Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Bukan Ridwan Kamil, Ini CEO Jabarano Lama Bergelut di Bisnis FnB

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Mendengar nama Jabarano Cofffe, masyarakat masih kerap mengaitkannya dengan Ridwan Kamil. Kerap muncul di kafe tersebut, mantan gubernur Jawa Barat tersebut sering disebut sebagai sang pemilik.

Namun, di balik kisah sukses Jabarano Coffe, nyatanya terdapat sosok anak muda yang bekerja keras membangun tempat ini. Dia adalah Arnold Dharmmadhyaksa, pria 33 tahun yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) dari Jabarano Coffee.

IDN Times berkesempatan berbincang langsung dengan Arnold di Jabarano Coffee yang ada di Jalan Laswi, Kota Bandung. Dia pun bercerita jatuh bangun dalam bisnis makanan dan minuman bersama Jabarano.

"Jadi nama Jabarano ini memang yang ciptakan Kang Emil. Tapi saya ketemu dia dikenalkan teman dan saya minta boleh gak nama Jabarano ini dipakai untuk kedai kopi yang akan saya bangun. Dia setuju dan siap jadi BA (brand ambasador)," kata Arnold, Sabtu (31/8/2024).

Meski nama ini diambil dari ide Kang Emil, tapi awal mula pendirian Jabarano Coffee sang gubernur tak banyak ikut serta karena saat itu, sekitar 2020, dia masih menjabat sebagai pemimpin di Jawa Barat. Barulah di masa akhir jabatannya Kang Emil mulai membantu untuk mempromosikan Jabarano salah satunya ketika video menjadi pelayan viral di media sosial.

1. Sudah lama bekerja di sektor FnB

IDN Times/Istimewa

Arnold bukanlah orang baru di bisnis food and baverage (FnB/makanan dan minuman). Menempuh pendidikan tinggi di kampus pariwisata, dia sempat bekerja di salah satu kafe selama tujuh tahun. Meniti karir dari bawah sampai berada di tataran manajemen, Arnold paham betul bagaimana sebuah tempat makan seperti kafe harus dijalankan.

Sayang karena pandemik COVID-19, dia harus terkena pemutusan hubungan kerja. Dari uang pesangon ini, Arnold kemudian mencari cara agar pendapatan tersebut tidak menguap begitu saja. Dia coba membuat makanan dari rumah seperti ayam asap untuk kemudian dijual secara daring (online). Sempat mendapat banyak pesanan, Arnold justru menutupnya karena cukup lelah melayani permintaan hingga sulit untuk tidur.

Dia kemudian membuka bisnis pakaian dengan membuat celana karena dulu merasa sulit mencari celana sesuai dengan badannya yang cukup besar. Dapat dukungan dari orang tua dia lantas membuka konveksi, tapi akhirnya juga tak berjalan lama.

Mengambil pendidikan dalam pembuatan makanan, Arnold kembali diajak rekan untuk membuka kafe di daerah Banjaran, Kabupaten Bandung. Saat ini pandemik masih terjadi di mana pemerintah menerapkan PPKM sehingga kafe masih memungkinkan didatangi pengunjung meski hanya setengahnya.

"Dan ini lumayan rame juga kafenya pas kita buka dengan konsep tertentu," kata dia.

2. Ingin menduniakan produk lokal

IDN Times/Istimewa

Arnold menuturkan, sebagai mahasiswa di kampus pariwisata banyak tawaran untuk bekerja di luar negeri mulai dari kapal pesiar hingga perhotelan. Namun, usaha untuk bekerja di sektor tersebut selalu sulit didapat. Berbeda dengan berbagai usaha yang dibuat di dalam negeri kerap mendapat sambuatn baik dari konsumen.

Hal ini juga yang membuat dia menilai bahwa rezekinya memang ada di dalam negeri untuk membuat usaha lokal. Dan dengan Jabarano Coffee yang mulai diminati masyarakat ketika hadir usai COVID-19, dia fokus mengembangkan usahanya agar bisa dikenal hingga ke luar negeri.

"Kalau memang susah ke luar, ya sudah kita buat Jabarano ini dari Bandung, naik ke lokal Indonesia, dan naik lain ke internasional," ungkap Arnold.

Keinginan ini sekarang mulai terbuka di mana Jabarano makin dikenal bukan hanya oleh orang Bandung dan Jawa Barat, tapi sudah ke berbagai daerah termasuk di luar negeri. Hal ini membuat dia senang karena Jabarano Coffee pun sedari awal ingin memperkenalkan produk kopi maupun makanan dari Tanah Pasundan.

"Khusus untuk kopi saja di tiga tempat Jabarano sekarang sudah bisa produksi dari bahan baku sekitar 1,2 ton per bulan," kata dia.

Saat ini, lanjutnya, Jabarano Coffee akan membuka tempat baru baik di Bandung, luar Bandung, luar negeri. Di Kota Bandung rencananya akan ada tiga outlet baru, selain itu rencananya akan buka juga di Jakarta dan Bali. Untuk di luar negeri, selain Denmark, Arnold masih belum mau menjabarkanya lebih detail.

3. Suguhkan beragam makanan dan minuman

IDN Times/Istimewa

Jabarano Coffee untuk berinovasi dan memenuhi pangsa pasar, 23 produk baru hadir bulan ini. Peluncuran ini menandai langkah besar dalam perjalanan untuk menyajikan pengalaman kuliner memuaskan bagi pelanggan Jabarano.

Berbagai pilihan menu, mulai dari item Kids Friendly, kopi yang terinspirasi dari coffee trip tim Jabarano Coffee ke Eropa hingga kudapan favorit Ridwan Kamil, dirancang agar cocok dengan selera konsumen Jabarano Coffee yang datang dari berbagai kalangan dan menambah alasan mereka untuk semakin nyaman berkumpul dan beraktivitas di outlet. Resep setiap menu dirancang dengan apik dan inovatif, menggabungkan cita rasa lokal dengan sentuhan internasional.

Kategori RK’s Favorite merupakan pilihan menu nikmat favorit Pak RK di Jabarano Coffee diantaranya Mie Goreng Rempah Special, mie goreng dengan bumbu rempah Aceh spesial yang dipadukan dengan potongan paha ayam, telur, sayur sawi. GURIH!

Selain itu, ada Bihun Goreng Rempah Special, rasa khas dari bumbu Aceh spesial siap disantap bersama Bihun Goreng yang lembut. Nasi Goreng Rempah Special, nasi goreng dengan bumbu rempah Aceh yang sedap siap menjadi santapan utama saat menghabiskan waktu di Jabarano Coffee.

Selain itu ada juga Nangka Goreng Imah Madu si crispy di luar dan lembut di dalam yang menjadi teman meminum kopi favorit Ridwan Kamil.

Lalu ada kategori untuk sarapan pagi, yang tersedia mulai dari jam 06.00 WIB, terdiri dari menu Nasi Goreng Telor Barudak, nasi goreng spesial tanpa kecap, dipadukan dengan potongan paha ayam, telur, sayur sawi. Cocok terutama untuk si kecil! Yamin Bihun Ayam Batur dan Yamin Misoa Ayam Batur, dengan tekstur lembut dan cocok dinikmati segala kalangan usia yang merupakan ekstensi dari menu best seller existing yaitu Mie Ayam Batur.

Ada juga Tekwan Bihun Tenggiri, hidangan khas Palembang yang terbuat dari campuran daging ikan dan tapioka, lengkap dengan bihun lembut.

Share
Editorial Team