Cacar Monyet Ditemukan di Jateng, Dinkes Bandung Minta Warga Waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Seorang warga Jawa Tengah teridentifikasi telah tertular penyakit cacar monyet (monkeypox). Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyatakan warga yang tertular penyakit cacar monyet tersebut statusnya masih sebatas suspek atau bergejala.
Meski baru satu orang dan belum menyebar ke daerah lainnya, Dinkes Bandung mengimbau masyarakat lebih waspada dan bisa menjaga kesehatan badan.
"Untuk kasus cacar monyet hingga sekarang belum ada laporan. Tapi kami tetap harus meningktakan kewaspadaan dengan adanya kasus ini (di Jateng)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung Ira Dewi Jani, Rabu (3/8/2022).
1. Jaga pola hidup bersih
Ira pun mengimbau masyarakat agar menjaga pola hidup bersih seperti mencuci tangan, menggunakan masker, hingga memakai penyanitasi tangan. Protokol kesehatan harus diterapkan ketika berada di luar rumah.
Masyarakat yang merasakan demam, terdapat bintik di badan yang berisi air, serta ada gatal dan panas diharap bisa segera memeriksanakan diri ke klinik kesehatan.
"Harus lebih waspada dan mau periksa diri lebih dulu," kata dia.
2. Cacar monyet jadi wabah sejak 23 Juli 2022
Dunia dihebohkan dengan kemunculan penyakit cacar monyet di beberapa negara. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) pun menyatakan tanggal 23 Juli 2022 sebagai global health emergency terhadap wabah cacar monyet atau Monkeypox.
Namun, kalangan akademisi meminta masyarakat tak khawatir dengan kemunculan penyakit ini. Agar tetap waspada, pahami beberapa gejala cacar monyet di bawah ini.
3. Monkeypox mirip dengan cacar air
Humas Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dr Dhelya Widasmara menjelaskan bahwa gejala cacar monyet manusia mirip dengan gejala cacar air pada umumnya. Bedanya, cacar monyet memiliki gejala yang cenderung lebih ringan. Pada cacar monyet juga didapatkan pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati) setelah ada beberapa fase yang bakal dialami saat seseorang terinfeksi.
"Fase pertama adalah prodromal (yang menunjukkan gejala). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Kemenkes RI, gejala awal pada fase prodromal antara lain, penderita akan mengalami demam yang disertai dengan sakit kepala. Kemudian ada nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening yang dirasakan di leher, ketiak, atau di area selangkangan, badan panas dingin bahkan kelelahan dan lemas," urainya Sabtu (30/7/2022).