu ATM BRI yang Terblokir tapi Masih Ingat PIN 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya