BUMN PT INTI Berencana Melantai di Bursa Saham pada 2025 

Rencana IPO demi target pendapatan 2028 di angka Rp10 T

Bandung, IDN Times - PT Inti salah satu badan usaha milik negara (BUMN) berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau melantai di bursa saham pada 2025. Rencana tersebut tak terlepas dari target pendapatan pada 2028 yang mencapai Rp10 triliun.

“Rencana IPO ini adalah bagian dari transformasi total PT Inti dalam lima tahun ke depan. Proses dalam dua tahun terakhir ini merupakan modal menuju target strategis tersebut,” kata Direktur Operasi PT Inti (Persero) Ahmad Taufik Sabtu, (23/3/2024).

Melalui IPO Intens, PT Inti menargetkan mampu mengumpulkan dana dari publik minimal Rp200 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha PT Intens. Salah satunya pengembangan produk e-voting, IoT, dan produk telekomunikasi lainnya.

“Untuk pengembangan PT Inti, kami harus mencatat pertumbuhan an-organik. Sementara potensi market pada bisnis digital masih terbuka lebar dan kami sudah punya intents, yang akan fokus menggenjot pertumbuhan dari sisi produk digital,” katanya.

1. Rampungkan retruktruisasi keuangan dan genjot pengerjaan proyek

BUMN PT INTI Berencana Melantai di Bursa Saham pada 2025 Direktur Operasi PT Inti (Persero) Ahmad Taufik. IDN Times/Istimewa

Upaya terstruktur untuk mencapai target agresif tersebut tak lepas dari semua proses yang terus berjalan. Mulai dari pembenahan bisnis, restrukturisasi keuangan, hingga transformasi sumber daya manusia. Paralel dengan tahapan restrukturisasi keuangan yang telah rampung setelah diketoknya Perjanjian Homologasi atau Perdamaian atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT INTI (Persero), Perusahaan pun secara intensif menggenjot kinerja pengerjaan proyek, demi meningkat performansi kinerja.

Rentetan aksi tersebut, jelas Ahmad Taufik, pada akhirnya merepresentasikan bahwa proses yang dijalani Perseroan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Bahkan, serangkaian rencana strategis seperti INTI IOT Park yang diproyeksikan menjadi pusat manufaktur perangkat berbasis internet of things serta Education Center yang menjadi wadah strategic partnership dengan Lancaster University dan Deakin University, telah memiliki investor untuk menggarap hal tersebut.

“Hal ini bisa menjadi indikator bahwa proses yang dieksekusi oleh Perseroan telah berada pada jalur yang benar menuju sesuai target Roadmap Transformasi 2024-2028, termasuk di antaranya untuk mendukung terealisasinya melantai di bursa tahun deoan,” ucapnya.

2. Sudah miliki berbagi lisensi, salah satunya e-Voting

BUMN PT INTI Berencana Melantai di Bursa Saham pada 2025 Pexels.com

Direktur Intens Rizqi Ayunda Pratama mengatakan, sejak resmi menerima peralihan teknologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2015, INTI Group kembali telah mengantongi status sebagai satu-satunya pemegang legalitas sistem e-Voting pada tahun 2024.

Lisensi eksklusif selama lima tahun itu memungkinkan perusahaannya memanfaatkan kekayaan intelektual tersebut untuk komersialisasi e-Voting. Hingga saat ini, terhitung lebih dari 2.000 desa yang tersebar di 28 kabupaten dari 15 provinsi yang sukses menerapkan sistem e-Voting.

“Harapannya, berbekal kesuksesan implementasi di ribuan desa sejak 2017-2023, pemanfaatan e-Voting ini dapat meningkat ke level Pilkada, dan bahkan Pilpres,” ungkap Rizqi.

3. Tingkatkan ekspor bisnis fiber optik

BUMN PT INTI Berencana Melantai di Bursa Saham pada 2025 Ilustrasi petugas PLN. (Dok. PLN)

Membuka awal tahun 2024, PT INTI Pindad Mitra Sejati (“PT IPMS”) memantapkan keberlanjutan bisnis fiber optik bersama Global Optical Communication Co., Ltd., sebuah perusahaan asal Korea Selatan, melalui perusahaan patungan bernama PT Inti Global Optical Communication. Hal tersebut dieksekusi untuk meningkatkan penjualan, baik porsi pasar domestik maupun ekspor.

Direktur Utama PT Inti Pindad Mitra Sejati (“PT IPMS”) Andriyanto menyebut, perusahaan melakukan berbagai aksi untuk memuluskan peningkatan penjualan di pasar domestic dan ekspor, salah satunya dengan melakukan percepatan penyelesaian Sertifikasi Quality Assurance. Sertifikasi ini merupakan upaya untuk menjaga eksistensi sebagai penyedia Tiang Telepon, Kabel Fiber Optik, dan Aksesoris.

“Alhamdulillah, sertifikasi ini telah rampung di awal Triwulan 1. Berikutnya, akan menyusul sertifikasi TKDN untuk beberapa produk lainnya sebagai wujud membangun kemandirian industri dalam negeri,” ungkap Andriyanto.

Selain itu, Perusahaan pun terlibat dalam Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor Listrik yang diadakan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai komitmen PT IPMS masuk di bisnis electrical vehicle.

Cakupan pekerjaan yang akan digarap oleh PT IPMS itu, menurut Andriyanto, merupakan upaya untuk menjadi perusahaan manufaktur dengan inovasi teknologi yang berkelanjutan dan berkualitas, sekaligus mendukung roadmap PT Inti (Persero) sebagai parent company.

Baca Juga: Banyak Saham Nyangkut Setelah Listing, BEI Perketat Seleksi IPO

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya