BMKG: Meski Bandung Diguyur Hujan, Musim Kemarau Belum Tentu Berakhir

Hujan serupa terjadi di sejumlah daerah

Bandung, IDN Times - Hujan cukup deras mengguyur Kota Bandung, Rabu(4/9). Sejumlah daerah pun tampak mulai mengalami banjir kecil di sekitaran sudut-sudut jalan. Dalam beberapa hari terakhir situasi di Bandung pun kerap diselimuti awan hitam.

Meski demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan hujan yang beberapa kali turun di wilayah Bandung Raya tak serta merta menjadi penanda berakhirnya musim kemarau.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya, mengatakan, hujan yang terjadi hanya bersifat hujan ringan dan memiliki jangka pendek.

"Belum (musim hujan), saat ini masih musim kemarau. Hujan yang terjadi, hanya hujan ringan," kata Tony, Rabu (4/9).

1. Hujan kali ini dikarenakan fenomena angin

BMKG: Meski Bandung Diguyur Hujan, Musim Kemarau Belum Tentu Berakhirhiveminer.com

Menurutnya, hujan yang terjadi disebabkan oleh fenomena adanya belokan arah angin hingga menambah intensitas awan hujan di beberapa titik. Dengan demikian, hujan dapat terjadi meski tidak bersifat seperti saat musim hujan.

Namun tidak menutup kemungkinan bahwa hujan ringan merupakan peralihan menuju musim hujan. Tony menyampaikan, berdasarkan data yang dihimpun BMKG secara bertahap curah hujan akan meningkat.

"Saat ini masih musim kemarau, dan secara bertahap curah hujan akan meningkat," katanya.

2. Hujan berat akan mulai terjadi pada November

BMKG: Meski Bandung Diguyur Hujan, Musim Kemarau Belum Tentu Berakhirtheatlantic.com

Secara umum, BMKG memprediksi musim hujan di wilayah Jawa Barat akan mulai terjadi pada bulan November 2019 di sebanyak 26 Zona Musim (ZOM). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal musim hujan diprediksi akan terjadi pada Oktober 2019 sebanyak 3 ZOM, dan sebagian kecil daerah lainnya awal musim hujan pada bulan Desember 2019 sebanyak 7 ZOM.

Sementara hujan ringan pada September 2019 diprakirakan akan terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat di antaranya, Bogor bagian barat, Cianjur utara, Purwakarta Selatan, Bandung bagian barat dan timur dan Garut bagian tengah.

Atas fenomena tersebut, Tony mengimbau agar masyarakat menyesuaikan aktifitas dengan kondisi cuaca dan iklim serta mengantisipasi terjadinya bencana akibat hujan.

"Masyarakat perlu memperhatikan dan menjaga lingkungan sekitarnya, agar memperkecil potensi bencana," kata dia.

3. Kondisi ini juga terjadi di daerah lain

BMKG: Meski Bandung Diguyur Hujan, Musim Kemarau Belum Tentu BerakhirSumber Gambar: justtwofarmkids.com

Tak hanya di Kota Bandung, kondisi serupa juga sempat terjadi Jawa Tengah. Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di Jawa Tengah beberapa hari terakhir diakibatkan oleh faktor angin yang membentuk kumpulan awan yang berpotensi menurunkan hujan di suatu wilayah.

"Hujan yang turun beberapa hari ini lebih pada hujan lokal," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko di Semarang, beberapa wakti lalu dilansir Antara.

Ia menjelaskan belokan dan perlambatan angin memicu pembentukan awan hujan di beberapa daerah. Menurutnya saat ini Jawa Tengah masih dalam musim kemarau.

Musim hujan sendiri, lanjut dia, diperkirakan baru akan terjadi sekitar awal bulan Oktober. Adapun jika dilihat dari sifatnya, lanjut dia,  hujan di Jawa Tengah masuk dalam kategori normal dan di bawah normal.

"Untuk di atas normal prakiraannya nol persen," katanya.

Baca Juga: Kendalikan Musim Kemarau, Pemerintah Menyiapkan Hujan Buatan

Baca Juga: KSPSI Jabar: Perbaiki Fasilitas BPJS, Baru Naikan Iuran 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya